Pola Drapping Pola Konstruksi

2.7.1 Macam-macam Pola Dasar Busana

Macam-macm pola dasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan teknik pembuatanya, bagian-bagiannya, metodenya, maupun jenisnya Djati Pratiwi, 2007 : 3.

2.7.1.1 Berdasarkan Teknik Pembuatnya

Berdasarkan teknik pembuatannya, pola dasar dibagi menjadi dua macam yaitu pola drapping dan pola konstruksi.

2.7.1.1.1 Pola Drapping

Pola drapping adalah pola dasar yang dibuat dengan konstruksi padat atau kubus, pola dibentuk diatas badan si pemakai atau tiruannya yang disebut dress form atau paspopDjati Pratiwi, 2001 : 4. Pembuatan pola secara drapping memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari pembuatan pola secara drapping ialah 1 hasil busana yang dibuat sesuai dengan ukuran dan bentuk tubuh si pemakai, 2 proses pembuatan cukup simpel, 3 tidak memerlukan ukuran dalam proses pembuatannya, 4 hemat waktu dalam proses pembuatannya. Kekurangan dari proses pembuatan pola secara drapping ialah 1 boros dalam penggunaan bahan, 2 pola tidak dapat digunakan secara global. Membuat pola secara drapping dapat dilakukan dengan cara meletakkan kertas tela atau bahan sedemikian rupa diatas badan seseorang yang akan dibuatkan busananya atau paspop. Meletakkan kertas atau kain dapat dimulai dari lekuk leher muka hingga batas pinggang. Untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan bentuk badan diberikan lipatan lipit bentuk lipit pantas. Lipit bentuk ini terjadi karena adanya perbedaan ukuran antara lingkaran yang besar dengan yang kecil, misalnya lipit bentuk di bawah buah dada, sisi ataupun bahu, juga pada bagian belakang badan yaitu pada pinggang, dan panggul.

2.7.1.1.2 Pola Konstruksi

Pola konstruksi flat pattern adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan si pemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan system pola konstruksi masing-masing Djati Pratiwi, 2007 : 4. Pembuatan pola secara konstruksi juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari pembuatan pola secara konstruksi ialah 1 dalam meletakkan pola di atas bahan dapat diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghemat bahan, 2 pola yang telah dibuat dapat disimpan dan dapat dipakai kembali, 3 pola konstrkuksi dapat digunakan secara global atau dalam jumlah yang banyak dalam sekali potong. Kekurangan yang dimiliki dari pola konstruksi ialah 1 proses pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola drapping, karena memerlukan beberapa rumus dalam membuat setiap bagian pola, 2 memerlukan ukuran dalam proses pmbuatannya, 3 memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pembuatannya. Membuat pola dengan teknik konstruksi terdapat beberapamacam sistem pola, oleh karena itu dalam membuat pola dengan teknikkonstruksi diperlukan pemilihan pola yang sesuai dengan bentuktubuh yang diukur.

2.7.1.2 Berdasarkan Bagiannya