Hipotesis penelitian ini dilakukan dengan pengujian satu ekor 1- tailed
, karena hipotesis sudah berarah yaitu berarah positif.
E. Pembahasan
Uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa antara variabel kepercayaan konsumen dan niat membeli ulang memiliki
koefisien korelasi sebesar 0.588. Korelasi tersebut memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan dan positif antara kepercayaan konsumen dan niat membeli ulang produk susu formula. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi kepercayaan konsumen maka akan semakin tinggi juga niat membeli ulang produk susu formula. Begitu juga
sebaliknya semakin rendah kepercayaan konsumen maka semakin rendah juga niat membeli ulang produk susu formula.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Zboja dan Voorhees 2006 yang menyebutkan bahwa kepercayaan
adalah sebab awalanteseden dominan dari repurchase intention atau niat pembelian ulang. Kepercayaan sendiri merupakan salah satu variabel
kunci untuk memelihara hubungan jangka panjang pada sebuah produk. Dengan adanya kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang
terbangun tersebut akan mengurangi kegelisahan ataupun kekhawatiran yang dialami konsumen, sehingga konsumen akan bertahan pada suatu
produk tersebut dan enggan untuk mengganti pilihannya pada produk lain Morgan dan Hunt, 1994.
Kepercayaan yang sudah terjalin dapat memberikan kontribusi terciptanya perasaan loyal Santos Fernandes, 2008. Seorang konsumen
yang loyal tidak akan mudah berpindah ke produk atau merek lainnya. Hal ini juga mendorong konsumen menjadi berkomitmen pada suatu produk
dan mendorong terjadinya pembelian kembali Oliver 1997, dalam Ishak dan Luthfi, 2011.
Sebagian besar subjek yang masih memberikan susu formula pada anaknya yaitu sebanyak 86,8 . Alasan sebagian besar subjek yang
memberikan susu formula yaitu karena semakin berkurangnya produksi ASI dan kondisi para ibu yang bekerja sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan ASI secara maksimal. Pemberian susu formula juga dikarenakan terdapatnya kandungan nutrisi dan gizi yang dapat membantu
tumbuh kembang anak. Selain itu, sekitar 57,7 subjek sudah memberikan susu formula pada anaknya sejak usia 0-6 bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa subjek mempercayakan susu formula untuk menjadi pengganti ASI yang bisa memberikan nutrisi bagi anak.
Hal ini juga didukung dengan hasil deskripsi data penelitian yang menunjukkan skor mean empirik pada kepercayaan konsumen 86,3947
lebih besar dibandingkan skor mean teoritiknya 75. Pada variabel niat membeli ulang juga diperoleh skor mean empirik 78,1053 yang lebih
besar dari skor mean teoritik 70. Hal tersebut menunjukkan bahwa
subjek cenderung memiliki kepercayaan konsumen dan juga niat membeli ulang yang tergolong tinggi pada produk susu formula bayi.
Kuatnya rasa percaya yang telah terbangun dalam diri konsumen juga akan semakin memperkuat keyakinannya untuk menyatakan rasa puas
terhadap produk yang dipercayainya. Terjadinya kepuasan dan
ketidakpuasan setelah pembelian terhadap suatu merek atau produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya Kotler, 1995. Konsumen yang
merasa puas terhadap suatu produk berkeinginan untuk membeli kembali produk tersebut, sehingga hal ini mendorong adanya niat konsumen untuk
melakukan pembelian ulang. Hal tersebut juga dikarenakan niat membeli ulang sendiri menyangkut pada pembelian produk tertentu yang sama
secara berulang kali atau secara terus menerus Tjiptono, 2004 dalam Trisnawati, 2012.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Hal tersebut terbukti
dengan adanya korelasi positif yang signifikan antara kepercayaan konsumen N:76; mean:86,3947; SD:8,96821 dengan niat membeli ulang
produk susu formula N:76; mean:78,1053; SD:10,44168 yaitu sebesar 0.588 dengan nilai signifikansi 0.000. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
kepercayaan konsumen maka akan semakin tinggi juga niat membeli ulang produk susu formula. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kepercayaan
konsumen maka semakin rendah juga niat membeli ulang produk susu formula.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Indikator yang digunakan pada skala kepercayaan konsumen merupakan kepercayaan pada organisasi belum secara spesifik pada
produk yang akan diteliti. 2. Ada kemungkinan subjek tidak bersungguh-sungguh dalam mengisi
skala penelitian karena proses pengisian tidak ditunggu secara langsung oleh peneliti.
3. Jumlah subjek yang timpang antara variasi ibu yang pernah
memberikan susu formula dengan ibu yang masih memberikan susu formula, sehingga variasi jumlah subjek kurang seimbang.
C. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian Bagi subjek penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat
membantu memberikan pertimbangan dan bahan evaluasi diri bagi para ibu selaku subjek dan juga konsumen berkaitan dengan
produk yang selama ini mereka beli khususnya produk susu formula. Subjek diharapkan tetap memperhatikan berbagai
informasi dari produk dan tetap yakin serta percaya tentang kualitas produk yang akan dibeli sehingga produk yang digunakan
tetap terjamin kualitasnya dan dapat dipercaya untuk diberikan kepada bayi atau anak-anak serta untuk pertimbangan dalam
keinginan pembelian selanjutnya. 2. Bagi Perusahaan Produk Susu Formula
Bagi perusahaan produk susu formula, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
informasi dalam rangka membangun dan mempertahankan kepercayaan
yang dimiliki
konsumen sehingga
dapat menumbuhkan niat membeli ulang dari para konsumen terhadap
produk susu formula.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih memperhatikan
komposisi subjek penelitian dengan menambahkan variasi subjek yang sudah tidak memberikan susu formula pada anak karena
dalam penelitian ini jumlah variasi subjek kurang seimbang. Selain itu, diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih memperluas
cakupan wilayah pengambilan data dan tetap memperhatikan situasi dan waktu pengambilan data, sehingga dapat memperoleh
data penelitian yang lebih banyak lagi.