artemia dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari yaitu pada pukul 07.00 WIB, 11.00 WIB, dan 16.00 WIB.
d. Hama dan Penyakit
Hama adalah sejenis hewan yang dapat mengganggu ikan hias, sedangkan penyakit adalah gejala yang timbul akibat virus yang mengganggu ikan hias.
Hama bersifat memangsa, ikan dapat mati atau habis dimakan bila tertangkap olehnya. Pada Heru Fish Farm terdapat hama yang sering mengganggu kehidupan
ikan antara lain kumbang air, keong dan katak. Penyakit merupakan kendala utama dalam usaha budidaya ikan hias baik
ikan air tawar maupun ikan air laut. Penyakit memang bisa datang kapan saja tanpa kenal kompromi, oleh sebab itu ada baiknya kita bersiap-siap dengan usaha
pencegahannya. Penyakit bersifat mengganggu kesehatan, ikan yang semula sehat suatu saat bisa stress atau sakit. Sedangkan penyakit yang sering ditemui
pada Heru Fish Farm adalah White Spot, Red Spot, dan jamur. Ikan yang terkena penyakit biasanya memiliki ciri-ciri seperti nafsu makan rendah, warna kusam,
gerakan lemah, bentuk sirip tidak utuh, megap-megap di permukaan kolam, dan gelisah.
Obat-obatan yang biasa digunakan oleh Heru Fish Farm untuk penanggulangannya adalah dengan Methyline Blue, Malachit green, PK kalium
permanganat , dan garam krosok. Sedangkan yang digunakan pada proses pembesaran yaitu :
1 Garam Krosok garam tak beryodium
Garam krosok digunakan untuk mengobati segala jenis penyakit. Garam krosok yang digunakan selama 1 tahun sebesar 5 Kg dengan harga per Kg sebesar
Rp 1.500,00. Dosis yang diberikan pada saat ikan terserang penyakit ini sebanyak 2,5 grliter, untuk pemakaian selama 1 minggu- 3 minggu.
2 Kalium Permanganat PK
Kalium Permanganat PK digunakan untuk mengobati penyakit white spot pada ikan serta mencegah penyakit jamur. Dalam 1 tahun PK yang digunakan
sebesar 0,25 Kg dengan harga per Kg sebesar Rp 70.000,00. Dosis yang diberikan pada saat ikan terserang penyakit ini sebanyak 1 gr PKm
3
.
D
Pemanenan
Pemanenan ikan oleh Heru Fish Farm tergantung pada jenis ikan dan permintaan. Pemanenan yang dilakukan anggota kelompok sering dilakukan
sebelum waktunya meskipun ikan belum memenuhi ukuran yang dikehendaki. Apabila pedagang pengumpul pada saat itu menghendaki jenis ikan tertentu, maka
anggota akan memanen ikannya sesuai dengan permintaan tersebut. Pada umumnya jenis-jenis ikan hias yang ditanam oleh Heru Fish Farm yang
melakukan kegiatan pembesaran memerlukan jangka waktu sekitar 3 bulan untuk mencapai ukuran M 3 inchi. Berikut dapat dilihat Skema pemanenan pada Heru
Fish Farm.
Gambar 4. Skema Pemanenan Heru Fish Farm Tahun 2008 Ikan yang akan dipanen terlebih dahulu dipuasakan selama 12 jam sampai
1 hari dengan tujuan mengurangi tingkat kematian ikan karena keracunan amonia yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri. Ikan akan dipanen jika telah sampai
pada ukuran tertentu dan siap untuk dijual. Ukuran ikan yang akan dipanen bervariasai tergantung jenis ikannya. Untuk ukuran ikan yang dipanen di Heru
Fish Farm biasanya ukuran M dan L. Ukuran masing-masing jenis ikan yang dipanen di Heru Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Periode produksi dan Ukuran Masing-masing Jenis Ikan yang di Produksi Heru Fish Farm Tahun 2008
Jenis Ikan Hias Periode Produksi
bulan Ukuran Panen inchi dan
cm
Koi Cyprinus carpio 6
± 8 inchi M Silver Dolar Metynnis hypsauchen
3 M, 12 L ± 2 inchi M, ukuran L
10cm Red Fin Shark Ephalzeorhynchus
frenatus 12
Ukuran L 10 cm Corydoras Albino Corydoras aeneus
4 ± 2,5 cm M
Komet Carassius auratus 3
± 3 inchi M Platy Pedang Xyphophorus helleri
3 ± 4 cm M
Sumber : Heru Fish Farm 2008
Bak panen Penangkapan
Bak seleksi
Distribusi Penjualan
Wadah penampungan
sementara
Persiapan alat dan bahan sebelum dilakukan pemanenan, diantaranya bak fiber glass
, ember, serokan, centong, jaring, kantong plastik 40x 60 cm, karet, oksigen,dan plastik kemasan ukuran besar.Selama pemeliharaan ikan terdapat
mortalitas ikan yang berbeda-beda untuk setiap jenis ikannya. Adapum tingkat mortalitas ikan yang terdapat di Heru Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 7.
