Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

validitas isi digunakan uji pakar expert judgement , yaitu dosen pembimbing dan guru matematika kelas IX. Selain itu peneliti juga harus menguji validitas butir soal, metode yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Karl Pearson yang dikenal dengan romus korelasi product-moment dengan angka kasar, sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: N = Jumlah subyek ∑ = Jumlah skor Mean ∑ = Jumlah skor Total ∑ = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total = koefisien korelasi antara X dan Y Setelah diperoleh hasil perhitungan akan dilihat besar nilai korelasi dan akan dilakukan penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Jika nilai r hitung r tabel maka soal tersebut tidak valid. Jika nilai r hitung r tabel maka soal tersebut valid. b. Menunjukkan nilai korelasi tersebut berdasarkan tabel 3.4. berikut ini : Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas Koefisien Korelasi Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah Sumber : Suharsimi, 2012: 89 2. Reliabilitas Instrumen Alat ukur yang baik di samping mempunyai validitas yang tinggi, juga harus reliabel, artinya memiliki tingkat keajegan meskipun sudah berkali-kali diujikan Arikunto, 2012:171. Reliabilitas sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Untuk mengetahui besarnya reliabilitas pada instrument tes prestasi belajar digunakan rumus Alpha: [ ] ∑ Keterangan: = reliabilitas yang dicari = banyaknya butir pertanyaan banyaknya soal ∑ = jumlah varian skor tiap-tiap soal = varians total Tabel 3.6. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas Koefisien Korelasi Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0.00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber : Suharsimi, 2012: 89

H. Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data populasi. Menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Gambaran Umum Variabel Penelitian Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai maksimum, nilai minimum, range, mean, modus, dan standar deviasi dari suatu variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika siswa. 2. Korelasi Sederhana Mengukur besarnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan rumus koefisien korelasi. Koefisien korelasi sendiri bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan dan arah hubungan. Koefisien korelasi untuk populasi dilambangkan ρ dengan ketentuan nilai terbesar ρ adalah +1 dan terkecil adalah -1 sehingga dapat ditulis - 1 ≤ ρ ≤ +1. Apabila ρ = -1 artinya hubungan negatif sempurna, ρ = 0 artinya tidak ada hubungan, dan ρ = +1 artinya hubungan sempurna positif sangat kuat. Sedangkan nilai ρ akan di konsultasikan dengan tabel 3.6. sebagai berikut : Tabel 3.7. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien nilai r Tingkat Hubungan Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat kuat Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Kuat Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber : Suharsimi, 2012 : 245 Langkah-langkah mengitung koefisien korelasi : ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ √ ∑ ∑ Keterangan : : Koefisien korelasi tunggal ∑ : Jumlah skor dalam sebaran x ∑ : Jumlah skor dalam sebaran y ∑ : Jumlah hasil skor x dengan skor y yang berpasangan ∑ : Jumlah skor yang dikuadratkan dari x ∑ : Jumlah skor yang dikuadratkan dari y N : Banyaknya subyek skor x dan skor y yang berpasangan : Variabel bebas : Varaibel terikat Menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus koefisien sebagai berikut: 3. Koefisien korelasi ganda Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungan dengan variabel bebas lainnya yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Koefisien korelasi ganda dapat dicari dengan rumus : √ Budi Santoso, 2005 Untuk menghitung besarnya sumbangan variabel dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : Budi Santoso, 2005

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX MTS AL-WASHLIYAH TEMBUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 7 25

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 MEDAN PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IXSMP NEGERI 3 RANTAU UTARA T.A 2014/2015.

0 2 22

Hubungan kemampuan hitung dan interaksi sosial terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IX A SMP Negeri 3 Klaten tahun ajaran 2014/2015 pada materi bangun ruang sisi lengkung.

0 2 174

Soal dan Pembahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP

9 188 19

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI( STUDI KASUS PADA KD BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NGADIROJO PACITAN).

0 0 13

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI SMP

0 0 13

PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG UNTUK SISWA SMP KELAS IX

0 0 15