Aspek-aspek Intensi Turnover INTENSI TURNOVER 1. Teori Intensi

29 diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi tempat karyawan bekerja.

3. Aspek-aspek Intensi Turnover

Harnoto 2002 berpendapat bahwa adapun ciri-ciri turnover ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan dimana indikasi ini bisa digunakan sebagai acuan untuk memprediksi intensi turnover dalam suatu organisasi, indikasi tersebut ialah : a. Absensi meningkat Karyawan yang berkeinginan untuk pindah kerja atau keluar dari organisasi biasanya ditandai dengan absensi yang semakin meningkat. Tingkat tanggung jawab karyawan dalam fase ini sangat kurang dibandingkan dengan sebelumnya. b. Malas bekerja Karyawan yang berkeinginan untuk pindah kerja atau keluar dari organisasi biasanya akan lebih malas bekerja karena adanya orientasi karyawan untuk bekerja di tempat lain yang dipandang lebih mampu memenuhi semua keinginan karyawan bersangkutan. c. Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan pekerjaan sering dilakukan karyawan yang akan melakukan turnover. Karyawan lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika jam-jam kerja berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran lainnya. Universita Sumatera Utara 30 d. Peningkatan protes terhadap atasan Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja atau keluar dari organisasi, lebih sering melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan kepada atasan. Protes yang ditekankan biasanya berhubungan dengan balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat dengan keinginan karyawan. e. Perilaku positif yang berbeda dari biasanya Hal ini berlaku untuk karyawan yang biasa berperilaku positif. Karyawan yang berperilaku positif mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan ini berbeda dari biasanya justru menunjukkan karyawan akan melakukan turnover. Novliadi 2007 menjelaskan adanya beberapa indikator atau gejala yang dapat diamati pada karyawan yang memiliki intensi turnover yaitu berusaha mencari lowongan kerja, merasa tidak kerasan bekerja di perusahaan, sering mengeluh, merasa tidak senang dengan pekerjaan, pernyataan bernada negatif, dan tidak mau peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja. Mobley 1982 mengungkapkan bahwa intensi turnover ditandai dengan adanya niatan untuk keluar dari organisasi dan keinginan untuk mencari pekerjaan alternatif lain yang lebih baik dari organisasi sebelumnya. Hal ini senada dengan Jewell dan Siegall 1998 yang mengungkapkan bahwa intensi turnover ditandai dengan adanya ketertarikan individu yang kuat terhadap berbagai alternatif pekerjaan lain di luar organisasi. Mobley 1982 mengungkapkan bahwa keteratarikan individu untuk mencari alternative pekerjaan lain ini dipicu dari beberapa aspek-aspek berikut, yaitu : Universita Sumatera Utara 31 a. Keinginan mencari pekerjaan lain dengan insentif yang lebih baik. b. Keinginan untuk mencari peluang karir yang tidak didapatkan di perusahaan. c. Keinginan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki d. Keinginan untuk mencari pekerjaan lain karena ingin suasana lingkungan dan hubungan kerja yang lebih baik Paramita 2008 juga menambahkan bahwa keinginan individu untuk mencari alternatif pekerjaan lain karena adanya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan dengan masa depan yang lebih terjamin status pegawai tetap dari pekerjaan sebelumnya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Turnover