6.2.1 Pengembangan
Heru Fish Farm berencana untuk melakukan pengembangan usaha baru pada luas lahan 800 m
2
dengan dua skenario. Luas lahan keseluruhan yang digunakan untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm adalah lahan seluas
1600 m
2
. Skenario pertama yaitu menggunakan modal sendiri, sedangkan skenario dua, menggunakan modal pinjaman. Luas lahan tersebut rencananya
akan dibuat sama seperti bangunan yang sebelumnya. Skenario 1 dengan menggunakan modal sendiri. Sedangkan pada skenario
2 akan dilakukan menggunakan modal pinjaman. Fasilitas pinjaman kredit yang dipilih oleh pembudidaya atau pun pemilik Heru Fish dipilih di desa Kotabatu ini
adalah kredit investasi KI yang dikeluarkan oleh BNI. Kredit investasi KI yang dikeluarkan oleh BNI mempunyai dua fasilitas kredit unggulan yaitu Produk
Tunas Usaha BTU dan BNI Wirausaha. Kredit investasi yang diambil oleh Heru Fish Farm adalah fasilitas kredit dari BNI wirausaha. Pemilihan program kredit ini
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : i
Jangka waktu kredit investasi maksimal 5 tahun ii
Limit kredit untuk program KI adalah diatas Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp 1 miliar
iii Suku bunga kredit discount rate relatif rendah yaitu sebesar 0,9 per bulan
1 Investasi
Investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha. Modal rata-rata yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm untuk investasi ini berasal
dari modal sendiri. Biaya investasi untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 9.
Biaya investasi yang dikeluarkan dalam usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan luas 1600 m
2
adalah sebesar Rp156.480.500,00. Keseluruhan modal yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm untuk investasi ini berasal dari
modal sendiri. Berdasarkan pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa biaya investasi terbesar
yang ditanam Heru Fish Farm adalah pada pembelian akuarium yang berjumlah 103 unit yaitu sebesar Rp14.010.000,00. Hal ini disebabkan karena akuarium
merupkan salah satu media untuk pemijahan dan pembenihan ikan hias pada Heru Fish Farm.
Tabel 9. Biaya Investasi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm pada Luas Lahan 1600 m
2
Tahun 2008
NO Komponen
Jumlah Unit Investasi Rp
Investasi
1 Lahan
1600 m
2
48.000.000,00 2
Kolam 38 unit
69.000.000,00 3
Bangunan 500 m
2
3.600.000,00 4
Hacthery 2 unit
5.000.000,00 5
Akuarium 206 unit
14.010.000,00 6
Pompa Air 2 unit
1.300.000,00 7
Hi blow 2 unit
2.000.000,00 8
Rak Besi 2 unit
1.200.000,00 9
Rak Kayu 26 unit
520.000,00 10
Bak Tandon 2 unit
360.000,00 11
Paralon 18 batang
270.000,00 12
Filter 160 unit
800.000,00 13
Selang Aerator 2 rol
140.000,00 14
Selang Sifon 30 meter
105.000,00 15
Selang Air 20 meter
50.000,00 16
Bak Fiber Glass 6 unit
1.800.000,00 17
Serokan 8 unit
48.000,00 18
Centong 4 unit
14.000,00 19
Mangkuk Kecil 2 unit
6.000,00 20
Ember 24 unit
336.000,00 21
Gayung 4 unit
12.000,00 22
Ram 12 unit
60.000,00 23
Jaring tarik 5mx2mx1m 2 unit
240.000,00 24
Lampu 8 unit
80.000,00 25
Drum 6 unit
510.000,00 26
Heater 20 unit
3.000.000,00 27
Tabung Oksigen 2 unit
1.500.000,00 28
Pembelian Induk 42.000.000,00
Total 195.961.000,00
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
2 Biaya Produksi
Biaya produksi yang dikeluarkan pada usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan luas lahan 1600 m
2
di Desa Kotabatu terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya produksi digunakan untuk mengolah input sehingga dapat
menghasilkan sejumlah output.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya output. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm terdiri atas biaya pemeliharan,
sewa lahan, pembayaran PBB, gaji karyawan, dan penyusutan. Biaya tetap usaha Heru Fish Farm adalah sebesar Rp76.880.630,00. Jumlah biaya yag dikeluarkan
untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Perhitungan Total Biaya, Total Penerimaan dan Keuntungan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm Selama Satu Tahun Usaha
pada Luas Lahan 800 m
2
dan Luas Lahan 1600 m
2
Tahun 2008
No Biaya
Luas Lahan Luas Lahan
800 m
2
1600 m
2
A. Biaya Tetap Fixed Cost
1 Biaya Pemeliharaan
789.610,00 5.128.830,00
3 Gaji Karyawan
14.000.000,00 28.000.000,00
4 PBB
1.200.000,00 2.400.000,00
5 Listrik
1.200.000,00 2.400.000,00
6 Penyusutan
13.025.900,00 32.951.800,00
7 Sewa Lahan
6.000.000,00 6.000.000,00
Total Biaya Tetap 36.215.510,00
76.880.630,00 B.
