Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Data

NO Hasil Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Relatif 7 Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok 8 25.00 8 Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran 9 28.13 9 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 14 43.75 10 Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi 6 18.75 11 Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru 7 21.88 Berdasarkan hasil observasi di tabel 4.3, aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 6, 9. Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut. Tabel 4.4 Aktivitas Interaksi Sosial yang Sering dilakukan Siswa No Hal yang diamati Frekuensi Relatif 1. Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 21 65.63 2 Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan 14 43.75 No Hal yang diamati Frekuensi Relatif 3 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 14 43.75 Berdasarkan tabel 4.4. terlihat bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan I adalah siswa bertanya secara lisan pada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 65,63, siswa yang menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan dengan frekuensi relatif 43,75, dan siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pelajaran dengan frekuensi relatif 43,57 b. Pertemuan II Pengamatan atau observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis 18 September 2014. Dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran. Proses observasi interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dilakukan siswa pada masing masing lajur. Hasil interaksi sosial dapat dilihat pada tabel 4.5 yang ditunjukan sebagai berikut Tabel 4.5 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika NO Hasil Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Relatif 1 Siswa mendatangi temannya untuk bertanya 10 31.25 2 Siswa meminjam catatan temannya 10 31.25 3 Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 8 25.00 4 Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 14 43.75 5 Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran 11 34.38 6 Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan 10 31.25 7 Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok 17 53.13 NO Hasil Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Relatif 8 Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran 9 28.13 9 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 11 34.38 10 Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi 8 25.00 11 Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru 6 18.75 Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.5., aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 5, 7, 9 Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut. Tabel 4.6 Aktivitas Interaksi Sosial yang sering dilakukan siswa No Hal yang diamati Frekuensi Relatif 1. Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok 17 53.13 2 Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 14 43.75 No Hal yang diamati Frekuensi Relatif 3 Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran 11 34.38 4 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 11 34.38 Berdasarkan tabel 4.6., dapat diinterpretasikan bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan II adalah siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok dengan frekuensi relatif 53,13, siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 43,75, siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran dengan frekuensi relatif 34,38, dan siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran dengan frekuensi relatif 34,38 c. Pertemuan III Pengamatan atau observasi pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada Kamis 25 September 2014. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat dan disusun oleh guru mata pelajaran. Proses observasi interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dilakukan siswa pada masing masing lajur. Hasil interaksi edukatif dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa dalam Pembelajaran Matematika NO Hasil Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Relatif 1 Siswa mendatangi temannya untuk bertanya 12 37.50 2 Siswa meminjam catatan temannya 10 31.25 3 Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 11 34.38 4 Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 21 65.63 5 Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran 13 40.63 6 Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan 17 53.13 7 Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok 13 40.63 NO Hasil Jumlah siswa yang melakukan aktivitas Relatif 8 Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran 3 3 5 3 14 43.75 9 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 3 5 4 3 15 46.88 10 Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi 3 4 4 2 13 40.63 11 Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru 2 3 3 3 11 34.38 Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.7., aktivitas interaksi sosial dalam pembelajaran matematika siswa berdasarkan lajur masing-masing. Tiap lajur terdiri dari 8 siswa. Berdasarkan hasil di atas, ada tiga aktivitas yang sering dilakukan oleh sebagian besar siswa, yaitu pada butir 4, 6, 9. Aktivitas interaksi sosial tersebut di jelaskan sebagai berikut. Tabel 4.8 Aktivitas Interaksi Sosial yang sering dilakukan siswa No Hal yang diamati Frekuensi Relatif 1. Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 21 65.63 2 Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan 17 53,13 3 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 15 46.88 Berdasarkan tabel 4.8. terlihat bahwa aktivitas yang sering dilakukan siswa pada Pertemuan III adalah siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dengan frekuensi relatif 65,63, siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan dengan frekuensi relatif 53,13, dan siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran dengan frekuensi relatif 46,88

C. Data Penelitian

1. Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi, setiap siswa melakukan interaksi sosial dengan prosentase yang berbeda pada masing-masing pertemuan. Perbandingan prosentase interaksi sosial dalam pembelajaran matematika di kelas yang dilakukan pada pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Perbandingan Interaksi Sosial pada Setiap Pertemuan NO Hal yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Total Relatif Total Relatif Total Relatif 1 Siswa mendatangi temannya untuk bertanya 4 12.50 10 31.25 12 37.50 2 Siswa meminjam catatan temannya 6 18.75 10 31.25 10 31.25 3 Siswa bertanya secara lisan kepada guru untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 8 25.00 8 25.00 11 34.38 4 Siswa bertanya secara lisan kepada temannya untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi 21 65.63 14 43.75 21 65.63 5 Siswa bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran 7 21.88 11 34.38 13 40.63 6 Siswa menjawab pertanyaan dari temannya yang mengalami kesulitan 14 43.75 10 31.25 17 53.13 7 Siswa mengemukakan ide dalam diskusi kelompok 8 25.00 17 53.13 13 40.63 NO Hal yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Total Relatif Total Relatif Total Relatif 8 Siswa membantu temannya yang sedang mengalami kesulitan dalam hal materi pelajaran 9 28.13 9 28.13 14 43.75 9 Siswa dibantu temannya untuk mengatasi kesulitan dalam materi pembelajaran 14 43.15 11 34.38 15 46.88 10 Guru dan siswa berdiskusi mengenai materi 6 18.75 8 25.00 13 40.63 11 Siswa maju mengerjakan soal yang diberikan guru 7 21.88 6 18.75 11 34.38 Berdasarkan hasil observasi yang ditunjukkan dalam tabel 4.9., kelas IX A tercipta interaksi sosial positif selama pembelajaran matematika. Interaksi tersebut dapat dilihat dari aktivitas yang diamati di mana sebagian besar siswa dapat melakukan interaksi sosial dalam pembelajaran matematika dengan cukup. Semakin banyak siswa yang melakukan aktivitas tersebut maka interaksi sosial yang terjadi di kelas IX A juga baik. 2. Hasil Tes Kemampuan Hitung, Kuesioner, dan Tes Pretasi Belajar Hasil tes kemampuan hitung dan tes prestasi belajar materi bangun ruang sisi lengkung dari kelas IX A tahun ajaran 20142015 adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Data Tes Kemampuan Hitung, Interaksi Sosial dan Tes Prestasi Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung No. Absen Tes Kemampuan Hitung Interaksi Sosial Tes Prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung 1 80 69.53 66 2 40 78.13 22 3 70 86.72 70 4 85 78.91 98 5 70 79.69 98 6 30 78.13 30 7 85 79.69 96 8 50 78.91 44 9 50 78.91 34 10 65 72.66 90 11 85 82.03 78 12 30 77.34 48 13 70 82.03 72 14 65 91.41 70 15 65 82.03 70 16 65 79.69 46 17 55 75.00 74 18 60 83.59 80 19 40 80.47 32 20 60 78.13 50 21 70 71.88 40 22 50 75.00 48 23 30 81.25 50 24 55 78.13 34 25 70 78.91 84 26 60 73.44 50 27 70 80.47 100 28 70 85.16 100 29 50 87.50 64 30 40 74.22 30 31 50 82.03 38 32 55 75.00 74

D. Analisa Data

1. Gambaran Umum Variabel Penelitian

Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum, nilai minimum, range, mean, dan standar deviasi dari suatu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika dan dua variabel bebas yaitu kemampuan hitung dan interaksi sosial. Deskripsi data disajikan menggunakan statistik deskriptif yang tujuannya lebih pada penggambaran data. Statistik deskriptif selengkapnya dalam penelitian ditampilkan dalam tabel 4.11. Tabel 4.11. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance KemampuanHitung 32 55.00 30.00 85.00 59.0625 15.57694 242.641 Interaksi 32 28.00 89.00 117.00 101.4375 5.98890 35.867 Prestasi 32 78.00 22.00 100.00 61.8750 23.87028 569.790 Valid N listwise 32 a. Deskripsi Kemampuan Hitung Dari tabel 4.11. dapat dijelaskan bahwa skor terendah minimum kemampuan hitung sebesar 30 dan skor tertinggi maksimum adalah 85 dengan range 55. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 59,0625 dan standar deviasi 15,57694. Skor kemampuan hitung dengan nilai tertinggi 85 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375 dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 30 sejumlah 3 orang atau sebesar 9,375 dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 18 orang atau sebesar 56,25 dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 14 orang atau sebesar 43,75 populasi penelitian. b. Deskripsi Interaksi Sosial Dari tabel 4.11. dapat dijelaskan bahwa skor terendah minimum interaksi sosial sebesar 89 dan skor tertinggi maksimum adalah 117 dengan range 28. Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 101,4375 dan standar deviasi 5.98890. Skor interaksi sosial dengan nilai tertinggi 117 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125 dari populasi penelitian, sedangkan nilai terendah 89 sejumlah 1 orang atau sebesar 3,125 dari populasi penelitian. Skor kemampuan hitung yang berada diatas rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 46,875 dari populasi penelitian dan skor kemampuan hitung yang berada di bawah rata-rata sebanyak 17 orang atau sebesar 53,125 populasi penelitian.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTS AL-WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 25

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IXSMP NEGERI 3 RANTAU UTARA T.A 2014/2015.

0 2 22

Hubungan kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015 pada materi bangun ruang sisi lengkung.

0 2 174

Soal dan Pembahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP

9 188 19

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI( STUDI KASUS PADA KD BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NGADIROJO PACITAN).

0 0 13

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI SMP

0 0 13

PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SISWA SMP KELAS IX

0 0 15