Analisis Reliabilitas Tes Analisis Taraf Kesukaran

item tes yang diujicoba dikatakan valid. Jika r xy r tabel maka item tes yang diujicoba dikatakan invalid atau tidak valid. Hasil perhitungan validitas menunjukkan bahwa keseluruhan butir soal tergolong valid yaitu butir soal 1, 2, dan 3. Dengan dan taraf signifikansi 5 maka diperoleh Jika maka item tes yang diujicobakan valid. Tabel 3.3 berisi data hasil perhitungan validitas butir soal. Tabel 3.3 Hasil perhitungan Validitas Butir Soal Nomor Soal r xy Kriteria Validitas Nomor 1 0,592388 Valid Nomor 2 0,675685 Valid Nomor 3 0,831598 Valid Menurut Arikunto 2012: 89 interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 1 0,80 r xy ≤ 1,00, butir soal dikatakan mempunyai validitas sangat tinggi. 2 0,60 r xy ≤ 0,80, butir soal dikatakan mempunyai validitas tinggi. 3 0,40 r xy ≤ 0,60, butir soal dikatakan mempunyai validitas cukup. 4 0,20 r xy ≤ 0,40, butir soal dikatakan mempunyai validitas rendah. 5 0,00 ≤ r xy ≤ 0,20, butir soal dikatakan mempunyai validitas sangat rendah.

3.7.2 Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas instrumen adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur. Instrumen yang reliabel artinya bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila memberikan hasil yang tetap apabila diberikan tes serupa secara berulang-ulang. Bentuk soal pada penelitian ini adalah soal uraian sehingga reliabilitas tesnya diukur menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mengujii reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 dan 1, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus Alpha Cronbach untuk menghitung reliabilitas tes adalah sebagai berikut yang diambil dari Arikunto 2012: 122. ∑ Keterangan: : koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan, n : banyak butir soal, ∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item, : varians total. Dengan rumus varian sebagai berikut. ∑ ∑ Keterangan: N : jumlah peserta tes, X : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir. Hasil perhitungan reliabilitas soal atau disebut selanjutnya dibandingkan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5. Jika maka instrumen tes kemampuan berpikir kreatif yang diujicobakan reliabel. Jika maka instrumen tes kemampuan berpikir kreatif yang diujicobakan tidak reliabel. Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh . Dari diperoleh dengan dan taraf signifikansi Karena , maka dapat dikatakan instrument tes kemampuan berpikir kreatif yang diujicobakan reliabel.

3.7.3 Analisis Taraf Kesukaran

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah dan tidak boleh terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya Arikunto, 2012: 222. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 - 1,0. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu. Arikunto, 2007: 207. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesukaran soal yang berbentuk uraian adalah sebagai berikut. Dengan Menurut Arikunto 2007: 210 untuk menginterpretasikan taraf kesukaran item dapat digunakan tolak ukur berikut. 1 0,00 P 0,30, soal tergolong sukar. 2 0,31 P 0,70, soal tergolong sedang. 3 0,71 P 1,00, soal tergolong mudah. Hasil perhitungan tingkat kesukaran menunjukkan bahwa butir soal nomor 3 tergolong kategori sedang dan butir soal nomor 1 dan nomor 2 tergolong mudah. Tabel 3.4 memuat hasil perhitungan tingkat kesukaran tiap butir butir soal yang telah diujicobakan. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Nomor Soal Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Kesukaran Nomor 1 0,7075 Mudah Nomor 2 0,70125 Mudah Nomor 3 0,525 Sedang

3.7.4 Analisis Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL VAK BERBANTUAN POHON MATEMATIS

5 39 662

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PQ4R BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII

1 17 276

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

Dampak Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Terhadap Hasil Belajar Matematika

0 2 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Mind Mapping Dan Concept Maps Ditinjau Dari Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016.

0 5 14

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Mind Mapping Dan Concept Maps Ditinjau Dari Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 16

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII TAMAN DEWASA IBU PAWIYATANYOGYAKARTA

0 1 8

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TABA DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA - Raden Intan Repository

1 1 30