23
Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok pada materi sifat-sifat bangun dan hubungan
dijabarkan sebagai berikut. a.
Guru menentukan masalah yang akan didiskusikan Permasalahan dalam hal ini yaitu sifat-sifat bangun dan hubungan
antar bangun. b.
Memilih saat yang tepat Saat pembelajaran tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun dirasakan tepat karena siswa belum memahami materi secara mendalam tetapi mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga akan
terbentuk interaksi yang baik dalam kelompok kerja. c.
Menetukan peserta dalam tiap kelompok Pemilihan kelompok oleh guru dapat dilakukan dengan mengunakan
no absensi siswa, atau menggunakan metode meja yang berdekatan untuk efisiensi waktu. Jumlah kelompok antara 4-5 orang karena
jumlah yang terlalu besar menjadi tidak efektif. d.
Menentukan lamanya kelompok itu berdiskusi Guru memberikan batasan waktu pada siswa untuk mendiskusikan dan
memecahkan masalah tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
e. Memberikan penilaian
Hasil diskusi dan pemecahan soal tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun selanjutnya diberikan penilaian dengan
mengumpulkan hasil kerja siswa atau dapat juga untuk dipresentasikan
24
di depan kelas. Selanjutnya guru melakukan penilaian secara kelompok dan individual.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti diantaranya sebagai berikut.
1. Didik Syaifudin 2012, dengan judul penelitian ”Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas IV SD
N 2 Madiun”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SD sebanyak 24 orang. Tindakan
kelas dilakukan sebanyak 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Hasil penelitian diketahui metode kerja kelompok
mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dengan peningkatan prestasi sebesar 38.
2. Erni Sri Mulyati 2003 dengan judul penelitian “Penggunaan metode
kerja kelompok dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa bidang studi Biologi di SLTP Negeri I Mandirancan Kabupaten Kuningan
”. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian tindakan kelas.
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas X SLTP. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan metode kerja kelompok berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa bidang studi Biologi di SLTP Negeri I Mandirancan. 3.
Penelitian Amin 2011 dengan judul penelitian “Penggunaan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
25
Penjumlahan Pecahan Kelas V SD N 3 Sragen”. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dan 4 kali pertemuan. Hasil penelitian
metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik sehingga peserta didik.
C. Kerangka Berfikir
Matematikan sering kali dianggap sulit dan ditakuti oleh sebagian besar siswa. Pembelajaran matematika dengan materi bilangan, penggunaan rumus-
rumus yang rumit dan pengenalan bangun ruang membuat matematika menjadi pelajaran yang tidak disenangi oleh siswa. Hal demikian juga terjadi
pada siswa Kelas V sekolah dasar yang mulai belajar mengenal sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Banyak siswa yang mengalami kesulitan
untuk memecahkan soal tentang materi sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Permasalahan tersebut
sangat perlu
untuk dicarikan
solusi pemecehannya. Kuncinya adalah penggunaan metode pembelajaran yang
tepat sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Pembelajaran perlu dilakukan dengan metode pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan agar siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru yaitu
metode kerja kelompok. Penggunaan metode kerja kelompok akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman yang
lain dalam satu kelompok sehingga akan terjadi transfer ilmu antar siswa.
26
Selain itu siswa juga akan menjadi aktif untuk berfikir, mengemukakan pendapatnya dan bekerjasama dengan teman lain untuk memecahkan
persoalan yang ada. Dilihat dari suasana kelas, penggunaan metode kerja kelompok akan membuat suasana kelas menjadi lebih variatif dan tidak
membosankan. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode kerja kelompok yaitu siswa akan mampu memahami materi yang menjadi bahan
diskusi dengan baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini yaitu “Metode kerja kelompok mampu
meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun di SD Negeri Prajegsari 1 tahun
pembelajaran 2011-2012 ”.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Mulyasa, 2009. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif
yang artinya pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan peneliti sebagai pengamat. Peneliti dan guru yang bersangkutan bekerja sebagai satu
tim, dalam persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan untuk siklus berikutnya.
Ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang membedakan dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru
bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Guru merasa perlu ada yang diperbaiki dalam
praktek pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama ini di dalam kelas, apa dampakna
terhadap siswa dan mengapa dampaknya seperti itu, sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana yang merupakan kelemahan dan
kelebihan. Selanjutnya guru dapat memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah
baik.