Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas NO. Variabel Db Dev. From Linier F. Tabel Kesimpulan 1. Minat Baca 1367 0,689 1,859 Linier 2. Disilin Belajar 1565 1,382 1,823 Linier 3. Motivasi Belajar 1565 1,017 1,823 Linier Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel minat baca dengan variabel prestasi belajar AKL I = 0,689 lebih kecil dari F tabel = 1,859, variabel disiplin belajar dengan variabel prestasi belajar AKL I = 1,823 lebih kecil dari F tabel = 1,823, dan untuk variabel motivasi belajar dengan variabel prestasi belajar AKL I = 1,017 lebih kecil dari F tabel = 1,823. Karena nilai-nilai F hitung lebih kecil dari F tabel , hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data penelitian ketiga variabel penelitian tersebut adalah linier.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama a. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada pengaruh positif minat baca terhadap prestasi belajar AKL I. Ha = Ada pengaruh positif minat baca terhadap prestasi belajar AKL I b. Mencari persamaan regresi linier sederhana Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = -27.892 – 0,567 X. Artinya, harga koefisien regresi bernilai negatif, hal tersebut menunjukkan setiap penurunan minat baca maka prestasi juga mengalami penurunan. Dengan kata lain semakin rendah minat baca mahasiswa terhadap mata kuliah AKL I, maka semakin rendah prestasi belajar AKL I. c. Menentukan koefisien korelasi antara variabel minat baca dengan prestasi belajar AKL I. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel minat baca dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,589. Artinya, hubungan variabel minat baca dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel dikategorikan kuat, sedangkan pengaruh minat baca mahasiswa terhadap prestasi belajar AKL I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r 2 = 0,589 2 = 0,347. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKL I sebesar 34,7 ditentukan oleh variabel minat baca mahasiswa, melalui persamaan regresi Y = -27.892 – 0,567 X dan sisanya 65,3 ditentukan oleh faktor lain. d. Menguji signifikan koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan df = n – 2 = 82 -2 = 80. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar -0,735, sedangkan nilai t tabel pada df = 80 sebesar 1,664. hal ini berarti nilai t hitung t tabel -0,735 1,664. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh negatif dan signifikan minat baca terhadap prestasi belajar AKL I. 2. Hipotesis Kedua a. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKL I. Ha = Ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKL I. b. Mencari persamaan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun sebagai berikut: Y =-27.892 + 1,254 X. Artinya, harga koefisien regresi bernilai positif, hal tersebut menunjukkan setiap pertambahan disiplin belajar maka prestasi juga mengalami pertambahan. Dengan kata lain semakin tinggi disiplin belajar mahasiswa terhadap mata kuliah AKL I, maka semakin tinggi prestasi belajar AKL I. c. Menentukan koefisien korelasi antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar AKL I. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,827. Artinya, hubungan variabel disiplin belajar dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel dikategorikan kuat, sedangkan pengaruh disiplin belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar AKL I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r 2 = 0,827 2 = 0,684. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKL I sebesar 68,4 ditentukan oleh variabel disiplin belajar mahasiswa, melalui persamaan regresi Y = -27.892 + 1,254 X dan sisanya 31,6 ditentukan oleh faktor lain. d. Menguji signifikan koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan df = n – 2 = 82 -2 = 80. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 1,574, sedangkan nilai t tabel pada df = 80 sebesar 1,664. hal ini berarti nilai t hitung t tabel 1,574 1,664. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKL I. 3. Hipotesis Ketiga a. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. Ha = Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. b. Mencari persamaan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengujian persamaan regresi dapat disusun sebagai berikut: Y = -27.892 + 1,761 X. Artinya, harga koefisien regresi bernilai positif, hal tersebut menunjukkan setiap pertambahan motivasi belajar maka prestasi juga mengalami pertambahan. Dengan kata lain semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah AKL I, maka semakin tinggi prestasi belajar AKL I. c. Menentukan koefisien korelasi antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar AKL I. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar adalah sebesar 0,573. Artinya, hubungan variabel motivasi belajar dengan variabel prestasi belajar adalah positif. Kategori derajat hubungan kedua variabel dikategorikan kuat, sedangkan pengaruh motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar AKL I dapat diketahui melalui koefisien determinasi, yaitu r 2 = 0,573 2 = 0,328. Hal ini berarti bahwa variabel prestasi belajar AKL I sebesar 32,8 ditentukan oleh variabel motivasi belajar mahasiswa, melalui persamaan regresi Y = -27.892 + 1,761 X dan sisanya 67,2 ditentukan oleh faktor lain. d. Menguji signifikan koefisien korelasi dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan df = n – 2 = 82 -2 = 80. Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,053, sedangkan nilai t tabel pada df = 80 sebesar 1,664. hal ini berarti nilai t hitung t tabel 2,053 1,664. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. 4. Hipotesis Keempat Sebelum dilakukan pengujian hipotesis keempat yang analisisnya menggunakan regresi linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut: a. Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu nilai variabel bebas Supranto, 2004:68. Untuk mendeteksi terjadinya heterokedastisitas digunakan uji asumsi korelasi Rank dan Spearman. Hasil analisis pertama diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,1000 dengan probabilitas sebesar 0. Oleh karena nilai probabilitas = 0 a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel minat baca. Hasil analisis kedua diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,600 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas = 0,000 a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel disiplin belajar. Hasil analisis ketiga diperoleh koefisien korelasi r hitung sebesar 0,635 dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena nilai probabilitas = 0,000 a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel motivasi belajar. b. Multikolinieritas Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel minat baca didapat koefisien tolerance 0,541, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel minat baca sebesar 1,847. Oleh karena nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat baca tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel disiplin belajar didapat koefisien tolerance 0,358, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel disiplin belajar sebesar 2,795. Oleh karena nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin belajar tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan analisis collinearity statistics untuk variabel motivasi belajar didapat koefisien tolerance 0,345, sedangkan VIF Variance Inflation Factor untuk variabel motivasi belajar sebesar 2,900. Oleh karena nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar tidak terjadi multikolinieritas. c. Autokorelasi Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dengan menggunakan Uji Durbin-Watson diperoleh nilai 1,743, sedangkan nilai Durbin- Watson tabel dengan n = 82 dan k = 3 dan tingkat signifikan 0,05 α = 5 didapat dl = 1,566 ; du = 1,717. Oleh sebab itu nilai DW hitung yaitu 1,743 tidak berada dalam interval du dan 4 - du 1,717 – 2,283, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi autokorelasi untuk variabel minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar. Tabel 5.7 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Kesimpulan Heterokedastisitas Tidak Terjadi Multikolinieritas Tidak Terjadi Autokorelasi Tidak Terjadi Tabel 5.7 menunjukkan bahwa deskripsi data pada hasil uji asumsi klasik adalah pada heterokedastisitas berdasarkan nilai untuk variabel minat baca pada korelasi r hitung sebesar 0,1000, variabel disiplin belajar pada korelasi r hitung sebesar 0,600, dan variabel motivasi belajar pada korelasi r hitung sebesar 0,635 maka hasil ketiga variabel bebas tersebut cenderung tidak seragam karena selisihnya besar sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas untuk variabel minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar. Pada multikolinearitas untuk variabel minat baca berdasarkan coefficients a yang diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel minat baca sebesar 1,847 artinya nilai VIF lebih kecil daripada 10 1,84710, untuk variabel disiplin belajar berdasarkan coefficients a yang diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel disiplin belajar sebesar 2,795 artinya nilai VIF lebih kecil daripada 10 2,79510, untuk variabel motivasi belajar berdasarkan coefficients a yang diperoleh bahwa nilai VIF untuk variabel motivasi belajar sebesar 2,900 artinya nilai VIF lebih kecil daripada 10 2,90010, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas untuk variabel minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar. Dan pada autokorelasi didapat dl = 1,566 ; du = 1,717 ; DW = 1,743. Bila nilai DW lebih kecil dl, koefisien korelasi lebih besar daripada nol, dengan demikian DW lebih kecil daripada dl yaitu 1,7432,434, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Rumusan hipotesis keempat adalah ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. Berikut ini langkah-langkah pengujian hipotesis keempat: a. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: Ho = Tidak ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. Ha = Ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I. b. Mencari persamaan regresi ganda Pengujian regresi berganda ini dikerjakan dengan bantuan komputer SPSS 16.0 diperoleh data konstanta a sebesar -27.892 sedangkan koefisien regresi X 1 b 1 sebesar -0,567, koefisien regresi X 2 b 2 sebesar 1,254, koefisien regresi X 3 b 3 sebesar 1,761. Dari data tersebut dapat disusun dengan persamaan regresi Y = -27.892 – 0,567 X 1 + 1,254 X 2 + 1,761 X 3 . Angka koefisien regresi tersebut menunjukkan bahwa pengaruh ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat adalah positif. Artinya, semakin tinggi minat baca, semakin tinggi disiplin dalam belajarnya, dan semakin tinggi motivasi dalam belajar maka semakin tinggi pula prestasi belajar AKL I. c. Menentukan koefisien korelasi ganda antara variabel minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I . Berdasarkan analisis, selanjutnya diperoleh harga koefisien korelasi berganda R y123 sebesar 0,505 dengan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,255. Ini berarti varians yang terjadi pada variabel prestasi belajar AKL I sebesar 25,5 dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar. Dengan kata lain varians variabel prestasi belajar AKL I sebesar 74,5 ditentukan oleh varians lain diluar variabel bebasdalam penelitian ini. d. Menguji signifikan koefisien korelasi ganda. Untuk menguji signifikan harga koefisien korelasi ganda R dilakukan dengan uji F dengan mengambil taraf signifikan 5 atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga F hitung sebesar = 8,295, sementara F tabel pada df 3;78 sebesar = 2,722 F hitung F tabel . Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar secara bersama-bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar AKL I.

D. Pembahasan 1. Pengaruh Minat Baca terhadap Prestasi Belajar AKL I.