untuk memilih salah satu jawaban dari empat alternatif jawaban yang tersedia. Keempat alternatif jawaban tersebut meliputi Sangat Setuju
SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Untuk pernyataan favorable
skor tertinggi 4 untuk jawaban Sangat Setuju SS, skor 3 untuk jawaban Setuju S, skor 2 untuk
jawaban Tidak Setuju TS, dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Pada pernyataan unfavorable skor tertinggi 4 diberikan
untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS, skor 3 diberikan untuk jawaban Tidak Setuju TS, skor 2 untuk jawaban Setuju S, dan skor
1 diberikan untuk jawaban Sangat Setuju SS. Tabel 3
Blueprint Skala Niat Membeli Ulang No.
Indikator Favorable
Unfavorable Jumlah
Bobot 1.
Menyampaikan hal-hal positif
mengenai produk 5
5 10
25
2. Merekomendasik
an produk kepada konsumen lain
5 5
10 25
3. Tetap loyal
terhadap produk 5
5 10
25
4. Keinginan atau
niat membeli kembali
5 5
10 25
Total 20
20 40
100
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Niat Membeli Ulang
No. Indikator
No. Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Menyampaikan hal-hal
positif mengenai produk
1, 4, 15, 25, 33
6, 11, 13, 21, 40
10
2. Merekomendasikan
produk kepada konsumen lain
20, 23, 29, 36, 39
2, 5, 9, 14, 34
10
3. Tetap loyal terhadap
produk 7, 17, 27,
35, 38 18, 22, 24,
26, 31 10
4. Keinginan atau niat
membeli kembali 8, 10, 12,
30, 32 3, 16, 19,
28, 37 10
Total 20
20 40
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang
diukur. Validitas menyangkut akurasi dari instrumen Noor, 2011. Salah satu tipe
validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi memastikan bahwa skala aitem-aitem telah cukup
memasukkan sejumlah aitem dan mencakup data yang komprehensif dan relevan dengan tujuan penelitian Azwar, 2012. Validitas
dilakukan dengan cara diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes
dengan analisis rasional atau melalui penilai yang lebih berkompetenprofessional judgement Azwar, 2011. Ahli tersebut
merupakan dosen pembimbing.
2. Seleksi Aitem
Seleksi item dilakukan dengan melihat daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi item yaitu sejauh mana item
akan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar,
2011. Seleksi item dilakukan melalui uji coba try out. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 26 November sampai 16 Desember 2014.
Subjek yang digunakan dalam uji coba yaitu sebanyak 49 orang. Peneliti mengunjungi Posyandu di beberapa perumahan di
Kelurahan Purwomartani terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi daftar tempat tinggal anak-anak peserta Posyandu yang
berusia 0-2 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan mengunjungi masing-masing rumah dan peneliti menemui para ibu selaku subjek
dalam penelitian ini. Pengujian daya diskriminasi item dengan melakukan komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala. Penghitungan tersebut akan menghasilkan koefisien korelasi
item-total r
ix
. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor item dengan skor skala maka semakin tinggi konsistensi antara aitem
tersebut dan secara keseluruhan semakin tinggi juga daya bedanya. Namun, bila koefisien korelasinya rendah atau mendekati nol berarti
fungsi item tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2011.
Seleksi aitem dilakukan dengan menghitung korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala menggunakan
program SPSS for windows versi 16.0. Kriteria pemilihan aitem menggunakan batasan r
ix
≥0,30. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan dan begitu
juga sebaliknya Azwar, 2013. Pada skala kepercayaan konsumen tidak ada aitem yang gugur
atau dengan kata lain semua aitem yang berjumlah 30 aitem memenuhi syarat batasan r
ix
≥ 0,3 karena memiliki skor di atas 0,3. Namun, peneliti tetap melakukan pengacakan
aitem sebelum menyebarkan skala penelitian untuk mendapatkan data penelitian
selanjutnya sehingga terdapat perubahan distribusi aitem. Pengacakan tersebut dimaksudkan agar aitem tetap random atau acak dan
meminimalisir kebocoran aitem.