Cara pemanenan di Heru Fish Farm sebagai berikut : 1.
Volume air kolam bak semen dikurangi. 2.
Menyaring ikan dengan menggunakan jaring tarik 5mx2mx1m agar memudahkan ikan untuk diambil.
3. Menyiapkan bak penampungan untuk menampung ikan yang ditangkap
dilengkapi dengan aerasi. 4.
Menangkap ikan dengan menggunakan serokan dengan mata jaring 1 mm. 5.
Memasukkan ikan ke dalam bak penampungan sementara selama 1 hari. 6.
Pemanenan ikan harus dilakukan secara hati-hati dengan tujuan mengurangi tingkat kematian ikan karena terluka atau tergencet akibat ulah manusia.
Tabel 4. Tingkat Mortalitas di Heru Fish Farm untuk Masing-masing Ikan Hias yang Diproduksi Tahun 2007
Jenis Ikan Ukuran Ikan
Tingkat Mortalitas Periode Produksi
Corydoras Albino Corydoras aeneus M 2,5 cm
10 Komet Carassius auratus
M 3 inchi 70
Koi Cyprinus carpio L 8 inchi
90 Silver DolarMetynnis hypsauchen
M 2 inchi 80
L 10 cm 90
Red Fin Shark Ephalzeorhynchus frenatus L 10 cm
10 Platy Pedang Xyphophorus helleri
M 4cm 30
Sumber : Heru Fish Farm 2008
E
Pengepakan dan Pengangkutan
Pengepakan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik yang berukuran 40 x 60 cm. Selain itu pemberian oksigen pada saat pengepakan juga
harus diperhitungkan yaitu dari waktu dilakukannya pengepakan sampai ke lokasi konsumen yang membeli . Perbandingan antara air dan oksigen adalah 13 : 23.
Satu per tiga air setara dengan 2,5 liter air sedangkan dua per tiga oksigen setara dengan 7,5 liter. Cara pengepakannya adalah ikan dimasukkan ke dalam kantong
plastik yang telah berisi air dan diberi oksigen dengan perbandingan 13 air dan 23 oksigen.
Pembeli ikan hias pada Heru Fish Farm biasanya menggunakan alat transportasi milik pribadi sebagai sarana pengangkutan ikan hias tersebut. Hal ini
dikarenakan Heru Fish Farm tidak memiliki sarana pendukung alat transportasi untuk pengiriman ikan hias ketangan konsumen.
F
Fasilitas Produlsi
Pada Heru Fish Farm dalam mengelola budidaya ikan hias pada umumnya dikerjakan 2 orang tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar. Hal yang selalu
dilakukan seperti persiapan kolam, panen, pemeliharaan kolam dan peralatan. Pemeliharaan yang dilakukan adalah mengamati dan melihat kualitas air pada
kolam, akuarium, perawatan akuarium, pemberian pakan, dan penanganan hama penyakit. Selain itu mengontrol saluran dan saringan air agar aliran air tetap tidak
kurang ataupun berlebih. Peralatan yang digunakan untuk usaha budidaya ikan hias Heru Fish Farm
adalah akuarium, rak, selang, pipa paralon, busa spone, blower, heater, gayung, ember, jaring, serokan besar, sedang, kecil, dan tali rafia . Dalam perawatan
peralatan yang dilakukan pada umumnya adalah dengan segera mencuci dan mengeringkan peralatan tersebut selesai dipergunakan, namun bila ada yang rusak
akan diperbaiki sendiri atau mengganti yang baru. Fasilitas produksi berupa sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel 5.
Tahap-tahap pada proses produksi ikan hias, diantaranya : a Pencucian akuarium
Pencucian akuarium dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan akuarium dari kotoran yang menempel pada akuarium. Pencucian akuarium
dengan menggosok bagian dalam akuarium menggunakan busa spon dan dicuci dengan air bersih.
b Pengeringan akuarium Akuarium yang telah dicuci bersih, kemudian akuarium tersebut dikuras dan
dikeringkan selama 1 hari dengan tujuan agar kuman-kuman penyakit mati dan akuarium tidak berbau amis.
c Pengisian air akuarium Proses pengisisan air dilakukan setelah kegiatan pengeringan akuarium
selesai dilakukan. Akuarium yang telah bersih dan kering, diisi dengan air yang telah diendapkan dari bak penampungan air. Akuarium diisi dengan ketinggian
sampai dengan 30 cm. Air yang digunakan pada usaha ini memiliki pH 6,5-7 dan suhu berkisar 23-27
C. d Pemberian garam krosok
Setelah air terisi mencapai ketinggian 30 cm. maka akuarium tersebut diberi garam sebanyak tiga sendok makan dengan tujuan untuk menetralkan pH
air dan mencegah terserangnya penyakit pada benih. Harga 1 kg garam krosok ini sebesar Rp 10.000,00 yang digunakan untuk 1 bulan.
Alat Produksi yang digunakan dalam kegiatan usaha Ikan Hias Heru Fish Farm, antara lain :
1 Hi Blower
Hi blower merupakan alat yang digunakan untuk memberi oksigen atau aerasi pada air dalam akuarium. Bila melihat sebuah akuarium yang ada gelembung-
gelembung udara, yang sepintas mirirp gerakan air dari sebuah mata air, sesungguhnya gelembung dihasilkan oleh aerator. Sebenarnya yang dihasilkan oleh
aerator adalah udara biasa, yang sama sekali tidak sama dengan oksigen murni yang biasa ditambahkan pada kantong palstik sewaktu mengangkut ikan secara tertutup.
2 Filter
a. Untuk menjaga kebersihan air dalam akuarium diperlukan filter yang bisa
manyaring pengotor akuarium. Filter ini harus bisa bekerja secara otomatis menyedot air kotor dan mengeluarkan air bersih. Pengotoran air dalam akuarium
bisa disebabkan oleh tanaman yang mati, sisa makanan ikan, kotoran ikan, dan bahan-bahan lainnya.
b. Fungsi utama alat ini untuk menanggulangi kekeruhan air akuarium, tetapi
filter juga berperan untuk memperbaiki kualitas air. Misaknya dengan adanya gerakan air, secara tidak langsung fungsi aerator sebagian terbantu oleh filter ini.
Banyak filter yang bisa dijumpai di pasaran dengan harga dan model yang beragam.
3 Selang
Selang yang digunakan ada tiga macam yaitu selang aerasi, selang sipon dan selang air. Selang aerasi digunakan untuk menyalurkan udara dari blower ke
akuarium, selang sipon untuk menyipon atau menghilangkan kotoran ikan yang berada di dalam akuarium, sedangkan selang air berfungsi untuk pengisian air pada
wadah akuarium. 4
Pompa air Pompa air merupakan alat untuk menyedot air dari mata air yang digunakan
untuk mengaliri kolam. 5
Rak Besi dan Rak Kayu Rak besi dan rak kayu digunakan sebagai tempat untuk menyimpan
akuarium karena akuarium yang diletakkan dengan posisi yang miring atau tak seimbang, akan menyebabakan tekanan air berbeda di setiap sudutnya dan bisa
mengakibatkan pecahnya akuarium. 6
Paralon Paralon digunakan untuk mengalirkan udara dari Hi blow dengan ukuran 0,5
cm. 7
Serokan Fungsi serokan bermacam-macam, di antaranya adalah menangkap ikan,
mengambil makanan hidup, mengambil tanaman air yang sudah terlalu banyak, mengambil kotoran, menampung sementara ikan-ikan dan masih banyak lagi
kegunaannya. 8
Centong dan mangkok kecil Centong dan mangkok kecil digunakan untuk menyortir ikan.
9 Ember
Ember digunakan untuk wadah pakan ikan, pemanenan, dan penyortiran.
