LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan mata kuliah wajib. Berdasarkan hal tersebut PKn tidak bisa dianggap remeh, berbagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran PKn di sekolah- sekolah maupun perguruan tinggi harus terus ditingkatkan. Namun, yang terjadi di lapangan akhir-akhir ini adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn masih dianggap sebagai pelajaran nomor dua atau dianggap sepele dan hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian besar siswa. Kenyataan ini semakin diperburuk dengan metode mengajar yang dipakai oleh sebagian besar guru PKn yang masih menggunakan metode konvensional atau tradisional. Metode konvensional merupakan metode dimana guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan langkah-langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar sangat kurang karena hanya bergantung pada guru. Metode ini berkisar pada pemberian ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Akibatnya dalam mempelajari materi PKn siswa cenderung kurang semangat dan menganggap sebagai pelajaran yang membosankan. Hal tersebut terjadi pula di Sekolah Dasar Kanisius Manding Bantul kelas 5. Kelas tersebut memiliki permasalahan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn yang sangat rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata PKn semester genap yaitu 59,54 dengan batas ketuntasan minimalnya KKM yaitu 70. Berdasar data tersebut s iswa yang mampu mencapai nilai ≥ 70 hanya 45,56 sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan minimal tersebut. Data tersebut peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan guru kelas 5 di SD tersebut. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut antara lain disebabkan oleh kurangnya semangat siswa dalam belajar PKn, tidak semua siswa mempunyai buku pegangan atau buku paket PKn, dan metode mengajar guru yang masih berkisar pada ceramah, tanya jawab serta penugasan sehingga kurang dapat mengaktifkan siswa. Oleh karena itu metode konvensional dalam pengajaran PKn harus diubah. Hal ini dilakukan supaya siswa tidak lagi merasa bosan dalam mengikuti pelajaran PKn. Sebaliknya dengan metode baru siswa diharapkan lebih aktif tidak lagi hanya sekedar menerima informasi atau diceramahi oleh guru, tetapi dapat ikut aktif dan bisa memberikan informasi kepada teman-temannya. Salah satu metode mengajar yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan di atas dan menciptakan suasana belajar yang aktif dan tidak membosankan adalah metode bermain peran. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn, peneliti bermaksud mencobakan metode bermain peran. Metode ini diterapkan agar dapat membantu guru khusunya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu agar penyajian bahan ajar PKn tidak lagi terbatas hanya ceramah dan membaca isi buku. Dengan metode bermain peran ini diharapkan siswa tidak lagi merasa bosan dan jenuh dengan materi pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE BERMAIN PERAN MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD KANISIUS MANDING, BANTUL SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012”

B. PEMBATASAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan kecerdasan emosional siswa melalui metode video critic pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam

29 171 161

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126