Penerapan Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran PKn SD

mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan kewajibannya sebagai warga negara. PKn memiliki misi yang penting dalam mempersiapkan individu warga negara untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan tuntutan nilai dan moral Pancasila. Sebagai pendidikan nilai dan moral, isi PKn tersebut adalah nilai-nilai moral Pancasila yang diperlukan oleh warga negara dalam kehidupan sebagai warga negara yang dan warga masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. PKn tidak hanya menanamkan nilai-nilai moral pancasila dan UUD 1945, namun juga memberi kemungkinan kepada siswa SD untuk memahami dan membiasakannya dalam kehidupan siswa di lingkungan sekolah atau di luar sekolah, di rumah dan di lingkungan kehidupannya. Melalui PKn diharapkan dapat menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa mengenai peran warga negara dalam berbagai lingkup kehidupan. Salah satu peran utamanya adalah berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

D. Penerapan Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran PKn SD

Penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran PKn SD pada KD 3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. KD tersebut khususnya pada materi contoh struktur organisasi di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat untuk siswa kelas V SD Kanisius Manding semester genap tahun pelajaran 20112012. Berdasarkan langkah-langkah bermain peran yang dikemukakan Shaftel dalam Hidayat dan Muhyidin 1980:30-35 dapat diterapkan sebagai berikut : 1. Tahap pemanasan Siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian diberikan masalah yang berkaitan dengan organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat sebuah organisasi akan mengadakan suatu kegiatan. 2. Pemilihan peserta Masing-masing siswa memilih peran didalam kelompoknya dengan bantuan guru. 3. Mengatur tempat main Para pemain siswa merancang segala sesuatu yang akan dilakukan termasuk jalannya permainan dan bentuk tempat bermain persegi empat, lingkaran setengah lingkaran, setengah lingkaran, kurva dan lain-lain. Guru bertindak sebagai pembantu. 4. Mempersiapkan pengamat Kelompok lain sebagai pengamat yang bertugas menganalisa perilaku para pemain, dan melihat dengan tajam kelancaran berbahasa, penggunaan tekanan yang tepat sesuai dengan permasalahannya. 5. Mencobakan permainan Para pemain siswa secara berkelompok mulai bermain peran. Setiap pemain harus beranggapan bahwa seluruh kegiatan yang akan mereka lakukan itu benar-benar terjadi, berlangsung spontan, berdialog secara realistis. 6. Diskusi dan evaluasi Setelah selesai bermain peran siswa bersama guru melakukan diskusi dan evaluasi mengenai penampilan kegiatan, pengungkapan perasaan, sikap, pemecahan masalah dan dalam penggunaan bahasa. 7. Mengulang permainan Setiap kelompok yang sudah tampil diberi kesempatan untuk mengulang permainan. Siswa pemain dan guru bertukar pendapat tentang peran atau sikap tertentu. 8. Diskusi dan evaluasi Setelah selesai bermain peran siswa bersama guru melakukan diskusi dan evaluasi mengenai penampilan kegiatan, pengungkapan perasaan, sikap, pemecahan masalah dan dalam penggunaan bahasa. 9. Pengungkapan pengalaman dan generalisasi Guru berusaha membawakan diskusi sedemikian rupa sehingga, setelah siswa mempuyai cukup pengalaman dengan main peran ini, para siswa dapat mempunyai pendekatan-pendekatan terhadap masalah dan akibat-akibat yang timbul dari penggunaan pendekatan itu.

E. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Peningkatan kecerdasan emosional siswa melalui metode video critic pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam

29 171 161

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126