10 Tali rafia
Tali rafia digunakan untuk membuat substrat pemijahan untuk ikan. Caranya dengan mencabik-cabik tali rafia sehingga menyerupai tanaman air.
Tabel 5. Fasilitas Produksi di Heru Fish Farm Tahun 2008
No Fasilitas
Satuan Jumlah
1 Lahan
m
2
800 2
Bangunan m
2
250 3
Kolam Unit
19 4
Hi blow Unit
1 5
Pompa Air Unit
1 6
Akuarium Unit
103 7
Rak Besi Unit
1 8
Rak Kayu Unit
13 9
Bak Tandon Unit
1 10
Paralon Batang
9 11
Filter Unit
80 12
Selang Aerator Rol
1 13
Selang Sifon Unit
4 14
Selang Air Meter
10 15
Bak Fiber Glass Unit
3 16
Serokan Unit
8 17
Centong Unit
2 18
Mangkuk Kecil Unit
1 19
Ember Unit
12 20
Gayung Unit
2 21
Ram Unit
6 22
Busa Spon Unit
10 23
Tali Rafia Rol
5 24
Jaring tarik 5mx2mx1m Unit
1 25
Tabung Oksigen Unit
1 25
Lampu Unit
4 26
Drum Unit
3 27
Heater Unit
10 Sumber : Heru Fish Farm 2008
11 Busa Spon
Spon berfungsi untuk menyerap kotoran-kotoran kecil yang berada di dalam akuarium dan sebagai penyaring kotoran dalam filter. Spons yang
digunakan terbuat dari busa berbentuk persegi panjang berukuran 5 x 15 cm.
Spons yang digunakan 10 dengan harga Rp3.000,00 per unit umur ekonomis dari busa spons ini adalah 2 tahun.
×
12 Jaring tarik 5mx2mx1m
Jaring tarik 5mx2mx1m digunakan untuk menjaring ikan yang akan dipanen.
G
Pemasaran
Pada usaha ini, Pasar ikan hias Heru Fish Farm dijual kepada pedagang yang berlokasi di Jabodetabek dan dibeli oleh Eksportir Jaya untuk selanjutnya
diekspor keluar negeri diantaranya Amerika dan Eropa. Harga yang diterapkan Heru Fish Farm pada komoditasnya tergantung dari
harga pasaran di kota Bogor. Dalam penetapan harga Heru Fish Farm memberikan perbedaan harga kepada pembeli dalam skala besar pembelian ≥300 ekor,
pembeli tersebut mendapatkan pengurangan harga sebesar 10 dari harga yang ditentukan. Heru Fish Farm juga bisa menetapkan harga 2 kali lipat dari biasanya
bila terjadi kelangkaan ikan. Saluran pemasaran produksi Heru Fish Farm dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 5. Saluran Pemasaran Ikan Hias di Heru Fish Farm Tahun 2008 Heru Fish Farm
Konsumen Akhir Agen
Pedagang Pengumpul
pengecer
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Usaha
Berdasarkan hasil analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dapat diketahui keadaan usaha yang sedang dijalankan. Setiap usaha yang dijalankan
bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan meminimalisasi biaya. Oleh karena itu perlu diketahui komponen-komponen yang
menjadi bagian dari analisis usaha yaitu penerimaan usaha dan biaya usaha. Analisis usaha perikanan tersebut meliputi analisis pendapatan usaha
laba keuntungan, analisis imbangan penerimaan dan biaya RC, analisis payback period PP
, break event point BEP serta besarnya tingkat pengembalian investasi ROI. Data mengenai hasil perhitungan analisis usaha
selama satu tahun pada usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm, disajikan pada Tabel 8.
1 Investasi
Investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha. Modal rata-rata yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm untuk investasi ini berasal
dari modal sendiri. Biaya investasi untuk usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 6.
Biaya investasi yang dikeluarkan dalam usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan luas 800 m
2
adalah sebesar Rp39.480.500,00. Keseluruhan modal yang dikeluarkan oleh Heru Fish Farm untuk investasi ini berasal dari
modal sendiri. Berdasarkan pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa biaya investasi terbesar
yang ditanam Heru Fish Farm adalah pada pembelian akuarium yang berjumlah 103 unit yaitu sebesar Rp7.005.000,00. Hal ini disebabkan karena akuarium
merupkan salah satu media untuk pemijahan dan pembenihan ikan hias pada Heru Fish Farm.