Biaya Variabel Variable Cost
1 Oksigen 1 tabung
3.975.000,00 7.950.000,00
2 Plastik Ukuran 60 x 40 cm
6.645.185,19 13.290.370,37
3 Karet
10.000,00 20.000,00
4 Upah Panen
760.000,00 1.520.000,00
5 Obat-obatan
71.250,00 142.500,00
6 Pakan
11.449.675,00 22.899.350,00
7 Tali rafia
5.000,00 10.000,00
Total Biaya Variabel 22.916.110,19
45.832.220,37 Total Biaya TC
59.131.620,19 122.712.850,37
C. Penerimaan
Penjualan Ikan Hias Ekor 284.800.000,00
569.600.000,00
Total Penerimaan TR 284.800.000,00
569.600.000,00 Keuntungan TR – TC
225.668.379,81 446.887.149,63
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Berdasarkan pada Tabel 10, dapat diketahui bahwa biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm untuk satu tahun usaha adalah sebesar
Rp5.128.830,00, biaya ini diperoleh dari 2 dari nilai investasi yang ditanamkan. Sedangkan biaya tetap untuk gaji karyawan sebesar Rp28.800.000,00. Biaya
listrik dan PBB yang dikeluarkan Heru Fish Farm selama satu tahun mempunyai jumlah yang sama adalah sebesar Rp2.400.000,00. Biaya pemeliharaan tersebut
meliputi biaya pemeliharan barang-barang investasi seperti perbaikan kolam,
jaring, pompa air dan lain-lain. Biaya tetap lainnya adalah biaya penyusutan dan sewa lahan dengan rata-rata per tahun adalah Rp38.951.800,00.
Biaya vaiabel adalah biaya yang berubah dengan berubahnya jumlah output
. Biaya variabel yang terdapat pada usaha ikan hias Heru Fish Farm meliputi oksigen 1 tabung, plastik ukuran 60 x 40 cm, karet, upah panen, obat-
obatan, pakan, dan tali rafia. Biaya variabel yang dikeluarkan Heru Fish Farm selama satu tahun adalah sebesar Rp13.290.370,37. Jumlah biaya variabel yang
dikeluarkan untuk usaha ikan hias ini dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa biaya variabel terbesar
terdapat pada penggunaan pakan yaitu sebesar Rp22.899.350,00, hal ini dikarenakan pakan merupakan komponen penting dari usaha ikan hias air tawar di
Heru Fish Farn. Sedangkan biaya terendah yang dikeluarkan Heru Fish Farm adalah Tali rafia yaitu sebesar Rp10.000,00.
3 Penerimaan
Penerimaan yang diperoleh Heru Fish Farm pada luas lahan 1600 m
2
, berasal dari nilai produlsi ikan hias yang merupakan perkalian antara produksi ikan hias yang
dihasilkan dengan harga ikan hias yang berlaku untuk setiap ukuran. Tabel 11. Penerimaan Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm pada Luas Lahan
1600 m
2
di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas Tahun 2008
No Keterangan
Ukuran Ikan Harga Jual
per ekor Rp
Output per Tahun
Total Rp Persentase
1 Koi Cyprinus
carpio ± 8 inchi L
20.000 20.000
400.000.000,00 70
2 Silver Dolar
Metynnis hypsauchen
± 2 inchi M 500
16.000 8.000.000,00
1 L 10cm
12.500 2.000
25.000.000,00 4
3 Red Fin Shark
Ephalzeorhynch us frenatus
L 10 cm 3.500
400 1.400.000,00
0,2 4
Corydoras Albino Corydoras
aeneus ± 2,5 cm M
600 12.000
7.200.000,00 1
5 Komet Carassius
auratus ± 3 inchi M
2.200 40.000
88.000.000,00 15
6 Platy Pedang
Xyphophorus helleri
± 4 cm M 1.000
40.000 40.000.000,00
7
Total 40.300
130.400 569.600.000,00
100
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Berdasarkan Tabel 11, penerimaan usaha terbesar pada luas lahan 1600 m
2
dari beberapa jenis ikan hias yang ada di Heru Fish Farm adalah ikan Koi Cyprinus carpio
yaitu sebesar Rp400.000.000,00 dengan presentase 70 dari seluruh penerimaan usaha, hal ini dikarenakan Koi Cyprinus carpio merupakan
jenis ikan yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Sedangkan penerimaan usaha paling minimum terdapat pada jenis ikan Red Fin Shark Ephalzeorhynchus
frenatus yaitu sebesar Rp1.400.000,00 dengan presentase 0,2 dari seluruh
penerimaan usaha. Total penerimaan usaha Heru Fish Farm pada luas lahan 1600m
2
adalah sebesar Rp569.600.000,00.
