Niat Membeli Ulang Produk Susu Formula

mempercayakan diri ataubergantung pada pertukaran dengan pihak lain yang memiliki reliabilitas dan integritas. Sudut pandang lain menurut Luarn dan Lin dalam Ferinnadewi, 2008 kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas kejujuran dan kemampuan menepati janji, benevolence perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak, competency kemampuan untuk melaksanakan kebutuhan, dan predictability konsistensi perilaku pihak yang dipercaya. Secara lebih spesifik, Firdayanti 2012 menyatakan bahwa kepercayaan konsumen merupakan persepsi dari sudut pandang konsumen akan keandalanpenjual dalam pengalaman dan terpenuhinya harapan dan kepuasan konsumen. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen merupakan kesediaan konsumen untuk mempercayai pihak lain yaitu suatu produk atau perusahaan, di mana konsumen dapat merasa yakin bahwa pihak yang dipercayai mampu menepati janji, memenuhi kebutuhan konsumen serta dapat konsisten dalam sebuah proses pertukaran.

2. Komponen Kepercayaan Konsumen

Metzger 2006 mengembangkan komponen kepercayaan dari beberapa penelitian sebelumnya Morgan Hunt, 1994; Mayer et al., 1995; Doney Cannon, 1997; Jarvenpaa Tractinsky, 1999; McKnight Chervany, 2001; Jarvenpaa et al., 2000 sebagai kepercayaan dalam konteks organisasi, marketing, dan juga ecommerce. Komponen tersebut meliuti : a. Ability kemampuan, yaitu sekelompok keahlian, kompetensi, dan karakteristik yang memungkinkan satu pihak memiliki pengaruh pada beberapa domain spesifik. Domain dari ability spesifik karenaTrustee orang yang dipercayai memiliki kompetensi pada beberapa area yang mampu memberikan suatu kepercayaan dalam diri seseorang. Kemampuan di sini lebih dari sekedar pelayanan terhadap individu atau konsumen, tetapi juga pada semua aspek yang berkaitan dengan bisnis. b. Benevolence kebaikan hati, yaitu sejauh mana orang yang dipercaya trustee ingin melakukan dan memberikan sesuatu yang terbaik untuk orang yang mempercayainya trustor, terlepas dari motif keuntungan yang sifatnya egosentris. Benevolence jugaberkaitan dengan perhatian dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan kepentingan konsumen yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa dengan memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan konsumen. c. Integrity integritas, yaitu persepsi dari Trustor bahwa Trustee akan bertahan pada seperangkat prinsip yang telah diberikan atau disampaikan kepada Trustor. Integritas juga meliputi