bacaan, timbul rasa senang, ketertarikan, keinginan, serta memanfaatkan waktu dan tenaga untuk membaca diharapkan mahsiswa dapat memenuhi
kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuannya sehingga prestasi belajar AKL I dapat meningkat.
B. Disiplin Belajar
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik, mahasiswa perlu
merencanakan terlebih dahulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan
perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap dan tingkah laku ke arah kemajuan. Disiplin turut berpengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini dapat
terlihat pada mahasiswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik dan teratur dan akan menghasilkan prestasi yang baik pula.
Seperti dikatakan Prof. Bintarto yang dikutip oleh Karim 1985:312 disiplin mengandung unsur-unsur yaitu patuh, taat, mental, kejujuran,
keteraturan dan ketertiban. Dalam hal ini, kegiatan akademis mahasiswa harus disiplin dalam mengikuti kuliah, membaca buku diperpustakaan, serta
mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Disiplin dalam belajar sangat diperlukan, kalau mahasiswa dapat mendisiplinkan diri, maka ia akan dapat
hidup teratur, tanggung jawab, dan mampu mengerjakan tugas tepat pada waktunya, sehingga tidak akan mengalami kesulitan apabila menghadapi
pelajaran. Belajar yang efisien menuntut belajar secara teratur dan disiplin.
Menurut Sulistyowati 2001:3 menyebutkan agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik, ia harus bersikap disiplin terutama disiplin dalam
hal-hal sebagai berikut: a. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.
b. Disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar.
c. Disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik di sekolah, kampus seperti menaati tata tertib,
maupun disiplin dirumah seperti teratur dalam belajar. d. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara
makan yang teratur dan bergizi serta berolah raga secara teratur. Sedangkan menurut Arikunto 1999:137 macam-macam disiplin
ditunjukkan dengan tiga perilaku yaitu: perilaku kedisiplinan di dalam kelas, perilaku kedisiplinan diluar kelas, perilaku kedisiplinan dirumah.
Demikian faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa Faktor dari luar dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar. Siswa yang memiliki tempat
belajar yang teratur dan memiliki buku penunjang pelajaran cenderung lebih disiplin dalam belajar. Tidak kalah pentingnya faktor waktu,
siswa yang mampu mengatur waktu dengan baik akan belajar secara terarah dan teratur.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. Mahasiswa yang
tinggal dalam lingkungan yang tertib tentunya siswa tersebut akan menjalani tata tertib yang ada di lingkungannya. Seorang dosen yang
mendidik siswa dengan disiplin akan cenderung menghasilkan siswa yang disiplin pula.
2. Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa Faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain, pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan
gizi, kurang tidur dan sakit yang di derita. Faktor fisiologis ikut berperan dalam menentukan disiplin belajar mahasiswa. Mahasiswa
yang tidak menderita sakit cenderung lebih disiplin dibandingkan mahasiswa yang menderita sakit dan badannya keletihan.
b. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses belajar antara lain:
1 Minat Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar. Seseorang yang tinggi minatnya dalam mempelajari sesuatu akan
dapat meraih hasil yang tinggi pula. Apabila mahasiswa memiliki
minat yang tinggi terhadap pelajaran akan cenderung disiplin dalam belajar.
2 Bakat Bakat merupakan faktor yang besar peranannya dalam proses
belajar. Mempelajari sesuatu sesuai dengan bakatnya akan
memperoleh hasil yang lebih baik. 3 Motivasi
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Fungsi motivasi dalam belajar adalah
untuk memberikan semangat pada seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan.
4 Konsentrasi Konsentrasi dapat diartikan sebagai suatu pemusatan energi psikis
yang dilakukan untuk suatu kegiatan tertentu secara sadar terhadap suatu obyek materi perkuliahan.
5 Kemampuan kognitif Tujuan belajar mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Sehingga dalam mencapai hasil belajar, maka faktor kemampuan kognitif lebih diutamakan.http:id.shvoong.comsoci
al-sciencespsychology2114584-faktor-yang-mempengaruhi- disiplin-belajar.
Cara belajarlah bukanlah bakat sejak lahir dari segolongan orang saja. Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap
mahasiswa dengan jalan latihan. Tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanamkan dan diperkembangkan dengan penuh kemauan dan kesungguhan
barulah dapat dimiliki oleh seorang mahasiswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam belajar
sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk dapat mencapai tujuannya. Disiplin belajar ini tidak hanya dilakukan mahasiswa dikampus, tetapi juga melakukan
disiplin belajar di luar kampus. Disiplin tersebut akan nampak dalam kepatuhan dan ketaatan dalam belajar, mental yang baik, memiliki kejujuran,
keteraturan dan ketertiban serta tanggung jawab. Untuk itu disiplin belajar pada mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar. Karim, 1985:312
C. Motivasi Belajar