Ikhtisar Analisis PERUMUSAN S TRATEGI BERSAING

pengembangan Vin’s Berry Park menjadi sebuah agrowisata. Hal ini menghambat implementasi rencana perusahaan. Karena pegawai yang direkrut berpendidikan rendah maka tanggung jawab untuk memandu pengunjung harus diserahkan kepada pihak luar perusahaan. Hal ini beresiko bagi perusahaan karena pemandu yang digunakan merupakan pemandu wisata di agrowisata lain yang sejenis sehingga informasi sangat mudah dicuri, selain itu pemandu tersebut terkadang tidak tidak dapat memenuhi kesepakatan yang ditetapkan. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian dan resiko yang dapat merugikan Vin’s Berry Park.

6.4.6 Analisis Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang saat ini sedang dilakukan oleh Vin’s Berry Park meliputi pengembangan produk-produk olahan stroberi. Beberapa produk sudah dalam tahap pengujian seperti teh yang terbuat dari daun stroberi. Pengembangan produk olahan ini diharapkan dapat menciptakan keunggulan bersaing Vin’s Berry Park, karena beberapa produk olahan yang ada sudah bisa ditiru oleh pesaing.

6.5 Ikhtisar Analisis

6.5.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman

Identifikasi faktor eksternal menghasilkan sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan dan sejumlah ancaman yang harus diatasi atau dihindari oleh Vin’s Berry Park . Peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Faktor Peluang dan Ancaman Vin’s Berry Park ASPEK PELUANG ANCAMAN Politik Pemilu yang akan datang ancam stabilitas politik. Kebijakan Pemerintah Dukungan Pemerintah Pusat, PEMDA Jabar dan AWAI dalam perkembangan agrowisata. Ekonomi Pembangunan tol Cipularang menciptakan akses cepat untuk berwisata ke Kabupaten Bandung. Inflasi Mengurangi daya beli terutama golongan menengah ke bawah, Fluktuasi nilai tukar rupiah, Peran intermediasi bank kurang. Kabupaten Bandung kurang menarik untuk investasi Sosial, Budaya dan Lingkungan Tren sosial untuk kembali ke alam, Kebiasaan berwisata dalam rombongan menciptakan pasar yang cukup besar Banjir di Jakarta berpeluang mengurangi kunjungan. Teknologi Inovasi budidaya stroberi sistem gantung. Ancaman Pendatang Baru Jumlah agrowisata dalam industri semakin bertambah. Pembeli Pembeli memiliki banyak pilihan. Pemasok Pemasok LN memiliki citra kualitas unggul Ancaman Produk Substitusi Produk substitusi semakin berkembang. Persaingan Antar Anggota Industri Tingkat persaingan antar anggota industri tinggi.

6.5.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Analisis faktor internal menghasilkan sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park untuk dapat memanfaatkan dan menghindari sejumlah peluang dan ancaman yang telah diidentifikasi sebelumnya. Faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park diringkas pada Tabel 20. Tabel 20. Faktor Kekuatan dan Kelemahan Vin’s Berry Park ASPEK KEKUATAN KELEMAHAN Manajemen Continuos Improvement Plan terhadap kepuasan konsumen. Manajemen berpusat pada pemilik, Tumpang tindih pekerjaan. Pemasaran Unggul dalam budidaya dan panen stroberi, Lokasi mudah diakses, Fasilitas umum yang memenuhi standar, Fasilitas rekreasi yang memenuhi standar umum, Fleksibilitas harga untuk grup, Produk olahan stroberi yang beragam, Network pemilik luas Promosi belum optimal Keuangan dan Akuntansi Menggunakan modal sendiri Pencatatan keuangan masih sederhana ProduksiOperasi Pengendalian mutu buah bagus. Wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat. SDM Kebersamaan yang baik Tidak memiliki pemandu, Profesionalis karyawan rendah, SDM berbasis kebun masih harus belajar. Penelitian dan Pengembangan Pengembangan produk olahan dan beberapa komoditi baru

6.5.3 Analisis Matriks EFE

Analisis lingkungan eksternal menghasilkan sembilan peluang dan sepuluh ancaman bagi Vin’s Berry Park dalam mencapai tujuannya. Kesembilan peluang tersebut adalah penduduk Jakarta dengan PDRB tinggi merupakan pasar prospektif,tol Cipularang memberi akses cepat bagi penduduk Jakarta ke Bandung,pasar pelanggan yang datang secara rombongan,pemasok LN memiliki citra yang unggul, tren back to nature, inovasi budidaya stroberi, dukungan pemerintah pusat, dukungan PEMDA Jawa Barat dan dukungan AWAI dalam pengembangan agrowisata. Sedangkan ancaman yang dihadapi Vin’s Berry Park adalah inflasi yang menurunkan daya beli, pemilu 2009 berpotensi mengurangi stabilitas politik, industri mudah dimasuki pesaing baru, jasa substitusi yang beragam, intermediasi bank kurang, perubahan nilai tukar rupiah, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang tidak menarik investasi, ancaman banjir, pembeli memiliki pilihan yang banyak, dan tingkat persaingan dalam industri tinggi. Pembobotan masing- masing variabel diatas dilakukan dengan metode pembobotan berpasangan seperti telah dijelaskan diatas. Proses pembobotan dapat dilihat pada Lampiran 2. Penetapan rating dilakukan dengan mengacu kepada efektivitas strategi perusahaan, kondisi Vin’s Berry Park dinilai berdasarkan kemampuan strategi perusahaan dalam merespon berbagai variabel eksternal yang telah disebutkan diatas. Tabel 21. Matriks External Factor Evaluation EFE Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Peluang : Dukungan pemerintah terhadap pengembangan pariwisata 0.0431 2.00 0.0863 Dukungan Pemda Jabar Terhadap Agrowisata 0.0435 2.00 0.0870 Dukungan AWAI dalam pengembangan Agrowisata 0.0467 2.00 0.0933 Tren back to nature 0.0672 3.33 0.2241 Perke mbangan Inovasi dalam budidaya stroberi 0.0602 3.33 0.2006 Pemasok LN memiliki citra unggul 0.0517 3.33 0.1722 Pasar pelanggan rombongan tinggi 0.0670 3.00 0.2010 Pertumbuhan PDRB penduduk Jakarta merupakan pasar prospektif 0.0607 3.00 0.1820 Tol Cipularang memberi akses cepat berwisata ke Bandung 0.0559 3.00 0.1677 Ancaman: Kabupaten Bandung merupakan daerah yang tidak menarik untuk investasi 0.0392 2.67 0.1044 Pemilu yang akan datang berpotensi mengurangi stabilitas politik 0.0418 2.67 0.1115 Kemungkinan perubahan nilai tukar rupiah 0.0498 2.67 0.1327 Inflasi menurunkan daya beli, 0.0428 3.67 0.1571 Peran bank yang kurang berjalan dalam membiayai sektor riil 0.0525 2.67 0.1400 Banjir di Jakarta mempengaruhi tingkat kunjungan agrowisata ke Bandung 0.0486 2.00 0.0972 Industri ini mudah dimasuki pendatang baru 0.0604 2.67 0.1610 Jasa substitusi wisata yang semakin beragam 0.0541 2.67 0.1444 Pembeli memiliki pilihan yang banyak 0.0548 2.67 0.1462 Tingkat Persaingan antar pesaing tinggi 0.0601 3.00 0.1802 Jumlah 1.0000 2.7888 Berdasarkan hasil perngolahan data pada matriks EFE diatas maka dapat diketahui peluang dan ancaman utama yang harus dimanfaatkan dan diatasi oleh Vin’s Berry Park . Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang utama bagi Vin’s Berry Park adalah 1 tren back to nature 0,2241, Ini menunjukkan bahwa pasar wisata agro yang dapat ditangkap oleh Vin’s Berry Park masih terbuka luas. Gaya hidup konsumen yang amat sibuk dalam bekerja dewasa ini menyebabkan rekreasi menjadi sesuatu yang amat langka sehingga konsumen menginginkan pola rekreasi yang berbeda dari rutinitas sehari- hari. Tren yang sedang berkembang yakni wisata kembali ke alam back to nature seperti wisata agro yang ditawarkan oleh Vin’s Berry Park berpeluang besar memenuhi kebutuhan konsumen yang saat ini menginginkan pola rekreasi yang unik dan berbeda dari kehidupan sehari- hari. 2 pasar pelanggan rombongan tinggi 0,2010, hal ini merupakan kesempatan bagi Vin’s Berry Park untuk meningkatkan pendapatan mereka dari segmen pasar rombongan. Selama ini konsumen yang datang secara rombongan baik rombongan sekolah,kantor dsb merupakan sumber penghasilan yang paling besar dan yang paling bisa diandalkan ketimbang konsumen keluarga sehingga pasar pelanggan rombongan yang tinggi ini bila dimanfaatkan dengan optimal akan menjadi kunci untuk bertahan dalam industri dan memenangkan persaingan. Dan 3 perkembangan inovasi dalam budidaya stroberi 0,2006, inovasi budidaya stroberi ini memberi peluang cukup besar bagi Vin’s Berry Parkuntuk mengembangkan keunggulan bersaing yang berbeda dibandingkan pesaingnya. Sampai saat ini belum ada agrowisata di Kabupaten Bandung yang menggunakan inovasi budidaya stroberi ini sehingga sangat menguntungkan bagi Vin’s Berry Park jika dapat memanfatkan secara optimal peluang ini karena dapat memperkuat Vin’s Berry Park dalam mendapatkan dua peluang yang sebelumnya telah disebutkan. Ancaman utama yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park adalah 1 tingkat persaingan antar pesaing yang tinggi 0,1802, persaingan yang tinggi mengancam Vin’s Berry Park dalam mengembangkan usahanya karena dalam industri ini para pesaing amat cepat dalam merespon suatu usaha yang dilakukan oleh pesaing lain sehingga suatu keunggulan yang hari ini dimiliki perusahaan dalam waktu yang relatif singkat akan berubah menjadi hal yang standar dalam industri. Ini menggambarkan betapa ketatnya persaingan yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park dan oleh karena itu harus diantisipasi dengan sebaik mungkin. 2 industri mudah dimasuki pesaing baru 0,1610, Ancaman konkrit untuk Vin’s Berry Park adalah semakin ketatnya persaingan yang ada karena jumlah pesaing yang bertambah, artinya diperlukan tindakan strategis yang menghasilkan keunggulan bersaing yang tepat untuk menghadapi persaingan yang terancam semakin ketat. Dan 3 inflasi menurunkan daya beli 0,1571, Dengan inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat terutama golongan menengah ke bawah Vin’s Berry Park harus mengantisipasi ancaman makin berkurangnya konsumen baik keluarga maupun rombongan yang melakukan aktivitas rekreasi. Rekreasi adalah suatu kebutuhan tersier yang sangat mudah dihilangkan jika inflasi mempengaruhi daya beli masyarkat, karena kebutuhan primer dan sekunder tentu akan lebih dulu diprioritaskan konsumen dibandingkan memenuhi kebutuhan tersier seperti berwisata. Total skor matriks EFE Vin’s Berry Park adalah 2,7888 yang berada diatas rata-rata yakni 2,5. Ini menunjukkan bahwa Vin’s Berry Park telah cukup baik merespon peluang dan ancaman yang dihadapinya.

