yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan melalui spuit oral yaitu 7 atau 70mgml, serta volume maksimal pemberian oral yaitu 5 mL.
Maka dosis tertinggi dapat ditentukan sebagai berikut : BB x D = C x V
Berat badan kg x dosismgkgBB = konsentrasi mgml x volume pemberian mL
0,250 kg x D = 70mgmL x 5 mL D = 1400 mgkgBB
Dosis tengah dan dosis rendah ditentukan dengan menurunkan dua kelipatan dari dosis tertinggi sehingga diperoleh dosis 700 dan 350 mgkgBB..
Dosis yang akan digunakan dalam penelitian adalah 350, 700, dan 1400 mgkgBB.
9. Pembuatan larutan karbon tetraklorida
Menurut penelitian Janakat dan Al-Merie 2002, pembuatan karbon tetraklorida dibuat dalam konsentrasi 50. Larutan karbon tetraklorida ke
dalam olive oil sebanyak 50 ml.
10. Pembuatan suspending agent CMC-Na 1
Suspending agent CMC-Na 1 dibuat dengan cara mendispersikan lebih kurang 1,0 g CMC-Na yang telah ditimbang seksama, digerus, dan
dikembangkan, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan di add dengan aquadest sampai batas tanda. CMC-Na yang telah dibuat
digunakan untuk melarutkan ekstrak metanol-air biji P. americana.
11. Uji pendahuluan
a. Penetapan dosis nefrotoksin karbon tetraklorida. Pemilihan dosis karbon tetraklorida dilakukan untuk mengetahui pada dosis berapa karbon
tetraklorida mampu menyebabkan kerusakan ginjal tikus yang ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin dalam serum darah paling tinggi. Dosis
nefrotoksik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Moneim dan El-Deib 2012, bahwa dosis 2 mlkg terbukti mampu
meningkatkan kadar kreatinin serum pada tikus bila diberikan secara intraperitonial
i.p. b. Penetapan waktu pencuplikan darah. Berdasarkan hasil orientasi kenaikan
kadar serum kreatinin terjadi pada waktu 48 jam dan terjadi penurunan pada waktu 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida. Pada penelitian ini
dilakukan orientasi dengan cuplikan dari jam 0, 24, 48, dan 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida untuk melihat profil kenaikan kadar serum
kreatinin. Untuk mendapatkan waktu pencuplikan darah dilakukan orientasi dengan satu kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.
Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis mata. Pada jam ke 0, 24, 48, dan 72 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida. Kemudian kadar serum
kreatinin diukur.
12. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji