Pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan lanjutan I : studi kasus mahasiswa tahun akademik 2009/2010 Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
viii ABSTRAK
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I Studi Kasus: Mahasiswa Tahun Akademik 2009/2010 Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma
Monica Ria Kurniawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (2) ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (3) ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (4) ada pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Februari 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I, tahun akademik 2009/2010 Program Pendidikan Akuntansi, FKIP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, dan ketiga adalah analisa regresi sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keempat digunakan analisa regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh negatif minat baca terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = -0.735 < ttabel =1.664); (2) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 1.574 < ttabel = 1.664); (3) ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 2.053 > ttabel = 1.664); (4) ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 8.917 > ttabel = 2.722).
(2)
ix ABSTRACT
THE IMPACTS OF READING INTEREST, LEARNING DISCIPLINE, AND LEARNING MOTIVATION TOWARD LEARNING
ACHIEVEMENT IN STUDYING ADVANCED FINANCING ACCOUNTING I
A Case Study: University Students of 2009/2010 Batch The Department of Accounting Faculty of Education, Sanata Dharma University Yogyakarta
Monica Ria Kurniawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
This research aims to observe whether there is: (1) the impact of reading interest toward learning achievement in studying Advanced Financial Accounting I; (2) the impact of learning discipline toward learning achievement of studying Advanced Finance Accounting I; (3) the impact of learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I; (4) the impact of reading interest, learning discipline, and learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I.
This research was conducted in Sanata Dharma University in February 2012. The population of this research were the students who took Advanced Finance Accounting I 2009/2010 academic year of accounting Education Study Program, the Faculty of a Teacher Training Education. Questionnaire and documentary study were used to collect the data. Data analysis technique to answer the first, second, and third questions was simple reggression analysis, while for answering the fourth question, double linear reggression was applied.
The results show that: (1) there is a negative impact of reading interest toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= -0,735 < ttable= 1,664); (2) there is a positive learning discipline toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount = 1,574 < ttable = 1,664); (3) there is a positive learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= 2,053 > ttable = 1,664); (4) there is a positive reading interest, learning discipline and learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= 8,917 > ttable = 2,722).
(3)
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Studi Kasus: Mahasiswa Tahun Akademik 2009/2010Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
MONICA RIA KURNIAWATI NIM: 071334008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012
(4)
ii
SKRIPSI
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Oleh:
MONICA RIA KURNIAWATI NIM : 071334008
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
(5)
iii
SKRIPSI
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Dipersiapkan dan ditulis oleh:MONICA RIA KURNIAWATI NIM : 071334008
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 9 Juli 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Indra Darmawan, S.E., M.Si. ………..
Sekretaris : Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. ………..
Anggota : Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. ………..
Anggota : Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. ……….. Anggota : Natalina Premastuti B, S.Pd., M.Pd. ...
Yogyakarta, 9 Juli 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Dekan,
(6)
iv
PERSEMBAHAN
Dari lubuk hati aku persembahkan Karyaku ini kepada
Tuhan Yesus dan Bunda Maria di surga yang selalu menuntun
langkahku
Ayah dan Ibuku terkasih yang selalu memberikan
semangat,kasih sayang serta pengorbanannya
Kakakku tercinta Wiwit yang selalu membantu dan memberikan
semangat
Mas Dedy tersayang yang selalu memberikan semangat,setia
saat suka dan duka
Teman dan sahabat-sahabatku tersayang yang selalu setia saat
suka dan duka
Semua orang yang telah menjadi inspirasiku
Keluarga besar Journey to The West tersayang, mari kita
lanjutkan perjalanan jilid ke 2
(7)
v
MOTTO
Jangan pernah putus asa dan berhenti berjuang untuk
melangkah demi masa depan
Hidup adalah sebuah perjuangan
yang perlu ditekuni
Dan yang terbaik dalam hidup, untuk melangkah ke
(8)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 9 Juli 2012
(9)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monica Ria Kurniawati Nomor Mahasiswa : 071334008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 9 Juli 2012
Yang menyatakan
(10)
viii ABSTRAK
PENGARUH MINAT BACA, DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Studi Kasus: Mahasiswa Tahun Akademik 2009/2010 Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma
Monica Ria Kurniawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (2) ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (3) ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I; (4) ada pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Februari 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I, tahun akademik 2009/2010 Program Pendidikan Akuntansi, FKIP. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, dan ketiga adalah analisa regresi sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keempat digunakan analisa regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh negatif minat baca terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = -0.735 < ttabel =1.664); (2) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 1.574 < ttabel = 1.664); (3) ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 2.053 > ttabel = 1.664); (4) ada pengaruh positif minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (thitung = 8.917 > ttabel = 2.722).
(11)
ix ABSTRACT
THE IMPACTS OF READING INTEREST, LEARNING DISCIPLINE, AND LEARNING MOTIVATION TOWARD LEARNING
ACHIEVEMENT IN STUDYING ADVANCED FINANCING ACCOUNTING I
A Case Study: University Students of 2009/2010 Batch The Department of Accounting Faculty of Education, Sanata Dharma University Yogyakarta
Monica Ria Kurniawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
This research aims to observe whether there is: (1) the impact of reading interest toward learning achievement in studying Advanced Financial Accounting I; (2) the impact of learning discipline toward learning achievement of studying Advanced Finance Accounting I; (3) the impact of learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I; (4) the impact of reading interest, learning discipline, and learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I.
This research was conducted in Sanata Dharma University in February 2012. The population of this research were the students who took Advanced Finance Accounting I 2009/2010 academic year of accounting Education Study Program, the Faculty of a Teacher Training Education. Questionnaire and documentary study were used to collect the data. Data analysis technique to answer the first, second, and third questions was simple reggression analysis, while for answering the fourth question, double linear reggression was applied.
The results show that: (1) there is a negative impact of reading interest toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= -0,735 < ttable= 1,664); (2) there is a positive learning discipline toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount = 1,574 < ttable = 1,664); (3) there is a positive learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= 2,053 > ttable = 1,664); (4) there is a positive reading interest, learning discipline and learning motivation toward learning achievement in studying Advanced Finance Accounting I (tcount= 8,917 > ttable = 2,722).
(12)
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus di surge karena penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ PENGARUH MINAT BACA,
DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penulisan skripsi ini tentunya penulis menghadapi beberapa
kesulitan. Namum beberapa kesulitan yang dihadapi penulis dapat teratasi dengan
adanya bantuan dari pihak-pihak tertentu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung hingga terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih
penulis haturkan kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
(13)
xi
4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku dosen penguji yang telah
banyak membantu dan memberi masukan bagi terselesaikannya skrispi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji
yang telah banyak membantu dan memberi masukan bagi terselesaikannya
skrispi ini.
7. Segenap dosen dan staff Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan membantu
selama proses belajar di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Heribertus Sarno dan Ibu Anita Mujiati yang
selalu mendukung saya dalam doa. Terima kasih atas dukungan bapak dan ibu
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Pakde Mud terima kasih atas dukungan dan bantuan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Kakakku Wiwit Pilu terima kasih atas dukungan dan doa untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Mas Dedy tersayang yang selalu menemani saya saat suka dan duka serta
menjadi penyemangat saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas
suportnya dan kasih sayangnya selama ini.
12. Tita Ndut terima kasih atas dukungan dan bantuan untuk menyelesaikan
(14)
xii
13. Teman kostku terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama saya di
Yogyakarta.
14. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 terima kasih atas
bantuan dan dukungannya.
15. Keluarga besar Journey to The West tersayang Endah (biksu), Nila (gokong),
Citra (nacha), Lando (patkai), Tami, Lusi, Ratri, Tia. Terima kasih atas
persahabatan, kekompakan, keceriaan, kebersamaan, semangat, bantuan, dan
doanya selama ini, kalian tak kan terlupakan.
Penulis menyadari dalam pembahasan masalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran yang
membangun.
Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak dan pembaca lainnya. Jika
ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini penenulis minta maaf yang
sebesar-besarnya, terima kasih.
Yogyakarta, 9 Juli 2012
(15)
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... . vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Baca ... 9
(16)
xiv
C. Motivasi Belajar ... 20
D. Prestasi Belajar ... 24
E. Kerangka Berpikir ... 27
F. Hipotesis ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 32
D. Populasi Penelitian ... 33
E. Variabel Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 38
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 38
H. Metode Analisis Data ... 43
I. Pengujian Hipotesis ... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 52
B. Arti Logo, Visi, Misi ... 54
C. Status Universitas Sanat Dharma ... 56
D. Struktur Organisasi ... 59
E. Nama-Nama Rektor ... 61
F. Jurusan dan Program Studi ... 61
G. Peraturan Akademik ... 62
H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa ... 67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 70
B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 74
1. Uji Normalitas ... 74
(17)
xv
C. Pengujian Hipotesis ... 76
1. Hipotesis Pertama ... 76
2. Hipotesis Kedua ... 78
3. Hipotesis Ketiga ... 79
4. Hipotesis Keempat ... 81
D. Pembahasan ... 86
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 96
B. Keterbatasan Penelitian ... 97
C. Saran – saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
(18)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Baca ... 34
Tabel 3.2 Skor Nilai Item-Item Pertanyaan Kuesioner ... 35
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Disiplin Belajar ... 36
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ... 37
Tabel 3.5 Kategori Skor Prestasi belajar Mahasiswa ... 38
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Minat Baca ... 40
Tabel 3.7 Sebaran Item Valid dan Tidak Valid Dalam Variabel Minat Baca ... 41
Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Disiplin Belajar ... 41
Tabel 3.9 Sebaran Item Valid dan Tidak Valid Dalam Variabel Disiplin Belajar ... 41
Tabel 3.10 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 42
Tabel 3.11 Sebaran Item Valid dan Tidak Valid Dalam Variabel Motivasi Belajar ... 42
Tabel 3.12 Hasil Pengukuran Reliabilitas ... 43
Tabel 4.1 Jurusan dan Progaram Studi ... 61
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Belajar ... 64
Tabel 4.3 Beban Studi Maksimal ... 66
Tabel 5.1 Penilaian Minat Baca ... 71
(19)
xvii
Tabel 5.3 Penilaian Motivasi Belajar ... 73
Tabel 5.4 Penilaian Prestasi Belajar ... 74
Tabel 5.5 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ... 75
Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas ... 76
(20)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ... 102
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 107
Lampiran 3 Uji Normalitas dan Uji Linieritas ... 113
Lampiran 4 Regresi ... 117
Lampiran 5 Kategori Kecenderungan Variabel dan Daftar Distribusi Frekuensi ... 121
Lampiran 6 Data Minat Baca, Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar ... 127
Lampiran 7 Data Induk Penelitian ... 141
Lampiran 8 Daftar Tabel ... 145
(21)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan dan kemampuan khas manusia. Dengan membaca orang dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan mereka. Selain berguna bagi kehidupan mereka secara pribadi, membaca juga berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan bangsa. Karena dengan membaca, seseorang akan mendapatkan berbagai informasi yang dapat mereka gunakan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan pada akhirnya dapat juga digunakan untuk mengembangkan potensi bangsanya.
Terkait dengan dunia pendidikan untuk mencapai manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka mahasiswa memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai mahasiswa setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Di dunia pendidikan seorang mahasiswa tentunya juga berharap berhasil dan sukses dalam setiap kegiatan dan perkuliahan yang diikutinya. Untuk mewujudkan harapan tersebut terkadang mengalami berbagai faktor hambatan yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan dalam mencapai prestasi belajar mahasiswa. Salah satu ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi yang tinggi. Mahasiswa yang memperoleh prestasi yang baik, maka secara umum dapat dikatakan bahwa dia sukses dalam belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau
(22)
keterampilan yang dikerjakan dalam suatu mata pelajaran, yang lazimya diperoleh pada nilai tes atau ujian yang diberikan oleh dosen.
Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi sudah tentu kegiatan belajarnya tidak pernah lepas dari membaca buku. Kegiatan membaca sangat penting bagi mahasiswa dalam membantu menguasai mata kuliah yang diambilnya. Menurut pendapat William Baker yang dikutip oleh Gie (1994:57), sekitar 85% kebanyakan mahasiswa dari semua studi di perguruan tinggi terdiri atas membaca. Jadi membaca kiranya merupakan sarana utama bagi mahasiswa untuk mencapai kemajuan akademik.
Disamping minat baca mahasiswa, disiplin belajar dan motivasi belajar dari mahasiswa yang berperan untuk mencapai prestasi belajar. Menurut Gie (1979:49), menyatakan bahwa cara belajar yang efisien mengandung asas-asas tertentu yang tidak saja yang harus dipahami oleh para mahasiswa, melainkan lebih dari itu harus dihayati sepanjang masa belajarnya di perguruan tinggi. Salah satu asas dalam cara belajar yang baik adalah disiplin. Karena itu kedisiplinan melaksanakan pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajarnya barulah seorang mahasiswa mempunyai cara belajar yang baik.
Kemampuan membaca tidak terjadi begitu saja, tetapi harus di dahului oleh adanya pembelajaran membaca sejak dini. Untuk menumbuhkan minat baca, mahasiswa harus dibiasakan senang membaca sejak masih anak-anak. Dalam hal ini peran keluarga sangatlah penting. Keluarga menjadi faktor dominan dalam pembentukan karakter serta kebiasaan seseorang. Keberhasilan belajar mahasiswa ditentukan juga oleh motivasi belajarnya. Motivasi belajar mahasiswa merupakan
(23)
salah satu faktor yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahwa motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah belajar, semangat dan rasa senang karena hal ini dapat dukungan dari keinginan diri kita sendiri untuk belajar. Sehingga yang mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar dan apabila mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah maka sangat banyak tertinggal belajarnya dan banyak pula kesalahan dalam belajar.
Mahasiswa yang mempunyai motivasi yang kuat akan diikuti dengan munculnya disiplin diri dimana disiplin tersebut merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Atau pada garis besarnya motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajarnya siswa. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat, yang ada pada diri mahasiswa.berhasil.
Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I mahasiswa dituntut untuk mampu menerapkan sebagai dasar dalam praktek. Kemampuan dalam menerapkan praktek atau melakukan perhitungan, maka mahasiswa diharapkan memiliki minat untuk membaca teori terlebih dahulu sebelum melakukan praktek perhitungan. Minat baca yang dilakukan ini tidak hanya dari buku pegangan saja tetapi mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk mencari buku referensi AKL I yang lain agar memperoleh pengetahuan yang luas mengenai materi tersebut.
Disamping minat belajar memegang peranan penting dalam belajar AKL I, minat belajar merupakan sumber motivasi untuk belajar yang tinggi karena
(24)
dengan mempunyai motivasi belajar maka niat untuk membaca itu pasti ada. Kekurangan motivasi ini merupakan hambatan dalam belajar mahasiswa yang sampai sekarang menjadi kendala sangat besar. Motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa akan memberikan semangat dan senang dalam belajar AKL I sehingga keberhasilan dalam belajar juga sangat dipengaruhi oleh sikap disiplin mahasiswa. Kegiatan belajar sebaiknya diikuti dengan tertib dan ditanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab kepada mahasiswa sejak dini, sehingga prestasi belajar mahasiswa akan meningkat.
Pada umumnya hal-hal yang sering terjadi pada mahasiswa didalam kelas saat perkuliahan yaitu mahasiswa datang, duduk, diam, dan mencatat, apabila mahasiswa tidak mencatat cukup pinjam catatan mahasiswa lain. Tidak hanya itu juga bahwa kendala ketidakkeberhasilan mahasiswa saat kuliah itu disebabkan oleh adanya kurang ketertarikan membaca materi AKL I, mahasiswa yang menunda waktu untuk belajar. Pada hal mata kuliah AKL I ini model pembelajarannya adalah dengan presentasi, dimana mahasiswa harus berperan aktif di dalam kelas, apabila mahasiswa yang kurang mengerti dan memahami materi AKL I maka mahasiswa diharapkan untuk bertanya dan tidak hanya diam saja, dan apabila mahasiswa diam tidak mau bertanya akibatnya akan rugi sendiri sehingga materi yang di presentasikan oleh mahasiswa tidak akan mengerti. Dan mata kuliah AKL I ini mahasiswa lebih tertarik langsung mengerjakan daripada pinjam catatan mahasiswa lain karena dengan langsung mengerjakan, mahasiswa akan lebih mengerti catatan sendiri daripada pinjam catatan mahasiswa lain.
(25)
Selain minat baca yang diperhatikan, maka disiplin mahasiswa dalam belajar AKL I juga menjadi hal yang penting.
Disini hal yang sering terjadi pada saat perkuliahan dalam belajar AKL I, mahasiswa sering mengobrol kesana-kemari, membolos kuliah, akhirnya mahasiswa sering mengandalkan kemampuan teman dalam mengerjakan tugas AKL I karena mahasiswa tidak mau berusaha untuk mengerjakan latihan atau tugas sendiri. Hal lain yang diperhatikan adalah motivasi yang perlu dimiliki mahasiswa dalam belajar.
Dalam hal ini sering dijumpai pada saat kuliah AKL I, mahasiswa kurang menyiapkan diri untuk menerima materi didalam kelas, karena masuk kelas dalam keadaan pikiran kosong sehingga pemahaman materi yang diberikan dosen menjadi terhambat. Selain itu, rendahnya minat baca mahasiswa dikarenakan tumbuhnya keyakinan dalam diri mahasiswa bahwa tanpa banyak membaca textbook pun mereka dapat lulus ujian. Hal ini mencerminkan bahwa tujuan mereka belajar hanyalah agar lulus ujian semata dan bukan untuk memahami secara lebih mendalam inti materi perkuliahan yang mereka pelajari. Saat musim ujian tiba mahasiswa baru akan mulai membaca materi perkuliahan dengan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Sistem belajar seperti itu tidak akan membangun budaya baca pada kalangan mahasiswa.
Oleh karena itu, dengan membaca seseorang dapat mempeluas wawasan dan pandangan, dapat menambah dan membentuk sikap hidup yang baik, sebagai hiburan serta menambah ilmu pengetahuan, dengan membaca ibarat dapat
(26)
membuka ”jendela dunia”. ( http://search-pdf-books.com/peran-perpustakaan-dalam-menumbuhkan-minat-baca-pdf/).
Beberapa faktor tersebut di atas diduga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar terhadap prestasi belajar AKL I, khususnya mahasiswa semester V angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, USD Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Minat Baca, Disiplin Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I”.
B. Batasan Masalah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor intern maupun ekstern. Pada penelitian ini memfokuskan perhatian pada faktor intern yaitu minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar. Alasan memilih faktor tersebut karena diduga memiliki pengaruh yang kuat terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2009/2010 Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, USD Yogyakarta yang baru saja menempuh kuliah AKL I, sehingga penulis memilih Prodi Pendidikan Akuntansi dalam melaksanakan penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
(27)
2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar AKL I? 3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I?
4. Apakah ada pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah ada pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar AKL I. 2. Mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar
AKL I.
3. Mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I.
4. Mengetahui apakah ada pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan membaca, serta bekal dalam memasuki dunia pendidikan.
(28)
Sebagai masukan untuk memberikan bimbingan yang berhubungan dengan prestasi belajar dan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma serta sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan membaca dan mengenai wawasan mengenai pendidikan, serta bekal dalam memasuki dunia pendidikan.
(29)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Baca
1. Pengertian Minat
Ada beberapa definisi tentang minat adalah:
a. Stiggins (Afzan Abadi dalam http://almaipii.multiply.com/journal/item
/4) menjelaskan bahwa minat merupakan salah satu dimensi dari aspek
afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang
khususnya dalam kehidupan belajar seorang murid. Aspek afektif
adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari
kesadaran emosi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan
tindakan seseorang.
b. Minat menurut Winkel (1987:105) dapat diartikan sebagai
kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa lebih tertarik pada
bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi tersebut.
c. Menurut pendapat Usman (1990:22), minat merupakan suatu sifat
yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali
pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat
seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu karena sudah adanya rasa
malas.
(30)
d. Tampubolon
(http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html) minat
adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat
berkembang jika ada motivasi.
Dari beberapa pengertian minat di atas dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang
merupakan sebuah karakteristik tetap seseorang dan merupakan
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang membuat seseorang
menyukai sesuatu (objek, orang, masalah, atau situasi) melebihi yang
lainnya.
2. Pengertian Membaca
Ada beberapa definisi membaca adalah:
a. Tampubolon, 1993 (www.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf
dalam
http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah
kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan,
walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf.
Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata
yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian
pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya.
b. Tarigan
(http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan
(31)
metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri
dan kadang-kadang orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang
terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.
c. Menurut Tarigan (1983:7), membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau
bahasa tulis.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah suatu proses berpikir, mengenal kata dan memadukan
arti kata yang melibatkan kegiatan fisik dan mental untuk menemukan
makna dari tulisan sehingga memperoleh pesan yang terkandung
dalam tulisan-tulisan tersebut.
3. Pengertian Minat Baca
Ada beberapa pengertian tentang minat baca, diantaranya yaitu:
a. Menurut Sutarno (2006:19), minat baca seseorang dapat diartikan
sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu
sumber bacaan tertentu.
b. Tampubolon
(http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat-membaca.html) menjelaskan bahwa minat membaca adalah kemauan
dan keinginan seseorang untuk mengenali huruf dan menangkap
(32)
c. Ginting, 2005 (www.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf dalam
http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat-membaca.html) mendefinisikan minat membaca adalah bentuk-bentuk
perilaku yang terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai
tingkat kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca
karena menyenangkan dan memberikan nilai.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
baca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa
tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mau
melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri.
Menurut Kurniawan (2000:239-243) ada beberapa indikator
yang berkaitan dengan minat baca adalah kebutuhan akan bacaan,
tindakan mencari bahan bacaan, timbul rasa senang, keinginan,
ketertarikan. Tradisi membaca merupakan aktivitas yang mantap jika
membacanya lebih terarah dengan menggunakan cara yang efektif dan
efisien. Untuk mengukur indikator tradisi membaca seseorang antara
lain dapat dilakukan dengan melihat kekerapan waktu yang digunakan,
jenis bacaan. Sedangkan proses membaca dapat ditandai oleh frekuensi
membaca, selalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca,
frekuensi kunjungan ke perpustakaan, jumlah kepemilikan bacaan
yang relevan dengan jenis tulisan, jenis-jenis sumber informasi yang
(33)
Hal yang sama dikemukakan oleh Hurlock (1991:147) yang
menyatakan bahwa memanfaatkan waktu dan tenaga untuk kegiatan
yang sesuai dengan minat akan lebih berhasil dibandingkan dengan
kegiatan yang tidak sesuai dengan minatnya.
Selanjutnya menurut Gie (1994:28-29), minat merupakan salah
satu faktor untuk meraih sukses dalam studi. Secara lebih terinci arti
penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah: minat
melahirkan perhatian, minat memudahkan tercapai konsentrasi, minat
mencegah gangguan perhatian dari luar, minat memperkuat
melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, minat memperkecil
kebosanan studi dalam diri sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, tampak jelas bahwa minat
berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraih mahasiswa dalam
belajar. Contohnya mahasiswa akan tertarik untuk belajar, sehingga
membantu tidak mudah untuk melupakan apa yang sudah
dipelajarinya, sebab ada rasa senang.
4. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca Mahasiswa
Penyebab rendahnya minat baca pada mahasiswa, yaitu:
(http://nadzkuraka.blogspot.com/2010/01/menumbuhkan-minat-baca-pada-mahasiswa.html)
a. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/ siswa/
(34)
lebih dari apa yang diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah,
sastra, dan lain-lain.
b. Banyaknya tempat hiburan dan jenis hiburan, permainan, dan tayangan
TV yang mengalihkan perhatian mereka dari membaca buku.
c. Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita.
Budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca.
d. Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman
bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka.
e. Tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan
masyarakat.
f. Dorongan membaca tidak ditumbuhkan dalam jenjang pendidikan
praperguruan tinggi
Faktor minat baca mahasiswa sangat menentukan terhadap
pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi, karena adanya kesadaran
pribadi mahasiswa sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan
perpustakaan perguruan tinggi demi kelancaran belajar. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang.
5. Upaya Meningkatkan Minat Baca
Bagi mahasiswa, membaca telah menjadi bagian dari tradisi
akademik yang bisa dielakkan manakala mereka ingin berhasil dalam
belajarnya. Dengan membaca diharapkan mahasiswa dapat memenuhi
kebutuhannya dalam menambah pengetahuan, memperoleh gagasan baru,
(35)
kemampuan untuk berpikir dan menilai terhadap apa yang mereka baca.
Karena itu kebiasaan dan kesenangan membaca harus terus dibina.
Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus dipupuk,
harus dibina dan dididik. Ada beberapa upaya yang yang harus dilakukan
untuk meningkatkan minat baca antara lain:
a. Menyediakan waktu untuk membaca
Alasan yang umum untuk tidak membaca adalah kekurangan waktu,
tetapi kalau kita sesungguhnya berminat pada kemajuan pribadi, maka
kita pun akan mengatur hari kita sehingga kita mempunyai paling
sedikit waktu yang singkat untuk membaca. Sebagai mahasiswa yang
dibebani berbagai tugas kuliah diharapkan dapat menyediakan waktu
untuk melanjutkan bacaan mereka kalau mereka memang benar-benar
minat untuk membaca.
b. Menyediakan bahan bacaan
Syarat mutlak untuk mengukur agar mahasiswa atau para pelajar
memiliki minat membaca adalah dengan menyediakan bahan-bahan
bacaan. Penyediaan bahan bacaan yang efisien dan praktis adalah
perpustakaan. Perpustakaan merupakan syarat mutlak bagi pendidikan
modern dalam menyediakan bacaan-bacaan yang berkualitas sehingga
benar-benar membina minat baca mahasiswa. (Rosidi, 1983:78).
Dengan minat baca yang dimiliki mahasiswa, maka akan besar
pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar AKL I. Dengan
(36)
bacaan, timbul rasa senang, ketertarikan, keinginan, serta memanfaatkan
waktu dan tenaga untuk membaca diharapkan mahsiswa dapat memenuhi
kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuannya sehingga prestasi
belajar AKL I dapat meningkat.
B. Disiplin Belajar
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan
keteraturan. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, mahasiswa perlu
merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang
akan dipelajari. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan
perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap dan tingkah laku ke arah
kemajuan. Disiplin turut berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini dapat
terlihat pada mahasiswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar
dengan baik dan teratur dan akan menghasilkan prestasi yang baik pula.
Seperti dikatakan Prof. Bintarto yang dikutip oleh Karim (1985:312)
disiplin mengandung unsur-unsur yaitu patuh, taat, mental, kejujuran,
keteraturan dan ketertiban. Dalam hal ini, kegiatan akademis mahasiswa harus
disiplin dalam mengikuti kuliah, membaca buku diperpustakaan, serta
mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Disiplin dalam belajar sangat
diperlukan, kalau mahasiswa dapat mendisiplinkan diri, maka ia akan dapat
hidup teratur, tanggung jawab, dan mampu mengerjakan tugas tepat pada
waktunya, sehingga tidak akan mengalami kesulitan apabila menghadapi
(37)
Menurut Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang pelajar
dapat belajar dengan baik, ia harus bersikap disiplin terutama disiplin dalam
hal-hal sebagai berikut:
a. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.
b. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu
belajar.
c. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan
semangat belajar baik di sekolah, kampus seperti menaati tata tertib,
maupun disiplin dirumah seperti teratur dalam belajar.
d. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara
makan yang teratur dan bergizi serta berolah raga secara teratur.
Sedangkan menurut Arikunto (1999:137) macam-macam disiplin
ditunjukkan dengan tiga perilaku yaitu: perilaku kedisiplinan di dalam kelas,
perilaku kedisiplinan diluar kelas, perilaku kedisiplinan dirumah.
Demikian faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat
disiplin individu, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa
Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat
dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat
belajar yang teratur dan memiliki buku penunjang pelajaran cenderung
(38)
siswa yang mampu mengatur waktu dengan baik akan belajar secara
terarah dan teratur.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. Mahasiswa yang
tinggal dalam lingkungan yang tertib tentunya siswa tersebut akan
menjalani tata tertib yang ada di lingkungannya. Seorang dosen yang
mendidik siswa dengan disiplin akan cenderung menghasilkan siswa
yang disiplin pula.
2. Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa
Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain,
pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan
gizi, kurang tidur dan sakit yang di derita. Faktor fisiologis ikut
berperan dalam menentukan disiplin belajar mahasiswa. Mahasiswa
yang tidak menderita sakit cenderung lebih disiplin dibandingkan
mahasiswa yang menderita sakit dan badannya keletihan.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar antara lain:
1) Minat
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar.
Seseorang yang tinggi minatnya dalam mempelajari sesuatu akan
(39)
minat yang tinggi terhadap pelajaran akan cenderung disiplin
dalam belajar.
2) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar peranannya dalam proses
belajar. Mempelajari sesuatu sesuai dengan bakatnya akan
memperoleh hasil yang lebih baik.
3) Motivasi
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Fungsi motivasi dalam belajar adalah
untuk memberikan semangat pada seseorang dalam belajar untuk
mencapai tujuan.
4) Konsentrasi
Konsentrasi dapat diartikan sebagai suatu pemusatan energi psikis
yang dilakukan untuk suatu kegiatan tertentu secara sadar terhadap
suatu obyek (materi perkuliahan).
5) Kemampuan kognitif
Tujuan belajar mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Sehingga dalam mencapai hasil belajar, maka faktor
kemampuan kognitif lebih diutamakan.(http://id.shvoong.com/soci
al-sciences/psychology/2114584-faktor-yang-mempengaruhi-disiplin-belajar/).
Cara belajarlah bukanlah bakat sejak lahir dari segolongan orang saja.
(40)
mahasiswa dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus
ditanamkan dan diperkembangkan dengan penuh kemauan dan kesungguhan
barulah dapat dimiliki oleh seorang mahasiswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam belajar
sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk dapat mencapai tujuannya. Disiplin
belajar ini tidak hanya dilakukan mahasiswa dikampus, tetapi juga melakukan
disiplin belajar di luar kampus. Disiplin tersebut akan nampak dalam
kepatuhan dan ketaatan dalam belajar, mental yang baik, memiliki kejujuran,
keteraturan dan ketertiban serta tanggung jawab. Untuk itu disiplin belajar
pada mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar. (Karim, 1985:312)
C. Motivasi Belajar
Hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah motivasi. Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai dalam kehidupan seseorang. Untuk mencapai tujuan tersebut,
seseorang perlu berbuat, sedang yang menjadi penyebab berbuat adalah motif
itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorong.
1. Pengertian Motivasi
Motivasi menurut Donald (dalam Sadirman, 1998:73) adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Sedangkan pengertian lain menurut Winkel (1983:27), motivasi adalah
(41)
tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai tujuan telah sangat dirasakan atau
dihayati. Menurut Prayitno (1999:13), motivasi sebagai proses munculnya
aktivitas seseorang baik yang timbul dalam diri individu misalnya disiplin,
mematuhi aturan, tekun, ulet, minat yang tinggi, tidak mudah putus asa.
Motivasi dapat juga dikatakan serangakaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang atau mahasiswa
itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Jadi motivasi itu dapat diransang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu
adalah tumbuh didalam diri seseorang.
Ada dua jenis motivasi, yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan, dorongan dari oarng lain, tetapi atas kemampuan
sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya mereka mau
melakukan sesuatu atau belajar.
2. Motivasi Belajar
Pada hakikatnya motivasi merupakan pendorong usaha dalam
(42)
sebagai motivasi belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri seseorang mahasiswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan mengarah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat dicapai dengan baik.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Peranannya adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang, dan semagat untuk belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (Sardiman, 1986:82-83):
a. Tekun dalam menghadapi tugas-tugas atau pekerjaan yang
terus-menerus dalam waktu yang lama.
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.
c. Tidak mudah puas dengan prestasi yang diperolehnya.
d. Menunjukkan minat terhadap masalah-masalah belajar.
e. Lebih sering belajar sendiri.
f. Dapat memperhatikan pendapat yang sudah diyakini.
g. Senang mencari dan memecahkan masalah.
Ciri-ciri motivasi selain di atas juga dikemukakan oleh Syamsudin
(2002:40) yang diidentifikasikan menjadi indikator yaitu:
a. Tingkat kualifikasi prestasi
(43)
Menurut Dimyati (1994:90) ciri-ciri motivasi yang diidentifikasi menjadi
indikator yaitu:
a. Cita-cita
b. Kemampuan belajar
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan
e. Unsur-unsur dinamis lingkungan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, motivasi belajar dapat dikatakan
sebagai penggerak bagi berlangsungnya kegiatan belajar demi tercapainya
tujuan. Kadar motivasi yang dimiliki mahasiswa nampak dalam kegiatan
belajar yang dilakukannya. Indikasi-indikasi yang menunjukkan adanya
motivasi belajar anatara lain muncul dalam kegiatan belajar mahasiswa
seperti tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan
minat, belajar mandiri, senang mencari dan memecahkan soal-soal,
memiliki tingkat kualifikasi prestasi, dan memiliki sikap positif terhadap
kegiatan belajar. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang atau mahasiswa itu akan dapat
(44)
D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar
Menurut pendapat Sardiman (1998:22), belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan,
misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya.
Sedangkan menurut pendapat Winkel (1987:36), belajar adalah suatu
aktivitas mental atau psikis yang belangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman keterampilan dan sikap.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
pengetahuan dan perubahan tingkah laku dengan berinteraksi lingkungan.
Belajar disini merupakan suatu proses dimana guru terutama melihat apa
yang terjadi selama murid menjalani pengalaman edukatif untuk mencapai
suatu tujuan yang kita perhatikan adalah pola perubahan dan pengetahuan
selama pengalaman belajar itu berlangsung.
Menurut Sardiman (1986:28), kegiatan belajar yang dilakukan oleh
peserta didik mempunyai tujuan. Tujuan tersebut antara lain:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemapuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemapuan berpikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemapuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep memerlukan adanya suatu keterampilan. Keterampilan dapat dicapai dengan adanya suatu pendidikan yaitu dengan melatih kemampuan.
(45)
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijaksana dan hati-hati dalam melakukan pendekatan. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi itu sendiri. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak lepas dari soal penanaman nilai-nilai, oleh karena itu guru bukan hanya sekedar sebagai pengajar tetapi juga harus dapat menjadi pendidik.
2. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Prestasi secara umum adalah hasil yang dicapai. Apabila
seseorang yang belajar maka ia akan memperoleh hasilnya. Keberhasilan
mahasiswa dalam kegiatannya yang disebut belajar akan tampak dalam
prestasi belajar yang diraihnya.
Menurut pendapat Masidjo (1995:40), prestasi belajar adalah
hasil proses belajar yang dilakukan secara sengaja sebagai suatu
pengukuran yang diperoleh sewaktu mempelajari suatu bahan pelajaran.
Prestasi belajar ini diperoleh dari kegiatan yang dinilai oleh dosen yang
terdiri dari nilai ujian dan tugas.
Sedangkan prestasi belajar AKL I adalah suatu hasil yang
diperoleh mahasiswa sebagai akibat dari belajar AKL I. Dalam usaha
untuk memperoleh suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh evaluasi
terhadap mata kuliah AKL I. Kaitannya dengan belajar, evaluasi
mengandung penilaian terhadap proses belajar mengajar dan hasil belajar
sampai sejauh mana keduanya berhasil dengan baik.
Mata kuliah AKL I merupakan mata kuliah yang menuntut
(46)
belajar. Dalam proses belajar ini diharapkan dapat menghasilkan
perubahan pada mahasiswa yang berupa kemampuan-kemampuan yang
diperoleh sesuai dengan tujuan pengajaran. Kemampuan yang diperoleh
mahasiswa tersebut karena adanya hasil usaha belajar yang nantinya akan
dinyatakan dalam prestasi belajar AKL I.
Karakteristik mahasiswa atau para pelajar yang berorientasi pada
prestasi, antara lain:
a. Menyukai pengambilan suatu resiko yang wajar, menyukai tantangan,
bertanggung jawab akan hasil yang akan dicapai.
b. Cenderung menetapkan tujuan-tujuan yang banyak dengan resiko yang
telah dipertimbangkan.
c. Mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang
telah dikerjakan.
d. Mempunyai keterampilan dalam merencanakan tujuan jangka panjang.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Sebenarnya ada banyak faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa. Faktor-faktor tersebut dapat
digolongkan kedalam dua macam, yaitu faktor yang berasal dari dalam
(internal) peserta didik dan faktor yang berasal dari luar (eksternal) peserta
didik (Kartono, 1985:1).
Faktor yang berasal dari dalam (internal) antara lain:
a. Kecerdasan b. Bakat
c. Minat dan perhatian d. Motivasi
(47)
e. Kesehatan jasmani f. Cara belajar
Faktor yang berasal dari luar (eksternal) antara lain:
a. Lingkungan
1) Lingkungan alam 2) Lingkungan keluarga 3) Lingkungan masyarakat
b. Sekolah
c. Peralatan belajar
E. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I
Membaca merupakan hal yang penting dalam belajar untuk
mencapai kesuksesan. Begitu juga dalam membaca Akuntansi Keuangan
Lanjutan I, kita tidak akan bisa mengerti atau tahu dan paham tentang
Akuntansi Keuangan Lanjutan I bagaimana penerapannya jika tidak
membaca. Menurut Gie (1979:85), menyatakan bahwa mahasiswa yang
sanggup (berminat dan mampu) secara efisien membaca buku-buku
biasanya memperoleh angka yang baik dan akhirnya sukses dalam
belajarnya. Sebaliknya jika minat baca mahasiswa rendah maka akan
mengalami kesulitan belajar dalam menguasai bacaan dari buku sehingga
prestasi belajarnya menurun.
Motivasi seseorang tidak semata-mata ingin mendapatkan nilai
(48)
cukup kuat untuk berprestasi. Nilai yang tinggi (skor) hanyalah ukuran
sederhana yang menunjukkan betapa baik cara belajar yang telah
dilakukan. Karakteristik mahasiswa yang berorientasi pada prestasi adalah
dengan menyukai pengambilan suatu resiko yang wajar,menyukai
tantangan, bertanggung jawab akan hasil yang dicapai, cenderung
menetapkan tujuan-tujuan yang banyak dengna resiko yang telah
dipertimbangkan, sehingga mahasiswa mempunyai kebutuhan yang kuat
akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakan dan mempunyai suatu
keterampilan dalam merencanakan tujuan jangka panjang untuk
mendapatkan sebuah prestasi yang baik
Minat baca berpengaruh besar terhadap prestasi belajar mahasiswa,
karena bahan materi kuliah yang menarik minat akan lebih mudah diingat
dan disimpan (Slameto, 1988:59). Mahasiswa yang membaca dengan
minat yang tinggi terhadap bahan materi kuliah akan senantiasa ingat
meskipun hanya dibaca sekali atau dua kali. Sebaliknya suatu bahan materi
kuliah yang dibaca berulang-ulang akan mudah dilupakan jika tanpa
minat. Minat baca mempunyai peranan penting untuk mempermudah
memahami dan melekatnya bahan materi kuliah dalam ingatan. Mahasiswa
yang mempunyai minat baca yang tinggi mempunyai harapan untuk
mendapatkan prestasi yang tinggi.
2. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi memiliki
(49)
mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa dituntut adanya suatu sikap dalam
belajar. Salah satu sikap yang dikemukakan dalam hal ini adalah disiplin
dalam belajar. Disiplin dalam belajar ini tidak hanya dilakukan mahasiswa
dikampus, tetapi juga melakukan disiplin diri di luar kampus pada saat
kegiatan belajar, misalnya pada saat belajar dirumah.
Kaitannya dalam belajar, disiplin belajar mempengaruhi prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I. Mahasiswa yang teratur dalam
belajarnya, maka mahasiswa dapat menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya. Menurut pendapat Gie (1979:52) yang menyatakan bahwa
usaha apapun, keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci utama
untuk memperoleh hasil yang baik.
Oleh karena itu disiplin sangat penting dalam kegiatan belajar,
karena disiplin dalam belajar mempengaruhi prestasi belajar. Mahasiswa
yang disiplin dalam belajar maka orang tersebut akan merasa senang untuk
belajar sehingga prestasi belajar akan menunjukkan peningkatan.
Sebaliknya apabila mahasiswa tidak menerapkan disiplin belajar dalam
dirinya orang tersebut tidak senang untuk belajar sehingga hal tersebut
dapat menghambat belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
disiplin belajar yang tinggi dapat mengarahkan mahasiswa untuk
memperoleh prestasi yang lebih baik
3. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Motivasi belajar merupakan kecenderungan mahasiswa untuk
(50)
tercapainya prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan, hal ini
motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Dalam situasi kelas yang termotivasi dapat mempengaruhi proses
belajar maupun tingkah laku mahasiswa. Mahasiswa yang termotivasi
untuk belajar akan sangat tertarik dengan berbagai tugas belajar yang
sedang mereka kerjakan, menunjukkan ketekunan yang tinggi, variasi
aktivitas belajar mahasiswa lebih banyak.
Dengan adanya usaha belajar tinggi yang didasarkan pada motivasi
belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I maka kesempatan mahasiswa
untuk melakukan kegiatan belajar sebaik mungkin guna mencapai hasil
belajar yang memuaskan.
Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa akan nampak dalam
hasil belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I yang dicapai seorang
mahasiswa memiliki minat baca terhadap mata kuliah maka dalam belajar
yang memiliki motivasi belajar cenderung akan memperoleh prestasi yang
lebih baik dibanding dengan mahasiswa yang tidak memiliki minat baca
dan motivasi belajar yang rendah.
4. Pengaruh Minat Baca, Disiplin Belajar, dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Pengaruh belajar yang dicapai oleh mahasiswa akan nampak dalam
hasil belajar yang dicapai dan sesuai dengan harapan mahasiswa. Seorang
mahasiswa yang memiliki minat baca terhadap mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I dengan menjalankan rasa disiplin dalam belajar serta
(51)
prestasi belajar yang lebih baik. Sebaliknya dengan mahasiswa yang
kurang memiliki minat baca, disiplin dan motivasi belajar yang rendah
maka akan memperoleh prestasi yang tidak baik. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan tetapi kesimpulan tersebut belum
final dan masih harus dibuktikan.
1. Ada pengaruh antara minat baca terhadap prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I mahasiswa.
2. Ada pengaruh antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I mahasiswa.
3. Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I mahasiswa.
4. Ada pengaruh antara minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar
(52)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berupa studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil suatu tempat yang telah ditentukan sebagai tempat penelitian. Jenis penelitian studi kasus ini bila dihubungkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian hanya berlaku bagi subjek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi objek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya terbatas pada objek tertentu saja yaitu mahasiswa sebagai responden.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Jl. Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa tahun angkatan
(53)
2009/2010 Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar dan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
D. Populasi Penelitian
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1991:102). Populasi juga disebut keseluruhan semesta (universe) dan dapat didefinisikan sebagai semua anggota dari suatu kesatuan orang, kejadian, benda yang akan kita jadikan sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa tahun angkatan 2009/2010 Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 82 mahasiswa yang terdiri dari kelas A berjumlah 41 dan kelas B berjumlah 41 mahasiswa.
E. Variabel Penelitian
Pengertian Variabel
Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam variabel penelitian ini, ada tiga variabel yang diteliti yaitu variabel bebas yaitu minat baca, disiplin belajar dan
(54)
motivasi belajar dan variabel terikat yaitu prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
1. Variabel Minat Baca
Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik dalam kegiatan membaca. Pengukuran minat baca mahasiswa didasarkan pada indikator, antara lain (Kurniawan, 2000:239): kebutuhan akan bacaan, tindakan mencari bahan bacaan, timbul rasa senang, ketertarikan, dan keinginan. Menurut Rosidi (1983:78) upaya yang yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat baca yaitu: menyediakan waktu untuk membaca dan menyediakan bahan bacaan. Dan hal-hal yang menunjukkan minat selain di atas juga dikemukakan oleh Hurlock (1991:147) yaitu: memanfaatkan waktu dan tenaga untuk membaca. Indikator ini dilihat dari kebutuhan mahasiswa akan ketertarikan dan keinginan untuk meningkatkan minat baca, dimana dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar minat baca mahasiswa.
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Kuesioner Minat Baca
Variabel Indikator Minat Baca No Item
Positif
No Item Negatif
Minat
Baca 1. Kebutuhan akan bacaan 1
2. Timbul rasa senang 2
3. Ketertarikan 3 4,5
4. Keinginan 6,7
5. Memanfaatkan waktu dan tenaga
untuk membaca 8
6. Menyediakan waktu untuk
(55)
Pengukuran variabel minat baca dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan persepsi sesorang. Dengan Skala Likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan tertutup dimana dimana responden hanya memilih jawaban yang telah tersedia. Skala Likert yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Pilihan
Keterangan
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
2. Variabel Disiplin Belajar
Disiplin dalam belajar sangat diperlukan, apabila dapat mendisiplinkan diri, maka ia dapat hidup teratur, bertanggung jawab dan dapat mengerjakan tugas tepat pada waktunya. Sehingga mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan apabila menghadapi perkuliahan di dalam kelas. Pengukuran disiplin belajar mahasiswa didasarkan pada indikator antara lain (Karim, 1985:312): patuh dan taat, mental, kejujuran, keteraturan dan ketertiban serta tanggung jawab. Menurut Sulistyowati (2001:3) menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik, ia harus bersikap disiplin terutama disiplin yaitu disiplin dalam menepati jadwal, sedangkan menurut Arikunto (1999:137) disiplin ditunjukkan
(56)
dengan tiga perilaku yaitu: perilaku kedisiplinan di dalam kelas, perilaku kedisiplinan diluar kelas, perilaku kedisiplinan dirumah.
Indikator ini dilihat dari kebutuhan mahasiswa akan keteraturan dan tanggung jawab untuk meningkatkan kedisiplinan, dimana dalam hal ini untuk mengetahui seberapa besar disiplin belajar mahasiswa.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Disiplin Belajar
Variabel Indikator Disiplin Belajar No Item
Positif
No Item Negatif
Disiplin Belajar
1. Patuh dan taat 2. Mental
3. Kejujuran
4. Keteraturan dan ketertiban 5. Tanggung jawab
6. Perilaku kedisiplinan di dalam kelas 1,2 3 4,5 6,7 9 11 8 10
Untuk mengukur variabel disiplin belajar dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada variabel pertama yaitu dengan Skala Likert
3. Variabel Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dimana dapat menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan mengarah pada kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.
Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Sardiman, 1996:51): tekun dalam menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, lebih senang belajar mandiri, senang mencari dan memecahkan soal-soal. Ciri-ciri motivasi
(57)
selain di atas juga dikemukakan oleh Syamsudin (2002:40) yang diidentifikasikan menjadi indikator yaitu tingkat kualifikasi prestasi, dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Sedangkan menurut Dimyati (1994:90) ciri-ciri motivasi yang diidentifikasi yaitu cita-cita, kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar. Indikator ini untuk mengetahui motivasi dalam membaca dikalangan mahasiswa yang mempunyai atau menunjukkan minat, senang membaca buku bacaan, majalah, koran atau yang lain.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Variabel Indikator Motivasi Belajar
No Item Positif
No Item Negatif
Motivasi 1. Tekun menghadapi tugas 1 Belajar 2. Ulet menghadapi kesulitan 2
3. Menunjukkan minat 3 4
4. Senang belajar mandiri 5,6 5. Senang mencari dan memecahkan
soal-soal 7
6. Tingkat kualifikasi prestasi 8 9 7. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan 10
8. Kemampuan belajar 11 12
Untuk mengukur variabel motivasi belajar dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada variabel diatas adalah dengan menggunakan Skala Likert.
4. Prestasi Belajar
Dalam penelitian ini prestasi belajar AKL I untuk menumbuhkan minat baca dinyatakan dalam bentuk angka atau skor dan huruf. Prestasi
(58)
belajar AKL I yang dicapai oleh mahasiswa dikategorikan sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.5
Kategori Skor Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat Penguasaan
Membaca Huruf Kategori
81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% Dibawah 46% A B C D E Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. (Arikunto, 2002:128).
Kuesioner dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data tentang minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar dan prestasi belajar AKL I. 2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengungkapkan data yang bersifat historis, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai jumlah mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui apakah setiap item dari kuesioner yang dibuat sudah sahih atau belum, maka dilakukan uji statistik untuk mengukur
(59)
kesahihan dan keandalan butir dengan menggunakan analisis validitas dan analisis reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, sehingga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam bentuk suatu koefisien validitas. Untuk menguji validitas setiap butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumusperson’s product moment correlation.
N(∑XY)-(∑X)(∑Y) RXY =
[N∑X2– (X)2][N∑Y2– (∑Y)2 ]
Keterangan:
N = jumlah responden ∑Y = skor total
∑ X = skor item
∑X2 = jumlah kuadrat skor item ∑Y2 = jumlah kuadrat skor total
∑XY =jumlah perkalian skor item dengan skor total
RXY = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Untuk menentukan apakah butir pertanyaan instrumen penelitian valid atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai r hitung ≥ r tabel dan nilainya positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai r hitung ≤ r tabel dan nilainya negatif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
(60)
Pelaksanaan uji coba penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2007-2008 yang sudah menempuh Mata Kuliah AKL I dengan jumlah responden 30 mahasiswa. Untuk menentukan nilai r tabel, penelitian ini menggunakan df sebesar 28 yaitu df = jumlah kasus dikurangi 2 (30-2), dalam uji coba ini df 30-2 = 28 dengan taraf signifikansi 5%, maka didapat nilai r tabel 0,361. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas dari mata kuliah AKL I adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas untuk variabel Minat Baca
Hasil uji validitas dua belas pertanyaan untuk variabel Minat Baca adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Minat Baca
No Item r hitung Rtabel Keterangan
1 0.428 0.361 Valid
2 0.184 0.361 Tidak Valid
3 0,315 0.361 Tidak Valid
4 0.594 0.361 Valid
5 0.744 0.361 Valid
6 0.548 0.361 Valid
7 0.442 0.361 Valid
8 0.501 0.361 Valid
9 0.699 0.361 Valid
10 0.516 0.361 Valid
11 0.642 0.361 Valid
(61)
Tabel 3.7
Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dalam Variabel Minat Baca Nomor Pertanyaan
Variabel Pertanyaan
Positif
Pertanyaan Negatif
Valid Tidak Valid
Minat Baca
1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11
2, 6, 7, 12 1, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
2,3
Jumlah 8 4 10 2
b. Uji Validitas untuk variabel Disiplin Belajar
Hasil uji validitas dua belas pertanyaan untuk variabel Disiplin Belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Disiplin Belajar
No Item r hitung Rtabel Keterangan
1 0.457 0.361 Valid
2 0.620 0.361 Valid
3 0.605 0.361 Valid
4 0.467 0.361 Valid
5 0.687 0.361 Valid
6 0.642 0.361 Valid
7 0.560 0.361 Valid
8 0.496 0.361 Valid
9 0.405 0.361 Valid
10 0.427 0.361 Valid
11 0.247 0.361 Tidak Valid
12 0.632 0.361 Valid
Tabel 3.9
Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dalam Variabel Disiplin Belajar Nomor Pertanyaan
Variabel Pertanyaan
Positif
Pertanyaan Negatif
Valid Tidak Valid
Disiplin Belajar
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12
8, 10 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12
11
(62)
c. Uji Validitas untuk variabel Disiplin Belajar
Hasil uji validitas dua belas pertanyaan untuk variabel Motivasi Belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Variabel Motivasi Belajar
No Item r hitung Rtabel Keterangan
1 0.428 0.361 Valid
2 0.389 0.361 Valid
3 0.616 0.361 Valid
4 0.381 0.361 Valid
5 0.454 0.361 Valid
6 0.628 0.361 Valid
7 0.592 0.361 Valid
8 0.458 0.361 Valid
9 0.547 0.361 Valid
10 0.520 0.361 Valid
11 0.466 0.361 Valid
12 0.421 0.361 Valid
Tabel 3.11
Sebaran Item Valid dan Tidak Valid dalam Variabel Motivasi Belajar Nomor Pertanyaan
Variabel Pertanyaan
Positif
Pertanyaan Negatif
Valid Tidak Valid
Disiplin Belajar
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11
4, 9, 12 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
Jumlah 9 3 12
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Metode yang digunakan untuk
(63)
menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner adalah alpha cronbach yaitu pengujian untuk jenis data interval.
k ( ∑ób2)
r
11=(k – 1) ót2
Keterangan:
: Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varians butir : Varians total
Reliabilitas kuisioner pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach pada taraf signifikan 5% lebih besar dari pada 0.6, maka kuesioner dikatakan reliabel (Sarjono, 2011:45). Dari hasil uji coba dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden pada taraf signifikansi 5% didapat hasil seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.12
Hasil Pengukuran Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpa
Indeks Kesimpulan
Minat Baca 0.6 0.844 Reliabel
Disiplin Belajar 0.6 0.846 Reliabel Motivasi Belajar 0.6 0.830 Reliabel
H. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Untuk memperoleh hasil analisis yang lebih teliti dan terpercaya, dalam penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan program komputer
(64)
Statistical Product and Service Solution (SPSS). Prosedur yang digunakan dalam menganalisis data secara statistik adalah sebagai berikut
1. Pengujian Persyaratan a.Uji Normalitas
Pengujian normalitas menggunakan uji sampel dari Kolmogorov-Smirnov yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis.
Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (X) – Sn (X) terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2002:35-36):
D = maksimum [Fo (X) – Sn (X)] Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas menggunakan program SPSS. 16. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan mempunyai hubungan
(65)
linier jika Fhitung < Ftabel, atau sebaliknya. Untuk pengujian linieritas ini, maka dilakukan analisis regresi. Rumus yang digunakan adalah:
R2(n-m-1) Freg =
m( 1- R2)m
Keterangan
R2= koefisien determinan n = jumlah subjek yang diteliti m = jumlah variabel bebas 2. Uji Asumsi Klasik
a. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah suatu kejadian dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu nilai variabel bebas (Supranto, 2004:68). Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Spearman. Rumus korelasi dari Spearman didefinisikan sebagai berikut:
1 6 1 2 2 1 n n d rs Dimana:d1 = Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-1
n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS 16, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:
(66)
- Jika rshitung > rstabel, maka terjadi heterokedastisitas - Jika rshitung < rstabel, maka tidak terjadi heterokedastisitas b. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi adanya suatu hubungan variabel-variabel bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standart error setiap koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standart error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan rumus korelasi.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut
Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS 16 diadakan analisis Collinearity Statistic. Dari analisis Collinearity Statistic akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut:
- Jika VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas - Jika VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
] [ ][n X2 X 2 n Y2 Y 2 Y
X XY
n RXY
(67)
c. Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat di uji dengan jalan menghitung “The Durbin – Watson, d”. Dengan rumus sebagai berikut (Supranto, 2004:116-117):
Keterangan :
d = Statistik Durbin – Watson et = Gangguan estimasi t = Observasi terakhir t-1 = Observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Pemilihan angka dari tabel d harus memperhatikan banyaknya parameter (=k), dan jumlah observasi (=n), pada tingkat signifikan (=a) tertentu.
I. Pengujian Hipotesis
a. Analisis regresi sederhana
Untuk mengetahui pengaruh dari suatu variabel lain dibutuhkan suatu analisis yang tidak hanya korelasi tetapi juga analisis regresi. Apabila Y sebagai variabel dependen (variabel terikat), maka variabel lain X
2 1 1 2 t n t t t n t e e e d (68)
merupakan variabel independen (variabel bebas). Dalam analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh minat baca (X1) terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa (Y), pengaruh disiplin belajar (X2) terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa (Y), pengaruh motivasi belajar (X3) terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa (Y).
1. Perumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa.
Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa.
2. Persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono, 1999:204) Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y = a + bX Keterangan :
Y = Variabel terikat X = Variabel bebas
a = nilai intecept (konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi
Untuk menghitung harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
Menghitung koefisien determinasi atau R2 dengan menguadratkan r dalam korelasi sederhana.
3. MenentukanFhitung
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
(69)
Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah derajat kebebasan, dk = (n-2) dengan tingkat signifikansi 5%.
4. Menarik kesimpulan
a) H0 diterima jika nilai Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika H0 diterima diterima artinya minat baca tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa. b) H0 ditolak jika nilai Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika
0
H ditolak artinya minat baca berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa.
Pengujian hipotesis kedua dan ketiga dilakukan dengan langkah yang sama dengan pengujian hipotesis pertama
b. Untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perumusan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa.
Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan antara minat baca, disiplin belajar, dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar AKL I mahasiswa.
s a b g RJK RJK F
Re ) / ( Re
(1)
(2)
Tabel t
(3)
(4)
(5)
Tabel Durbin-Watson (DW), α 5%
(6)