6.5.4 Analisis Matriks Profil Persaingan

Matriks profil persaingan digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dalam kaitan dengan contoh posisi strategis perusahaan.Dalam menyusun matriks profil persaingan digunakan pembobotan dan penetapan rating untuk faktor sukses kritis yang akan dilakukan oleh para pakar bisnis khususnya para pakar yang memahami kondisi industri agrowisata stroberi di Kabupaten Bandung. Proses pembobotan dan peratingan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada matriks EFE. Dari analisis ini akan dihasilkan informasi mengenai posisi Vin’s Berry Park dibandingkan dengan para pesaingnya, kemudian dari informasi tersebut Vin’s Berry Park dapat memperkirakan tindakan yang akan diambil pesaing dalam menghadapi peluang dan ancaman yang dihadapi industri secara total dan yang paling utama Vin’s Berry Park dapat menyusun dan mengembangkan keunggulan bersaing yang unik dan berbeda dari pesaingnya. Dari informasi yang diperoleh dari pihak manajemen Vin’s Berry Park diketahui ada enam agrowisata yang menjadi pesaing utama Vin’s Berry Park, mereka adalah Little Farmers, Kavling Stroberi, Rumah Stroberi, Spirit Camp, Pesona Strawberry dan Strawberry Land. Ketujuh agrowisata ini dianggap pesaing utama dibandingkan agrowisata stroberi lainnya karena ketujuh agrowisata ini sudah dikelola secara profesional dan menawarkan produk yang serupa dengan yang ditawarkan oleh Vin’s Berry Parksehingga produk ketujuh pesaing ini dapat menggantikan produk Vin’s Berry Park. Melalui pengamatan langsung dan diskusi dengan beberapa pemilik agrowisata di Kabupaten Bandung didapatkan tujuh faktor sukes kritis yang mempengaruhi keberhasilan suatu agrowisata yakni produk jasa agro yang ditawarkan, lokasi, kelengkapan dan kondisi fasilitas umum, keragaman fasilitas rekreasi yang ditawarkan, harga, periklananpromosi dan pelayanan. Masing- masing bobot untuk tiap faktor sukses kritis diperlihatkan pada Tabel 22 .Dari pembobotan diketahui bahwa fasilitas rekreasi menempati urutan pertama diikuti oleh jasa agro yang ditawarkan, fasilitas umum, harga, pelayanan, promosiperiklanan dan terakhir lokasi. Tabel 22. Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM FAKTOR STRATEGIS BOBOT RESPONDEN KE RATA- RATA 1 2 3 Jasa Agro yang ditawarkan 0.1786 0.1667 0.1190 0.1548 Lokasi 0.0714 0.1310 0.1429 0.1151 Sarana prasarana 0.1429 0.1429 0.1667 0.1508 Harga 0.1429 0.1548 0.1310 0.1429 Fasilitas rekreasi 0.1786 0.1548 0.1786 0.1706 Promosi Periklanan 0.1786 0.0833 0.1310 0.1310 Pelayanan 0.1071 0.1667 0.1310 0.1349 Total 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 Untuk fasilitas rekreasi, Vin’s Berry Park menempati urutan keempat seperti terlihat pada Tabel 23. Vin’s Berry Park berada di bawah Little Farmers, Spirit Camp dan Rumah Stroberi. Little Farmer dan Spirit Camp memiliki nilai total skor yang sama menunjukkan bahwa mereka adalah penyedia fasilitas rekreasi yang terbaik diantara pesaing lainnya. Tabel 23. Total skor CPM untuk kategori Fasilitas Rekreasi Agrowisata Total Skor Little Farmers 0.6257 Spirit Camp 0.6257 Rumah Stroberi 0.5688 Vin’s Berry Park 0.5119 Kavling Stroberi 0.3981 Strawberry Land 0.3413 Pesona Strawberry 0.1706 Untuk kualitas jasa agro yang ditawarkan, Vin’s Berry Park bersama dengan Little Farmers mendapatkan nilai total skor CPM tertinggi dibandingkan dengan seluruh pesaing lainnya seperti terlihat pada Tabel 24. Tabel 24 Total skor CPM untuk kategori Jasa Agro yang Ditawarkan Agrowisata Total Skor Vin’s Berry Park 0.5675 Little Farmers 0.5675 Rumah Stroberi 0.4643 Spirit Camp 0.4643 Strawberry Land 0.4127 Kavling Stroberi 0.3611 Pesona Strawberry 0.2579 Rumah Stroberi dan Spirit Camp memperoleh nilai total skor CPM yang sama untuk fasilitas umum yang dimiliknya mengungguli seluruh pesaing lainnya termasuk Vin’s Berry Park seperti terlihat dalam Tabel 25. Tabel 25 Total skor CPM untuk kategori Fasilitas Umum yang Dimiliki Agrowisata Total Skor Spirit Camp 0.6032 Rumah Stroberi 0.6032 Vins Berry Park 0.4524 Little Farmers 0.4524 Strawberry Land 0.4021 Kavling Stroberi 0.4021 Pesona Strawberry 0.1508 Agrowisata yang memiliki daya saing harga terbaik diantara ketujuh agrowisata ini adalah Pesona Strawberry, Little Farmers dan Kavling Stroberi. Ketiga agrowisata ini memperoleh nilai total skor yang sama. Posisi Vin’s Berry Park termasuk buruk diantara pesaing lainnya seperti diperlihatkan pada Tabel 26. Tabel 26. Total skor CPM untuk kategori Harga Agrowisata Total Skor Pesona Strawberry 0.4762 Little Farmers 0.4762 Kavling Stroberi 0.4762 Rumah Stroberi 0.3810 Strawberry Land 0.3810 Vins Berry Park 0.3333 Spirit Camp 0.3333 Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Stroberi mendapat nilai total skor CPM yang tertinggi. Vin’s Berry Park berada di urutan kedua, urutan pesaing lainnya diperlihatkan dalam Tabel 27. Tabel 27 Total skor CPM untuk kategori Pelayanan yang Diberikan Agrowisata Total Skor Rumah Stroberi 0.4947 Vin’s Berry Park 0.4497 Spirit Camp 0.4048 Kavling Stroberi 0.4048 Little Farmers 0.3598 Strawberry Land 0.3148 Pesona Strawberry 0.1799 Dalam hal promosi Vin’s Berry Park menempati peringkat keempat di bawah Rumah Stroberi, Spirit Camp dan Little Farmers seperti ditunjukkan dalam Tabel 28. Ini merupakan sedikit gambaran bahwa Vin’s Berry Park memang memiliki kelemahan dalam promosi. Ketiga agrowisata yang posisinya diatas Vin’s Berry Park memang lebih dikenal secara luas oleh konsumen ketimbang Vin’s Berry Park. Tabel 28. Total skor CPM untuk kategori PromosiPeriklanan Agrowisata Total Skor Rumah Stroberi 0.4365 Little Farmers 0.3929 Spirit Camp 0.3929 Vins Berry Park 0.3492 Kavling Stroberi 0.2619 Strawberry Land 0.2619 Pesona Strawberry 0.1310 Lokasi Vin’s Berry Park cukup strategis dan ini diperlihatkan pada Tabel 29 dimana Vin’s Berry Park bersama dengan Little Farmesr dan Spirit Camp memperoleh nilai total skor CPM yang sama. Namun total skor CPM untuk lokasi ketiga agrowisata ini masih berada di bawah Pesona Strawberry yang mendapatkan skor CPM tertinggi. Tabel 29. Total skor CPM untuk kategori Lokasi Agrowisata Total Skor Pesona Strawberry 0.3836 Vins Berry Park 0.3452 Little Farmers 0.3452 Spirit Camp 0.3452 Kavling Stroberi 0.3069 Strawberry Land 0.3069 Rumah Stroberi 0.2302 Tabel 30 memperlihatkan posisi Vin’s Berry Park secara keseluruhan dibandingkan dengan pesaing-pesaing utamanya. Secara keseluruhan Vin’s Berry Park berada diurutan keempat di bawah Little Farmers, Rumah Stroberi dan Spirit Camp . Dari analisis matriks profil persaingan atau CPM ini kita mengetahui bahwa Vin’s Berry Park memiliki keunggulan yang dominan pada jasa agro yang dapat ditawarkan dan memiliki kelemahan terbesar pada harga. Tabel 30. Skor Rataan Matriks CPM FAKTOR STRATEGIS Vin’s Berry Park Little Farmers Kavling Stroberi Rumah Stroberi Spirit Camp Pesona Straw berry Straw- berry Land Jasa Agro 0.5675 0.5675 0.3611 0.4643 0.4643 0.2579 0.4127 Lokasi 0.3452 0.3452 0.3069 0.2302 0.3452 0.3836 0.3069 Fasilitas Umum 0.4524 0.4524 0.4021 0.6032 0.6032 0.1508 0.4021 Harga 0.3333 0.4762 0.4762 0.3810 0.3333 0.4762 0.3810 Fasilitas rekreasi 0.5119 0.6257 0.3981 0.5688 0.6257 0.1706 0.3413 Promosi Periklanan 0.3492 0.3929 0.2619 0.4365 0.3929 0.1310 0.2619 Pelayanan 0.4497 0.3598 0.4048 0.4947 0.4048 0.1799 0.3148 Total 3.0093 3.2196 2.6111 3.1786 3.1693 1.7500 2.4206 Berdasarkan hal ini dan juga mempertimbangkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan utama Vin’s Berry Park, maka keunggulan bersaing yang relevan bagi Vin’s Berry Park adalah mengembangkan diri menjadi agrowisata edukatif yang mengedepankan unsur edutainment dengan harga terjangkau. Keunggulan bersaing ini selanjutnya akan menjadi dasar penetapan alternatif strategi yang akan diolah pada matriks IE dan matriks TOWS.