6. 2.2 Cash Flow
Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu dikatakan layak atau tidak dijalankan jika nilai NPV, Net BC dan IRR hasil penyusunan
cashflow dapat diketahui. Cash flow merupakan arus manfaat tambahan yang
diperoleh selama proyek atau usaha berjalan dengan mengurangi biaya-biaya tambahan ke dalam total penerimaan tambahan pada setiap tahun proyek.
Perhitungan cash flow perlu dilakukan dalam analisis usaha dari aspek finansial dalam rangka mengkaji ulang terhadap investasi yang ditanamkan.
Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu dikatakan layak atau tidak dijalankan jika nilai NPV, Net BC dan IRR hasil penyusunan
cashflow dapat diketahui. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk penyusunan
cashflow tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1 Usaha dianalisis terdiri dari dua skenario, yaitu :
a Skenario pertama adalah usaha dijalankan dengan menggunakan modal
sendiri. b
Skenario kedua adalah usaha dijalankan dengan menggunakan modal pinjaman.
2 Umur proyek yang digunakan adalah selama 10 tahun berdasarkan pada umur
teknis komponen investasi yang paling utama, yaitu kolam, bangunan, hacthery
, akuarium, pompa air, hi blow, rak besi, bak fiber glass, jaring tarik, drum
, dan tabung oksigen.
3 Tingkat suku bunga discount rate yang digunakan adalah 10,8 per tahun
dan merupakan suku bunga Kredit Investasi KI BNI, dimana jangka waktu kredit maksimal 5 tahun.
4 Tahun pertama proyek dimulai pada tahun 2008 dan usaha yang dilakukan
adalah usaha budidaya ikan hias air tawar dengan luas lahan yang dikembangkan 800 m
2
. 5
Penerimaan yang diperoleh berasal dari hasil penjualan Koi Cyprinus carpio, Silver Dolar Metynnis hypsauchen, Red Fin Shark Ephalzeorhynchus
frenatus, Corydoras Albino Corydoras aeneus, Komet Carassius auratus,
dan Platy Pedang Xyphophorus helleri. Total penerimaan yang diperoleh untuk skenario 1 modal sendiri adalah sebesar Rp284.800.000,00 dan untuk
skenario 2 modal pinjaman adalah sebesar Rp569.600.000,00. 6
Nilai sisa pada akhir proyek diperoleh dari barang investasi yang masih tersisa saat umur usaha telah habis tidak terpakai.
7 Harga input dan output yang digunakan diasumsikan tetap selama umur
proyek. 8
Perhitungan pengembalian dengan menggunakan suku bunga Kredit Investasi KI BNI, yaitu sebesar 0,9 flat per bulan.
9 SR untuk ikan jenis Koi Cyprinus carpio sebesar 10, Silver Dolar
Metynnis hypsauchen untuk ukuran M 2 inchi sebesar 80 dan untuk
ukuran L 10 cm sebesar 90 , Red Fin Shark Ephalzeorhynchus frenatus sebesar 90, Corydoras Albino Corydoras aeneus sebesar 90, Komet
Carassius auratus sebesar 30, dan Platy Pedang Xyphophorus helleri
sebesar 70. 10
Periode produksi untuk ikan jenis Koi Cyprinus carpio sebanyak 2 kali, Silver Dolar Metynnis hypsauchen untuk ukuran M 2 inchi sebanyak 4 kali
dan untuk ukuran L 10 cm sebanyak 1 kali , Red Fin Shark Ephalzeorhynchus frenatus
sebanyak 1 kali, Corydoras Albino Corydoras aeneus
sebanyak 3 kali, Komet Carassius auratus sebanyak 4 kali, dan Platy Pedang Xyphophorus helleri sebanyak 4 kali.
11 Biaya pemeliharaan diasumsikan 2 dari nilai investasi yang ditanamkan.
a Skenario 1
Asumsi yang digunakan pada skenario pertama dalam analisis kriteria investasi usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm ini adalah modal untuk
menjalankan usaha ini berasal dari modal sendiri. Kriteria-kriteria investasi pada skenario 1 modal sendiri untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa
Kotabatu dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan Tabel 12, nilai net present value NPV yang diperoleh adalah
sebesar Rp1.023.006.121,90. Hal ini berarti bahwa nilai saat ini dari keuntungan net benefit
yang diperoleh selama umur proyek sepuluh tahun di masa yang akan datang pada tingkat suku bunga discount rate sebesar 10,8 adalah
Rp1.023.006.121,90. Pada tingkat suku bunga 10,8 nilai net benefitcost Net BC yang
diperoleh usaha ini dengan menggunakan modal sendiri adalah 3,43. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp1,00 yang dikeluarkan untuk memproduksi ikan
hias, maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp3,43 selama umur proyek sepuluh tahun.
