Data Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Skor kemampuan hitung dengan nilai tertinggi 85 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375 dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 30 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375 dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 18 orang atau sebesar 56,25 dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 14 orang atau sebesar 43,75 populasi penelitian. b. Deskripsi Interaksi Sosial Dari tabel 4.11. dapat dijelaskan bahwa skor terendah minimum interaksi sosial sebesar 89 dan skor tertinggi maksimum adalah 117 dengan range 28. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 101,4375 dan standar deviasi 5.98890. Skor interaksi sosial dengan nilai tertinggi 117 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125 dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 89 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125 dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 46,875 dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 17 orang atau sebesar 53,125 populasi penelitian. c. Deskripsi Prestasi Belajar Matematika Dari tabel dapat dijelaskan bahwa skor terendah minimum pretasi belajar matematika sebesar 22 dan skor tertinggi maksimum adalah 100 dengan range 78. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 61,875 dan standar deviasi 23,87028. Skor prestasi belajar matematika dengan nilai tertinggi 100 sebanyak 2 orang atau sebesar 6,25 dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 22 sebanyak 1 orang atau sebesar 3,125 dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 17 orang atau sebesar 53,125 dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 46,875 populasi penelitian.

2. Korelasi Sederhana

Mengukur besarnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan rumus koefisien korelasi. Kemampuan Hitung dan Prestasi Belajar Matematika Penulis melakukan pengukuran besarnya korelasi antara kemampuan hitung terhadap prestasi belajar dengan bantuan tabel 4.12 perhitungan nilai korelasi. Tabel 4.12 Perhitungan nilai N 32 ∑ 1890 ∑ 1980 ∑ 125230 ∑ 119150 ∑ 140176 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ √ √ √ Dari hasil perhitungan korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,719. Nilai korelasi antara kemampuan hitung dan prestasi belajar matematika mendekati 1 dan bernilai positif, menunjukkan ada hubungan positif antara kemampuan hitung dan prestasi belajar. Jadi, tingkat hubungannya adalah tinggi karena koefisien korelasi bernilai 0,719. Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. 51,7 Artinya : hubungan kemampuan hitung dengan prestasi belajar sekitar 51,7 atau selebihnya 48,3 ditentukan oleh faktor lain. Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Penulis melakukan pengukuran besarnya korelasi antara interaksi sosial terhadap prestasi belajar dengan bantuan tabel 4.13 perhitungan nilai korelasi. Tabel 4.13 Perhitungan nilai N 32 ∑ 2535,99 ∑ 1980 ∑ 157703 ∑ 201654,97 ∑ 140176 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ √ √ √ Dari hasil perhitungan korelasi didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,228. Nilai korelasi antara interaksi sosial dan prestasi belajar matematika mendekati 0 dan bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan positif antara interaksi sosial dan prestasi belajar. Tingkat hubungan adalah rendah karena koefisien korelasi hanya bernilai 0,228. Menentukkan besarnya sumbangan variabel X terhadap Variabel Y dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. 5,2 Artinya : hubungan interaksi sosial dengan pretasi belajar matematika hanya sekitar 5,2 dan selebihnya 94,8 ditentukan oleh faktor lain. Kemampuan Hitung dan Interaksi Sosial antar variabel bebas Penulis melakukan pengukuran besarnya korelasi antara kemampuan hitung dan interaksi sosial dengan bantuan tabel 4.14 perhitungan nilai korelasi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTS AL-WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 25

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IXSMP NEGERI 3 RANTAU UTARA T.A 2014/2015.

0 2 22

Hubungan kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015 pada materi bangun ruang sisi lengkung.

0 2 174

Soal dan Pembahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP

9 188 19

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI( STUDI KASUS PADA KD BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NGADIROJO PACITAN).

0 0 13

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI SMP

0 0 13

PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SISWA SMP KELAS IX

0 0 15