Berdasarkan pendapat para ahli, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan,
sehingga memperoleh pengetahuan maupun keterampilan baru melalui hasil latihan dan pengalaman. Melalui belajar seseorang dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas tingkah laku, seperti peningktan keterampilan, ketangkasan, pemahaman, pengetahuan, daya pikir, sikap dan lain sebagainya.
2.1.1 Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Nana Sudjana 2010:56 merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar.
Tujuan belajar perlu dirumuskan agar guru dapat menentukan strategi dan bahan ajar yang tepat. Tujuan belajar yang baik dan benar akan mempermudah
pengawasan terhadap hasil belajar yang hendak dicapai serta dapat digunakan sebagai pedoman oleh peserta didik dalam menyelesaikan materi dan kegiatan
belajar.Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan suasana lingkungan yang kondusif agar tujuan dapat tercapai secara maksimal.
Oemar Hamalik2005: 28 mengatakan bahwa dari pengertian belajar maka jelas tujuan belajar ituprinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya
berbeda caraatau usaha pencapaiannya. Perbedaan antara tujuan belajar satu denganyang
lainnya adalah
dalam penyampaiannya.
Penyampaian dapatmenggunakan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan tujuantersebut.
Beberapa pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar merupakan suatu pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran agar
tercipta suasana belajar yang nyaman dan terarah serta dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.
2.1.2 Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar PBM merupakan gabungan dua konsep yaitu belajar yang dilakukan oleh siswa dan mengajar yang dilakukan oleh guru. Belajar
tertuju oleh apa yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sedangkan menajar tertuju pada apa yang harus dilakukan
oleh seorang guru sebagai pemberi pelajaran. Dua konsep tersebut menjadi terpadu pada suatu kegiatan proses belajar mengajar melalui interaksi antara guru
dan siswa.Martinis Yamin 2008: 59, berpendapat bahwa proses belajarmengajar merupakan proses yang sistematik, artinya proses yangdilakukan oleh guru dan
siswa di tempat belajar dengan melibatkansub-sub, bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur yang salingberinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendapat
tersebut diperkuat oleh Djamarah dan Zain 2006:9 yang mengatakan bahwa proses belajar mengajar selaku suatu sistem inruksional mengacu kepada
pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Belajar mengajar meliputi beberapa komponen, antara lain
yaitu tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan itu dapat tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antara
guru dan siswa terjadi kerja sama Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan peserta didik, atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
lingkungan belajar yang mendukung untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat
utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara
siswa yang belajar dan guru yang mengajar, dan diantara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang satu sama lain.
2.2 Strategi Pembelajaran