6.5.5 Analisis Matriks IFE

Analisis lingkungan internal menghasilkan dua belas kekuatan dan delapan kelemahan yang dimiliki oleh Vin’ Berry Park. Dua belas kekuatan tersebut adalah continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan, unggul dalam budidaya dan panen stroberi, produk olahan stroberi yang berkualitas dan beragam, fasilitas umum dan rekreasi yang sudah memenuhi standar industri, fleksibilitas harga fieldtrip untuk grup, lokasi yang mudah diakses, network luas, menggunakan modal sendiri, pengendalian buah stroberi yang baik, kebersamaan yang baik diantara karyawan dan pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru. Sedangkan delapan kelemahan yang dimiliki Vin’s Berry Park adalah manajemen berpusat pada pemilik, tumpang tindih pekerjaan, promosi belum optimal, pencatatan keuangan masih sederhana, wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat, profesionalisme karyawan rendah, tidak memiliki pemandu sendiri dan SDM berbasis kebun masih harus belajar mengenai agrowisata. Tabel 31. Matriks Internal Factor Evaluation IFE Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Kekuatan : Continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan 0.0329 3.00 0.0986 Unggul dalam budidaya dan panen stroberi 0.0543 4.00 0.2173 Produk olahan stroberi yang berkualitas dan beragam 0.0478 4.00 0.1910 Fasilitas umum yang memenuhi standar 0.0570 3.67 0.2089 Fasilitas rekreasi yang memenuhi standar umum 0.0565 3.67 0.2073 Fleksibilitas harga field trip untuk grup 0.0561 3.67 0.2057 Lokasi mudah diakses 0.0570 3.67 0.2089 Network yang luas 0.0469 3.00 0.1406 Menggunakan modal sendiri 0.0311 3.33 0.1037 Pengendalian mutu buah stroberi yang baik 0.0535 4.00 0.2138 Kebersamaan yang baik diantara karyawan 0.0504 3.67 0.1848 Pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru 0.0438 3.67 0.1607 Kelemahan : Manajemen berpusat pada pemilik 0.0329 1.67 0.0548 Tumpang tindih pekerjaan 0.0329 1.67 0.0548 Promosi belum optimal 0.0618 1.67 0.1030 Pencatatan keuangan masih sederhana 0.0416 2.00 0.0833 Wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat 0.0605 1.33 0.0806 Profesionalisme karyawan rendah 0.0605 1.33 0.0806 Tidak memiliki pemandu sendiri 0.0614 1.67 0.1023 SDM berbasis kebun harus belajar mengenai agrowisata 0.0614 1.67 0.1023 Jumlah 1.0000 2.8029 Berdasarkan hasil pengolahan data pada matriks IFE diatas maka dapat diketahui kekuatan dan kelemahan utama dari Vin’s Berry Park. Kekuatan utama Vin’s Berry Park adalah 1 unggul dalam budidaya dan panen stroberi 0,2173, 2 pengendalian mutu buah stroberi yang baik 0,2138, keunggulan ini didapat karena pengalaman usaha Vin’s Berry Park sebelumnya yang hanya terfokus pada peningkatan produksi dan mutu buah stroberi untuk memenuhi keinginan pasar.Berdasarkan pengalaman usaha tersebut kini keunggulan dalam hal budidaya, panen dan pengendalian mutu buah stroberi ini merupakan kekuatan paling besar yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park sehingga amat potensial bila dijadikan basis pengembangan keunggulan bersaing mereka. Diantara para pesaingnya, hanya Little Farmers yang sanggup menyamai kualitas Vin’s Berry Park sehingga bisa dikatakan bahwa Vin’s Berry Park adalah salah satu agrowisata dengan budidaya dan hasil panen terbaik dalam industri ini. Terakhir 3 lokasi mudah diakses dan fasilitas umum yang memenuhi standar 0,2089, Keduanya merupakan penunjang yang sangat mempengaruhi pilihan konsumen mengenai agrowisata. Terutama fasilitas umum seperti lapangan parkir, kamar mandi, musola dsb bila hal ini tidak disediakan maka konsumen akan sangat mudah berpindah ke pesaing karena pembeli memang memiliki banyak pilihan sehingga faktor lokasi dan kondisi fasilitas umum yang dimiliki Vin’s Berry Park merupakan suatu kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing dalam industri. Kelemahan utama Vin’s Berry Park adalah 1 promosi belum optimal 0,1030, Keunggulan Vin’s Berry Park yang disebutkan diatas akan menjadi hal yang sia-sia jika tidak didukung promosi yang tepat. Vin’s Berry Park saat ini membidik pasar keluarga dan rombongan, sedangkan promosi yang dilakukan hanya menyebar leaflet kepada berbagai sekolah, perusahaan dan instansi pertanian yang ada. Promosi seperti ini cukup untuk meningkatkan awareness konsumen namun belum cukup untuk membuat konsumen, terutama konsumen rombongan, untuk menggunakan jasa Vin’s Berry Park. Promosi dengan pendekatan baru perlu dilakukan oleh Vin’s Berry Park untuk memenangkan pasar. 2 tidak memiliki pemandu sendiri dan SDM berbasis kebun masih harus belajar mengenai agrowisata 0,1023, Kelemahan ini ada mengingat bahwa Vin’s Berry Park baru beberapa bulan mengembangkan agrowisata mereka. Kelemahan ini menunjukkan bahwa mengelola agrowisata lebih rumit dari sekedar megelola kebun sehingga diperlukan langkah- langkah yang dapat memperbaiki kelemahan ini sehingga proses transisi Vin’s Berry Park dari kebun yang memproduksi stroberi menjadi agrowisata stroberi menjadi lebih sempurna. Total skor matriks IFE Vin’s Berry Park menunjukkan angka 2,8029 yang berarti di atas rata-rata yakni 2,5. Artinya Vin’s Berry Park memiliki posisi internal yang cukup kuat untuk bersaing dalam industri.

