mengembangkan kecerdasan
siswa dan
merupakan sarana
untuk mengungkapkan rasa gembira, susah serta perasaan lainnya.
Permainan bila sesuai dengan materi, situasi dan kondisi siswa, dapat digunakan untuk menyingkirkan keseriusan, menghilangkan stress,  mengajak
orang terlibat penuh, serta meningkatkan proses belajar. Selain itu, permainan dapat  membuat  pelajaran  menyenangkan  dan  menarik  bahkan  dapat  menjadi
semacam ujian dan ukuran bagi keberhasilan suatu pembelajaran.
2.  Kelebihan dan Kelemahan Metode Bermain peran
Djajadisastra  1982:41-44  menjelaskan    bahwa  dalam  metode bermain  peran  terdapat  kelebihan  dan  kelemahannya,  antara  lain  sebagai
berikut :
a.  Kelebihan Metode Bermain peran
1. Murid  belajar    dididik  untuk  memecahkan  suatu  problema  sosial
menurut pendapatnya sendiri. 2.
Memperkaya  murid  dalam  berbagai  pengalaman  situasi  sosial  yang bersifat problematis
3. Memperkaya  pengetahuan  dan  pengalaman  semua  murid  mengenai
cara  menghadapi  dan  memecahkan  suatu  problema  sosial  yang diperoleh dari hasil-hasil diskusi.
4. Murid-murid  yang  memainkan  peranan  memperoleh  kesempatan
untuk  belajar  mengekspresikan  mencurahkan  penghayatan  mereka
mengenai  suatu  problema  di  depan  orang  banyak  murid-murid lainnya yang menjadi penonton sekaligus penilai.
5. Murid-murid  yang  memainkan  peranan  belajar  berbahasa  dengan
baik, menyatakan pikiran dan perasaan denagn menggunakan bahasa yang  diucapkan  dengan  lafal  yang  tepat,  ucapan  yang  jelas  dan
dimengerti orang lain, sesuai dengan tuntutan situasi pada saat itu. 6.
Menanamkan dan memupuk keberanian untuk tampil di depan umum atau orang banyak tanpa kehilangan keseimbangan pribadi.
7. Belajar  menerima  pendapat  orang  lain,  terutama  ketika  diskusi
sedang dilakukan sehubungan dengan keputusan pemecahan masalah yang diambil pada waktu memainkan lakon  peran.
8. Sebagai  suatu variasi dalam penggunaan  berbagai  metode mengajar,
metode  ini  dapat  merupakan  suatu  hiburan  bagi  murid-murid  dan menikmati suatu permainan peranan dari lakon tertentu.
b.  Kelemahan Metode Bermain peran
1. Suatu  pemecahan  problema  sosial  yang  pernah  dilakonkan  dalam
metode berperan belum tentu akan cocok diterapkan jika murid kelak menghadapi problema semacam itu di masyarakat karena banyaknya
faktor-faktor  baru  yang  mempengaruhi  pemecahan  problema situasional.
2. Kecenderungan  untuk  membenarkan  suatu  tindakan    keputusan
dalam memecahkan suatu problema sosial di kelas, adalah lebih besar jika  dibandingkan  dengan  didalam  situasi  sosial  yang  sebenarnya  di
masyarakat. 3.
Jika dikelas taraf pengetahuan dan pengalaman murid rata-rata sama, sehingga  pendapat-pendapatnyapun  memiliki  kesamaan.  Akibatnya,
pemecahan  suatu  problema  di  masyarakat  menjadi  lebih  sulit daripada jika dilakukan di kelas.
4. Murid-murid  yang  belum  memiliki  kematangan  psikhis  tidak
mungkin  akan  menghasilkan  suatu  keputusan  yang  mantap,  yang benar-benar  dapat  dipertanggungjawabkan  dari  sudut  nilai-nilai
kesusialaan, keagamaan maupun hukum. 5.
Keterbatasan waktu yang disediakan untuk memainkan suatu peranan lakon tidak akan memeberikan kesempatan yang cukup kepada para
pemeran untuk menentukan langka-langkahnya dengan wajar. 6.
Kekurangan dalam pengalaman meghadapi situasi-situasi sosial yang berisi problema-problema dapat menimbulkan sikap ragu-ragu dalam
menentukan langkah  tindakan  keputusan yang harus dilakukan. 7.
Rasa  malu  yang  timbul  karena  ditonton  oleh  murid-murid  lainnya ditambah  dengan  rasa  takut  mengambil  keputusan  yang  salah  atau
keliru  merupakan  hambatan  bagi  kewajaran  bertingkah  laku memainkan suatu lakon.
3.  Langkah-langkah Metode Bermain Peran