Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji Pembuatan serum Penetapan aktivitas serum kontrol, serum kreatinin

tetraklorida mampu menyebabkan kerusakan ginjal tikus yang ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dalam serum darah paling tinggi. Dosis nefrotoksik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Moneim dan El-Deib 2012, bahwa dosis 2 mlkg terbukti mampu meningkatkan kadar kreatinin serum pada tikus bila diberikan secara intraperitonial i.p. b. Penetapan waktu pencuplikan darah. Berdasarkan hasil orientasi kenaikan kadar serum kreatinin terjadi pada waktu 48 jam dan terjadi penurunan pada waktu 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida. Pada penelitian ini dilakukan orientasi dengan cuplikan dari jam 0, 24, 48, dan 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida untuk melihat profil kenaikan kadar serum kreatinin. Untuk mendapatkan waktu pencuplikan darah dilakukan orientasi dengan satu kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis mata. Pada jam ke 0, 24, 48, dan 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida. Kemudian kadar serum kreatinin diukur.

12. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah tiga puluh ekor tikus dibagi secara acak ke dalam enam kelompok perlakuan dengan masing-masing sejumlah lima ekor tikus. a. Kelompok I kontrol nefrotoksin diberi larutan karbon tetraklorida : olive oil 1:1 dosis 2 mlkgBB secara i.p. b. Kelompok II kontrol negatif diberi olive oil dosis 2 mlkgBB secara i.p. c. Kelompok III kontrol ekstrak diberi ekstrak metanol-air biji P. americana dosis 1,4 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari berturut-turut. d. Kelompok IV dosis tinggi diberi ekstrak metanol-air biji P. americana dosis 0,35 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari berturut- turut. e. Kelompok V dosis tengah diberi ekstrak metanol biji P. americana dosis 0,7 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari berturut-turut. f. Kelompok VI dosis rendah diberi ekstrak metanol biji P. americana dosis 1,4 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari berturut- turut. Pada hari ke tujuh kelompok IV-VI dipejani karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB secara intraperitoneal. Setelah 48 jam diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata, kadar serum kreatinin diukur.

13. Pembuatan serum

Darah diambil melalui bagian sinus orbitalis mata tikus lalu ditampung dalam tabung Eppendorf. Darah didiamkan selama kurang lebih 15 menit, kemudian disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 10000 rpm dan bagian supernatannya diambil.

14. Penetapan aktivitas serum kontrol, serum kreatinin

Alat yang digunakan untuk menganalisis kadar kreatinin serum adalah Mikrolab 200 Merck®. Kadar enzim dinyatakan dengan satuan mgdL. Pengukuran kadar kreatinin serum dilakukan di Laboratorium Biokimia Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. a. Penetapan kadar serum kontrol. Analisis dilakukan dengan cara mencampur 1000 μL reagen I, kemudian dicampurkan 50 μL serum kontrol, divortex selama 5 detik dan didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μL reagen II, divortex selama 5 detik dan resapan dibaca setelah satu menit.

b. Penetapan kadar serum kreatinin. Analisis serum kreatinin dilakukan dengan

cara mencampur 10 00 μL reagen I, kemudian dicampur dengan 50 μL serum, divortex selama 5 detik, dan didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μL reagen II, divortex selama 5 detik, dan resapan dibaca setelah satu menit.

15. Pembuatan larutan formalin 10

Dokumen yang terkait

Efek nefroprotektif jangka pendek dekok biji Persea americana Mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 117

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 121

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 12 130

Pengaruh waktu protektif pemberian infusa biji persea americana mill. secara akut terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 7

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang infusa biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologi ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Efek nefroprotektif jangka pendek ekstrak metanol air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida

2 13 119

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 120

Efek nefroprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 115

Efek nefroprotektif dekoksi biji persea americana mill. jangka panjang terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus yang diinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 109

Pengaruh waktu pemberian ekstrak etanol biji Persea americana Mill. secara akut terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 110