6.5.6 Analisis Matriks Internal-Eksternal IE

Analisis matriks Internal-Eksternal digunakan untuk mempertajam analisis yang telah dilakukan pada matriks EFE dan IFE. Matriks IE memetakan skor matriks EFE dan IFE sehingga Vin’s Berry Park dapat megetahui posisi perusahaannya saat ini dan strategi apa yang layak untuk dilaksanakan. Total skor EFE Vin’s Berry Park adalah 2,7888, ini menunjukkan bahwa respon Vin’s Berry Park terhadap peluang dan ancaman diatas rata-rata namun tergolong sedang. Sedangkan total skor IFE Vin’s Berry Park adalah 2,8029 yang menunjukkan bahwa faktor internal dapat dimanfaatkan dengan baik. Pemetaan terhadap masing- masing total skor dari faktor internal dan eksternal menggambarkan posisi perusahaan Vin’s Berry Park yakni pada kuadran V seperti terlihat pada Gambar 8. Posisi pada kuadran V menunjukkan bahwa perusahaan dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara dimana penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe perusahaan seperti Vin’s Berry Park. Gambar 8. Matriks IE Vin’s Berry Park TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL 4,0 Kuat 3,0 Rata-rata 2,0 Lemah 4,0 TOTAL SKOR EVALUASI Tinggi FAKTOR EKSTERNAL 3,0 Sedang 2,0 Rendah 1,0 I II III IV V VI VII VIII IX