Pada skenario pertama yaitu usaha dijalankan dengan modal sendiri, kriteria investasi yang terakhir adalah Internal Rate of Return IRR. Nilai IRR
yang diperoleh usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm ini adalah 57,20. Hal ini berarti bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm ini mampu
memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan per tahunnya sebesar 57,20 dari seluruh investasi yang ditanamkan selama sepuluh tahun umur proyek.
Tabel 12. Kriteria Investasi pada Skenario 1 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008
No. Kriteria Investasi
Jumlah
1 NPV
Rp 1.023.006.121,90
2 Net BC
3,43 3
IRR 57,20
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Analisis ketiga kriteria investasi di atas untuk skenario pertama menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol, Net BC yang diperoleh lebih
dari dan atau sama dengan satu serta nilai IRR lebih dari dan atau sama dengan
tingkat suku bunga discount rate yaitu 10,8. Hasil kriteria investasi tersebut menunjukkan bahwa usaha Heru Fish Farm dengan menggunakan modal sendiri
layak untuk dijalankan.
b Skenario 2
Asumsi yang digunakan pada skenario kedua dalam analisis kriteria investasi usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm adalah modal yang digunakan
untuk menjalankan usaha ini berasal dari modal pinjaman. Fasilitas pinjaman kredit yang dipilih oleh Heru Fish Farm adalah kredit investasi KI yang
dikeluarkan oleh BNI. Tambahan modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp74.750.000,00
sehingga modal pinjaman yang akan dipinjam Heru Fish Farm bank sebesar Rp74.750.000,00. Kriteria-kriteria investasi pada skenario 2 modal
pinjaman untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu dapat dilihat pada Tabel 13.
Berdasarkan Tabel 13, nilai net present value NPV yang diperoleh dengan menggunakan modal pinjaman adalah Rp1.100.467.488,99. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tingkat suku bunga 10,8 nilai saat ini dari keuntungan net benefit
yang diperoleh selama umur proyek sepuluh tahun di masa yang akan datang adalah sebesar Rp1.100.467.488,99.
Tabel 13. Kriteria Investasi pada Skenario 2 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008
No. Kriteria Investasi
Jumlah 1
NPV Rp
1.100.467.488,99 2
Net BC 4,58
3 IRR
73,91
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Pada tingkat suku bunga 10,8 nilai net benefit cost Net BC yang diperoleh usaha ini dengan menggunakan modal pinjaman adalah 4,58. Hal ini
berarti bahwa setiap Rp1,00 yang dikeluarkan untuk usaha budidaya ikan hias air tawar, maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp4,58 selama umur proyek
sepuluh tahun.
Pada skenario pertama yaitu usaha dijalankan dengan modal sendiri, kriteria investasi yang terakhir adalah Internal Rate of Return IRR. Nilai
Internal Rate of Return IRR yang diperoleh usaha ikan hias air tawar Heru Fish
Farm dengan menggunakan modal pinjaman skenario 2 adalah 73,91. Hal ini berarti bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm mampu memberikan
tingkat pengembalian atau keuntungan sebesar 73,91 per tahun dari seluruh investasi yang ditanamkan selama sepuluh tahun umur proyek.
Analisis ketiga kriteria investasi di atas untuk skenario pertama menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol, Net BC yang diperoleh lebih
dari dan atau sama dengan satu serta nilai IRR lebih dari dan atau sama dengan tingkat suku bunga discount rate yaitu 10,8. Hasil kriteria investasi tersebut
menunjukkan bahwa usaha Heru Fish Farm dengan menggunakan modal pinjaman layak untuk dijalankan.
6. 3 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu teknis analisis untuk melihat sampai berapa persen peningkatan atau penurunan faktor-faktor ketidakpastian dalam
proyek sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi. Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah unsur-unsur atau dengan
mongkombinasikan unsur lain, kemudian menentukan pengaruh pada hasil analisis.
Analisis yang perlu dilakukan pada usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm ini adalah analisis sensitivitas terhadap penurunan harga output, dan
kenaikan harga pakan serta kombinasi penurunan harga output dan kenaikan harga pakan. Analisis sensitivitas terhadap penurunan harga output, dan kenaikan harga
pakan serta kombinasi penurunan harga output dan kenaikan harga pakan tersebut terdiri atas dua skenario, dimana skenario pertama adalah modal yang digunakan
merupakan modal sendiri dan skenario kedua adalah modal berasal dari pinjaman bank.
6.3.1 Analisis Sensitivitas Terhadap Penurunan Harga Output