27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Mulyasa, 2009. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif
yang artinya pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan peneliti sebagai pengamat. Peneliti dan guru yang bersangkutan bekerja sebagai satu
tim, dalam persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan untuk siklus berikutnya.
Ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang membedakan dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru
bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa perlu ada yang diperbaiki dalam
praktek pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama ini di dalam kelas, apa dampakna
terhadap siswa dan mengapa dampaknya seperti itu, sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana yang merupakan kelemahan dan
kelebihan. Selanjutnya guru dapat memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah
baik.
28
2. Penelitian dilakukan di dalam kelas yang fokus penelitiannya adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
3. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran,
perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
yang berpola. Adapun
rancangan desain
penelitian tindakan
kelas yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart Mulyasa, 2009 terdapat
empat komponen dalam penelitian tindakan yaitu perencanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sitem spiral yang saling terkait. Alur
langkah pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
REFLEKSI SIKLUS I TINDAKAN REFLEKSI SIKLUS II TINDAKAN
PENGAMATAN PENGAMATAN
Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan Taggart
PERENCANAAN PERENCANAAN
29
Gambar di atas menunjukkan bahwa pertama sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama tindakan
yang akan dilakukan. Langkah kedua setelah rencana disusun secara matang , adalah melaksanakan tindakan yang telah direncanakan. Langkah ketiga
bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat,
berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya
dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak
sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Hal ini dilakukan seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Pelaksanaan dimulai dengan minta ijin kepada kepala sekolah dimana terdapat kelas yang akan diteliti. Selanjutnya mengadalan observasi
masalah di kelas V pada minggu pertama bulan Mei tahun 2012. Penelitian dilaksanakan pada minggu 2 bulan Mei tahun 2012. Setelah penelitian
berlangsung dilakukan pengolahan data dari hasil penelitian dan penyusunan laporan yang dilakukan bulan juni 2012. Rencana pelaksanaan
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.