6.5.7 Analisis Matriks TOWS

Matriks TOWS merupakan alat pencocokan yang memadukan informasi yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Perubahan eksternal yang lebih tidak terkontrol akan menjadi awal pembahasan terlebih dahulu sebelum melihat pada aspek internal. Peluang dan ancaman bagi usaha Vin’s Berry Park yang diperoleh dari matriks EFE serta kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park yang diperoleh dari matriks IFE dicocokkan dalam matriks TOWS, Penyusunan peringkat pada peluang, ancaman kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park didasarkan pada skor masing- masing faktor pada matriks EFE dan IFE.Matriks TOWS berguna untuk membantu Vin’s Berry Park mengembangkan strategi yang akan diimplementasikan untuk membangun keunggulan bersaing yang telah dirumuskan sebelumnya pada matriks CPM yang juga mempertimbangkan peluang,ancaman,kekuatan dan kelemahan perusahaan serta posisi perusahaan yang telah dianalisa pada matriks IE Setelah memahami keunggulan bersaing yang ingin dibangun dan mengetahui posisi perusahaan maka kita bisa menyimpulkan strategi total perusahaan. Selanjutnya adalah menyusun alternatif-alternatif strategi untuk Vin’s Berry Park dengan menggunakan matriks TOWS. Matriks TOWS dari Vin’s Berry Park diperlihatkan pada Tabel 32. Strategi S-O 1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik . Peluang untuk mengembangkan agrowisata masih sangat terbuka luas mengingat tren back to nature yang sedang berkembang pada masyarakat modern saat ini. Saat ini agrowisata stroberi, khususnya di Kabupaten Bandung, menawarkan jasa wisata agro yang pada umumnya serupa yakni pengalaman memetik stroberi langsung dan melakukan kegiatan rekreasi seperti fun games dsb. Vin’s Berry Park saat ini juga termasuk agrowisata demikian, di sisi lain Vin’s Berry Park memiliki keunggulan dalam bidang bud idaya dan hasil panen stroberi dibandingkan dengan pesaingnya sehingga melihat peluang yang ada, kondisi persaingan agrowisata, serta keunggulan yang dimiliki Vin’s Berry Park maka pengembangan paket wisata agro yang memiliki muatan edukasi yang lebih baik dan menarik dapat menjadi jalan untuk menjadi agrowisata yang berbeda dan membuat Vin’s Berry Park menjadi pilihan utama konsumen dalam berwisata. 2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan. Vin’s Berry Park memiliki continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan yang akan sangat bermanfaat bila hal ini diterjemahkan menjadi suatu manajemen pengendalian mutu pelayanan dengan menetapkan standar operting procedur SOP untuk pelayanan. Diharapkan dengan adanya hal tersebut maka pelayanan yang diberikan Vin’s Berry Park menjadi lebih baik sehingga peluang yang ada dapat diantisipasi dengan optimal. 3. Meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan memaksimalkan network yang dimiliki . Konsumen yang datang berombongan seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb adalah konsumen yang mendatangkan penghasilan paling besar bagi Vin’s Berry Park sehingga konsumen tipe ini sangat diandalkan Vin’s Berry Park untuk terus menjalankan usahanya. Konsumen rombongan pun adalah sasaran utama Vin’s Berry Park dalam pengembangan keunggulan bersaing mereka yang mengarah kepada jasa wisata agro yang bermuatan edukasi. Demikian pentingnya konsumen ini maka Vin’s Berry Park harus bekerja ekstra melebihi promosi yang selama ini dilakukan yakni menyebar leaflet. Personal selling dengan insentif tertentu kepada para decision maker untuk field trip seperti guru, kepala sekolah, manajer maupun dosen diyakini bisa mendongkrak jumlah rombongan yang datang. 4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi rombongan. Merupakan salah satu insentif yang dipersiapkan bagi para decision maker agar jumlah kunjungan rombongan meningkat. Discount merupakan insentif yang sangat menarik bagi para pembuat keputusan terlebih disaat inflasi mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan rekreasi. Strategi W-O 1. Melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi dan kantor. Promosi seperti ini baik dilakukan untuk meningkatkan awareness dan pemahaman konsumen mengenai jasa yang ditawarkan Vin’s Berry Park terutama bagaimana Vin’s Berry Park dapat menunjang proses pembelajaran melalui program agro edutainment yang dimilikinya. Promosi melalui presentasi ini mempunyai efek yang lebih besar ketimbang hanya menyebarkan leaflet. 2. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun . Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park mayoritas bermuara pada belum tersedianya SDM profesional yang bisa diandalkan untuk menjalankan usaha ini sepenuhnya. Antisipasi yang harus dilakukan guna tetap menjaga peluang Vin’s Berry Park untuk dapat merebut pasar adalah dengan melatih karyawan yang ada sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pemerintah dan AWAI Asosiasi Wisata Agro Indonesia merupakan alternatif bagi Vin’s Berry Park untuk menjadi fasilitator pelatihan yang dibutuhkan. Strategi S-T 1. Mencari sumber dana selain bank yang lebih fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki bisa ditingkatkan. Pengembangan keunggulan bersaing yang coba dilakukan sangat berpeluang membutuhkan investasi baru yang harus dikeluarkan oleh Vin’s Berry Park. Namun peran intermediasi bank yang diharapkan bisa membantu Vin’s Berry Park masih sangat kecil, terutama kredit untuk pertanian. Hal ini dapat disiasati dengan mencari sumber dana lain selain bank yang lebih fleksibel dan mudah seperti dana pinjaman dari konglomerat atu pejabat yang memiliki hubungan baik dengan pemilik Vin’s Berry Park. 2. Melakukan kontrak pembelian dengan pemasok LN berdasarkan harga awal yang disepakati future trading. Keunggulan bersaing yang akan dibangun Vin’s Berry Park sangat bergantung kepada kualitas hasil panen yang baik serta proses budidaya yang menarik. Kualitas hasil panen yang baik akan terjaga jika semua input yang diperlukan bisa disediakan. Guna mengantisipasi harga bibit impor yang fluktuatif akibat fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar maka antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kontrak pembelian diawal atau future trading . Hal ini akan membuat harga beli bibit impor menjadi stabil, karena tidak terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah. Strategi W-T 1. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat. Memetik stroberi merupakan salah satu daya tarik utama yang dimiliki Vin’s Berry Park.Memetik stroberi juga bagian dari edukasi yang diberikan dalam wisata, oleh karena itu jaminan bahwa konsumen setiap saat dapat melakukan petik stroberi sangat penting sehingga perlu dilakukan perbaikan jadwal tanam dengan memaksimalkan jumlah green house maupun lahan yang ada. 2. Melakukan perbaikan dalam pencatatan keuangan sehingga kemampuan perusahaan yang sesungguhnya bisa diukur. Dengan penggunaan sistem akuntansi maka perbaikan pencatatan bisa dilakukan. Pencatatan keuangan yang baik dapat mempermudah dan mendukung proses Vin’s Berry Park dalam mencari investor. 3. Meningkatkan wilayah pemasaran ke daerah daerah baru seperti Bogor, Subang dan Cirebon. Hal ini mengantisipasi bencana banjir di Jakarta yang diperkirakan pada tahun-tahun mendatang masih akan terjadi. Peningkatan wilayah pemasaran bisa menutupi pasar yang seharusnya diisi oleh konsumen yang berasal dari Jakarta. Tabel 32. Matriks TOWS Vin’s Berry Park Peluang : 1. Tren sosial Budaya untuk kembali ke alam 2. Pasar pelanggan yang datang secara rombongan 3. Inovasi budi-daya stroberi 4. Penduduk Jakarta dengan PDRB tinggi merupakan pasar yang prospektif. 5. Pemasok LN memiliki citra kualitas yang unggul 6. Tol Cipularang memberikan akses cepat Jakarta-Bandung 7. Dukungan pemerintah, Pemda dan AWAI terhadap pariwisata Ancaman : 1. Persaingan dalam industri tinggi 2. Industri agrowisata mudah dimasuki pendatang baru 3. Inflasi menurunkan daya beli masyarakat dan dana rekreasi 4. Pembeli memiliki banyak pilihan 5. Persaingan jasa substitusi 6. Intermediasi bank kurang berjalan 7. Risiko nilai tukar rupiah terhadap harga bibit LN 8. Pemilu ancam stabilitas politik 9. Rating investasi kabupaten Bandung tidak menarik. 10. Banjir di Jakarta Kekuatan : 1. Unggul dalam budidaya dan panen stroberi bibit LN 2. Pengendalian mutu buah bagus 3. Lokasi mudah diakses 4. Fasilitas umum parkir, toilet, mushola memenuhi standard. 5. Fasilitas rekreasi yang memenuhi standard umum 6. Fleksibilitas harga untuk group 7. Produk olahan stroberi yang berkualitas dan beragam 8. Kebersamaan yang baik 9. Pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru 10. Network pemilik luas 11. Menggunakan modal sendiri 12. Continuous improvement plan terhadap kepuasan konsumen. Kekuatan-Peluang 1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik. 2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan. 3. Meningkatkan personal selling untuk pemgunjung group sekolah, kantor dsb. dengan memanfaatkan network. Secara khusus melakukan personal selling kepada para decisison maker untuk urusan field trip dengan menawarkan insentif menarik. 4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi pengunjung rombongan Kekuatan-Ancaman 1. Mencari sumber dana selain bank yang lebih fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki bisa ditingkatkan. 2. Melakukan kontrak pembelian dengan pemasok LN berdasarkan harga awal yang disepakati future trading Kelemahan : 1. Promosi belum optimal 2. Tidak memiliki pemandu tetap 3. SDM yang berbasis kerja kebun masih harus belajar 4. Wisata petik stroberi belum bisa dilakukan setiap saat 5. Profesionalisme karyawan rendah 6. Pencatatan keuangan masih sederhana 7. Manajemen berpusat pada pemilik 8. Tumpang tindih pekerjaan Kelemahan-Peluang 1. Melakukan promosi yang gencar melalui presentasi kepada sekolah, perguruan tinggi dan instansi lain 2. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun. Kelemahan-Ancaman 1. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan pelanggan untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat. 2. Melakukan perbaikan dalam pencatatan keuangan sehingga kemampuan perusahaan yang sesungguhnya bisa diukur. 3. Meningkatkan wilayah pemasaran kepada daerah- daerah lain seperti Subang, Bogor, Cirebon dsb.

6.5.8 Analisis Matriks QSPM

Sebelas alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks TOWS disederhanakan menjadi enam strategi yang benar-benar relevan bagi Vin’s Berry Park untuk mencapai keunggulan bersaing yang diinginkan. Keenam strategi tersebut dipilih mengacu kepada strategi total yang ingin dilakukan perusahaan yang dihasilkan dari analisis pada matriks CPM yakni menjadi agrowisata edukatif dengan harga terjangkau dan analisis IE, yaitu strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar. Keenam strategi tersebut adalah: 1 menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik, 2 meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan memaksimalkan network yang dimiliki, 3 mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi peserta rombongan, 4 melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb, 5 meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service , toko dan kebun, 6 memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat. Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM maka keenam strategi yang telah dipilih dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik dengan total skor 6,2025. 2. Meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan memaksimalkan network yang dimiliki dengan total skor 5,9042. 3. Melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb dengan total skor 4,8723. 4. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat dengan total skor 4,6310. 5. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun dengan total skor 4,4602. 6. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi peserta rombongan dengan total skor 3,7228. Berdasarkan hasil matriks QSPM diatas kita mengetahui bahwa kegiatan menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukatif yang lebih baik dan menarik kemudian kegiatan meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya pada decision maker untuk kegiatan field trip dengan memanfaatkan network yang dimiliki merupakan dua strategi utama yang bisa membangun keunggulan bersaing Vin’s Berry Park sebagai agrowisata edukatif dengan harga terjangkau. Keterkaitan kedua strategi tersebut dengan strategi total Vin’s Berry Park adalah jika Vin’s Berry Park ingin memanfaatkan kekuatan terbesar yang dimilikinya yakni unggul dalam budidaya dan hasil panen stroberi maka keunggulan bersaing yang bisa dibangun adalah agrowisata edukatif karena Vin’s Berry Park memiliki pengetahuan yang luas mengenai stroberi. Keunggulan bersaing ini akan efektif jika sasaran konsumennya tepat, maka Vin’s Berry Park harus membidik pasar sekolah-sekolah, perguruan tinggi, atau instansi pertanian yang umumnya datang dalam skala rombongan. Membidik konsumen tipe ini sangat tepat karena mereka merupakan sumber penghasilan yang besar. Konsekuensi dari pengembangan keunggulan bersaing ini adalah Vin’s Berry Park harus mampu memadukan unsur edukasi dan entertainment dalam paket wisatanya sehingga bermanfaat dan memiliki nilai plus bagi konsumen dari sekolah, perguruan tinggi maupun instansi pertanian. Menciptakan paket wisata dengan muatan edutainment dapat dilakukan dengan menyiapkan atraksi budidaya pertanian yang unik dan dapat dip raktekkan langsung oleh pengunjung yang datang. Semua persiapan diatas harus didukung dengan promosi yang tepat. Promosi yang selama ini dilakukan belum cukup melihat persaingan yang ada saat ini. Personal selling kepada para decision maker untuk kegiatan field trip merupakan langkah yang strategis untuk meningkatkan jumlah kunjungan rombongan. Network yang dimiliki oleh pemilik juga pengalamannya dalam negosiasi bisnis merupakan modal yang kuat untuk promosi ini.Insentif yang menarik bagi para decision maker dengan cara memberi diskon bagi sekolah atau perguruan tinggi yang datang dalam jumlah siswa banyak, hadiah untuk para decision maker kemudian pendekatan kekeluargaan yang sifatnya emosional bisa menjadi alternatif yang bisa dilakukan. Kelima strategi lainnya juga merupakan strategi pendukung yang memaksimalkan kualitas pelayanan dan kesempatan Vin’s Berry Park dalam menjaring konsumen.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN