Budidaya Perikanan TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Perikanan

Budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Pengertian dalam arti luas, yaitu semua usaha membesarkan dan memperoleh ikan, baik ikan itu masih hidup liar di alam atau sudah dibuatkan tempat tersendiri, dengan adanya campur tangan manusia. Pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan di kolam, empang, tambak, akuarium, dan sawah, namun secara luas pengertian ini juga mencakup kegiatan mengusahakan komoditas perikanan di danau,waduk atau laut Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005. Tujuan budidaya perikanan, yaitu untuk mendapatkan produksi perikanan yang lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan hasil dari ikan yang hidup di alam secara liar. Untuk memenuhi tujuan itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha budidaya Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005 , antara lain : • penyediaan benih, • pembuatan tempat pemeliharaan, • pengairan, pakan atau pemupukan, serta • pengendalian hama penyakit. 1. Penyediaan benih Benih yang baik sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi. Benih tersebut harus sudah cukup umur untuk dilepas, ukurannya sudah memenuhi syarat, dan sehat serta persentase kematiannya rendah Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005. 2. Pembuatan tempat pemeliharaan Bentuk tempat pemeliharaan berupa kolam, empang, tambak, keramba, tong dan drum. Luas tempat yang disediakan untuk membesarkan harus sesuai dengan jumlah populasi yang ditebarkan dan jangan sampai tempat itu terlalu sesak oleh ikan atau terlalu besar, sehingga menghabiskan biaya. Sifat-sifat ikan perlu dipelajari terlebih dahulu sebelum membangun tempat pemeliharaannnya karena keduanya sangat berkaitan, misalnya ada yang senang bertelur di dasar kolam dan ada yang membutuhkan tempat bersembunyi. Ikan yang suka merusak pematang perlu dibuatkan kolam permanen. Jika merencanakan menggabung beberapa jenis ikan dalam satu kolam polikultur, maka perlu diperhatikan kehidupan ikan tersebut, jangan sampai ada yang terganggu. Selain itu lingkungan di sekitar tempat pemeliharaan perlu diperhatikan jangan sampai ada pemangsa, seperti ular atau linsang yang bersarang dan selalu dibersihkan dari semak belukar atau rumput-rumputan Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005. 3. Pengairan Air merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan ikan. Oleh karena itu, sumber air perlu dijaga, walau pun berada di luar wilayah pemeliharaan. Kebersihan air dan debit yang cukup, penting untuk kelancaran pemeliharaan Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005.. 4. Pakan dan pemupukan Peranan pakan sangat penting untuk meningkatkan produksi. Apabila pakan yang diberikan hanya seadanya, maka produksi yang dihasilkan akan sedikit. Contohnya petani ikan yang memberikan makanan ikan dengan bahan seadanya saja, produksi ikannya kecil-kecil. Selain itu, kandungan gizi pakan lebih berperan dibandingkan dengan jumlah yang diberikan. Apabila ikan sudah kenyang, maka pakan yang diberikan akan dibiarkan saja tanpa disentuh lagi. Oleh karena itu, pakan yang diberikan hendaknya sudah terkandung zat- zat makan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005 5. Pengendalian hama dan penyakit Hama banyak mengganggu dalam budidaya ikan antara lain bermacam- macam ikan buasliar, kepiting, burung, ular, dan lingsang. Hal yang terpenting untuk pengendalian hama dan penyakit ini yaitu perawatan dan pemeliharaan kesehatan air serta kebersihan lingkungan di sekitar kolam Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005.

2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan