pengembangan Vin’s Berry Park menjadi sebuah agrowisata. Hal ini menghambat implementasi rencana perusahaan.
Karena pegawai yang direkrut berpendidikan rendah maka tanggung jawab untuk memandu pengunjung harus diserahkan kepada pihak luar perusahaan. Hal
ini beresiko bagi perusahaan karena pemandu yang digunakan merupakan pemandu wisata di agrowisata lain yang sejenis sehingga informasi sangat mudah
dicuri, selain itu pemandu tersebut terkadang tidak tidak dapat memenuhi kesepakatan yang ditetapkan. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian dan resiko
yang dapat merugikan Vin’s Berry Park.
6.4.6 Analisis Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan yang saat ini sedang dilakukan oleh Vin’s Berry Park
meliputi pengembangan produk-produk olahan stroberi. Beberapa produk sudah dalam tahap pengujian seperti teh yang terbuat dari daun stroberi.
Pengembangan produk olahan ini diharapkan dapat menciptakan keunggulan bersaing Vin’s Berry Park, karena beberapa produk olahan yang ada sudah bisa
ditiru oleh pesaing.
6.5 Ikhtisar Analisis
6.5.1 Identifikasi Peluang dan Ancaman
Identifikasi faktor eksternal menghasilkan sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan dan sejumlah ancaman yang harus diatasi atau dihindari oleh Vin’s
Berry Park . Peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park secara
ringkas dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Faktor Peluang dan Ancaman Vin’s Berry Park
ASPEK PELUANG
ANCAMAN Politik
Pemilu yang akan datang ancam stabilitas politik.
Kebijakan Pemerintah Dukungan Pemerintah Pusat,
PEMDA Jabar dan AWAI dalam perkembangan agrowisata.
Ekonomi Pembangunan tol Cipularang
menciptakan akses cepat untuk berwisata ke Kabupaten
Bandung. Inflasi Mengurangi daya beli
terutama golongan menengah ke bawah, Fluktuasi nilai tukar
rupiah, Peran intermediasi bank kurang.
Kabupaten Bandung kurang menarik untuk investasi
Sosial, Budaya dan Lingkungan
Tren sosial untuk kembali ke alam,
Kebiasaan berwisata dalam rombongan menciptakan pasar
yang cukup besar Banjir di Jakarta berpeluang
mengurangi kunjungan.
Teknologi Inovasi budidaya stroberi sistem
gantung. Ancaman Pendatang
Baru Jumlah agrowisata dalam industri
semakin bertambah. Pembeli
Pembeli memiliki banyak pilihan. Pemasok
Pemasok LN memiliki citra kualitas unggul
Ancaman Produk Substitusi
Produk substitusi semakin berkembang.
Persaingan Antar Anggota Industri
Tingkat persaingan antar anggota industri tinggi.
6.5.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Analisis faktor internal menghasilkan sejumlah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park untuk dapat memanfaatkan dan menghindari
sejumlah peluang dan ancaman yang telah diidentifikasi sebelumnya. Faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park diringkas pada
Tabel 20.
Tabel 20. Faktor Kekuatan dan Kelemahan Vin’s Berry Park
ASPEK KEKUATAN
KELEMAHAN Manajemen
Continuos Improvement Plan terhadap kepuasan konsumen.
Manajemen berpusat pada pemilik,
Tumpang tindih pekerjaan. Pemasaran
Unggul dalam budidaya dan panen stroberi,
Lokasi mudah diakses, Fasilitas umum yang memenuhi
standar, Fasilitas rekreasi yang memenuhi
standar umum, Fleksibilitas harga untuk grup,
Produk olahan stroberi yang beragam,
Network
pemilik luas Promosi belum optimal
Keuangan dan Akuntansi Menggunakan modal sendiri
Pencatatan keuangan masih sederhana
ProduksiOperasi Pengendalian mutu buah bagus.
Wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat.
SDM Kebersamaan yang baik
Tidak memiliki pemandu, Profesionalis karyawan rendah,
SDM berbasis kebun masih harus belajar.
Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan produk olahan dan beberapa komoditi baru
6.5.3 Analisis Matriks EFE
Analisis lingkungan eksternal menghasilkan sembilan peluang dan sepuluh ancaman bagi Vin’s Berry Park dalam mencapai tujuannya. Kesembilan peluang
tersebut adalah penduduk Jakarta dengan PDRB tinggi merupakan pasar prospektif,tol Cipularang memberi akses cepat bagi penduduk Jakarta ke
Bandung,pasar pelanggan yang datang secara rombongan,pemasok LN memiliki citra yang unggul, tren back to nature, inovasi budidaya stroberi, dukungan
pemerintah pusat, dukungan PEMDA Jawa Barat dan dukungan AWAI dalam pengembangan agrowisata.
Sedangkan ancaman yang dihadapi Vin’s Berry Park adalah inflasi yang menurunkan daya beli, pemilu 2009 berpotensi mengurangi stabilitas politik,
industri mudah dimasuki pesaing baru, jasa substitusi yang beragam, intermediasi
bank kurang, perubahan nilai tukar rupiah, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang tidak menarik investasi, ancaman banjir, pembeli memiliki pilihan yang
banyak, dan tingkat persaingan dalam industri tinggi. Pembobotan masing- masing variabel diatas dilakukan dengan metode
pembobotan berpasangan seperti telah dijelaskan diatas. Proses pembobotan dapat dilihat pada Lampiran 2. Penetapan rating dilakukan dengan mengacu kepada
efektivitas strategi perusahaan, kondisi Vin’s Berry Park dinilai berdasarkan kemampuan strategi perusahaan dalam merespon berbagai variabel eksternal yang
telah disebutkan diatas.
Tabel 21. Matriks External Factor Evaluation EFE
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor Peluang :
Dukungan pemerintah terhadap pengembangan pariwisata 0.0431
2.00 0.0863 Dukungan Pemda Jabar Terhadap Agrowisata
0.0435 2.00 0.0870
Dukungan AWAI dalam pengembangan Agrowisata 0.0467
2.00 0.0933 Tren back to nature
0.0672 3.33 0.2241
Perke mbangan Inovasi dalam budidaya stroberi 0.0602
3.33 0.2006 Pemasok LN memiliki citra unggul
0.0517 3.33 0.1722
Pasar pelanggan rombongan tinggi 0.0670
3.00 0.2010 Pertumbuhan PDRB penduduk Jakarta merupakan pasar prospektif
0.0607 3.00 0.1820
Tol Cipularang memberi akses cepat berwisata ke Bandung 0.0559
3.00 0.1677
Ancaman:
Kabupaten Bandung merupakan daerah yang tidak menarik untuk investasi
0.0392 2.67 0.1044
Pemilu yang akan datang berpotensi mengurangi stabilitas politik 0.0418
2.67 0.1115 Kemungkinan perubahan nilai tukar rupiah
0.0498 2.67 0.1327
Inflasi menurunkan daya beli, 0.0428
3.67 0.1571 Peran bank yang kurang berjalan dalam membiayai sektor riil
0.0525 2.67 0.1400
Banjir di Jakarta mempengaruhi tingkat kunjungan agrowisata ke Bandung
0.0486 2.00 0.0972
Industri ini mudah dimasuki pendatang baru 0.0604
2.67 0.1610 Jasa substitusi wisata yang semakin beragam
0.0541 2.67 0.1444
Pembeli memiliki pilihan yang banyak 0.0548
2.67 0.1462 Tingkat Persaingan antar pesaing tinggi
0.0601 3.00 0.1802
Jumlah 1.0000
2.7888
Berdasarkan hasil perngolahan data pada matriks EFE diatas maka dapat diketahui peluang dan ancaman utama yang harus dimanfaatkan dan diatasi oleh
Vin’s Berry Park . Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang utama bagi
Vin’s Berry Park adalah 1 tren back to nature 0,2241, Ini menunjukkan bahwa
pasar wisata agro yang dapat ditangkap oleh Vin’s Berry Park masih terbuka luas. Gaya hidup konsumen yang amat sibuk dalam bekerja dewasa ini menyebabkan
rekreasi menjadi sesuatu yang amat langka sehingga konsumen menginginkan pola rekreasi yang berbeda dari rutinitas sehari- hari. Tren yang sedang
berkembang yakni wisata kembali ke alam back to nature seperti wisata agro yang ditawarkan oleh Vin’s Berry Park berpeluang besar memenuhi kebutuhan
konsumen yang saat ini menginginkan pola rekreasi yang unik dan berbeda dari kehidupan sehari- hari.
2 pasar pelanggan rombongan tinggi 0,2010, hal ini merupakan kesempatan bagi Vin’s Berry Park untuk meningkatkan pendapatan mereka dari
segmen pasar rombongan. Selama ini konsumen yang datang secara rombongan baik rombongan sekolah,kantor dsb merupakan sumber penghasilan yang paling
besar dan yang paling bisa diandalkan ketimbang konsumen keluarga sehingga pasar pelanggan rombongan yang tinggi ini bila dimanfaatkan dengan optimal
akan menjadi kunci untuk bertahan dalam industri dan memenangkan persaingan. Dan 3 perkembangan inovasi dalam budidaya stroberi 0,2006, inovasi
budidaya stroberi ini memberi peluang cukup besar bagi Vin’s Berry Parkuntuk mengembangkan keunggulan bersaing yang berbeda dibandingkan pesaingnya.
Sampai saat ini belum ada agrowisata di Kabupaten Bandung yang menggunakan inovasi budidaya stroberi ini sehingga sangat menguntungkan bagi Vin’s Berry
Park jika dapat memanfatkan secara optimal peluang ini karena dapat
memperkuat Vin’s Berry Park dalam mendapatkan dua peluang yang sebelumnya telah disebutkan.
Ancaman utama yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park adalah 1 tingkat persaingan antar pesaing yang tinggi 0,1802, persaingan yang tinggi mengancam
Vin’s Berry Park dalam mengembangkan usahanya karena dalam industri ini para
pesaing amat cepat dalam merespon suatu usaha yang dilakukan oleh pesaing lain sehingga suatu keunggulan yang hari ini dimiliki perusahaan dalam waktu yang
relatif singkat akan berubah menjadi hal yang standar dalam industri. Ini menggambarkan betapa ketatnya persaingan yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park
dan oleh karena itu harus diantisipasi dengan sebaik mungkin. 2 industri mudah dimasuki pesaing baru 0,1610, Ancaman konkrit untuk Vin’s Berry Park adalah
semakin ketatnya persaingan yang ada karena jumlah pesaing yang bertambah, artinya diperlukan tindakan strategis yang menghasilkan keunggulan bersaing
yang tepat untuk menghadapi persaingan yang terancam semakin ketat. Dan 3 inflasi menurunkan daya beli 0,1571, Dengan inflasi yang mempengaruhi daya
beli masyarakat terutama golongan menengah ke bawah Vin’s Berry Park harus mengantisipasi ancaman makin berkurangnya konsumen baik keluarga maupun
rombongan yang melakukan aktivitas rekreasi. Rekreasi adalah suatu kebutuhan tersier yang sangat mudah dihilangkan jika inflasi mempengaruhi daya beli
masyarkat, karena kebutuhan primer dan sekunder tentu akan lebih dulu diprioritaskan konsumen dibandingkan memenuhi kebutuhan tersier seperti
berwisata.
Total skor matriks EFE Vin’s Berry Park adalah 2,7888 yang berada diatas rata-rata yakni 2,5. Ini menunjukkan bahwa Vin’s Berry Park telah cukup baik
merespon peluang dan ancaman yang dihadapinya.
6.5.4 Analisis Matriks Profil Persaingan
Matriks profil persaingan digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dalam kaitan dengan contoh posisi
strategis perusahaan.Dalam menyusun matriks profil persaingan digunakan pembobotan dan penetapan rating untuk faktor sukses kritis yang akan dilakukan
oleh para pakar bisnis khususnya para pakar yang memahami kondisi industri agrowisata stroberi di Kabupaten Bandung. Proses pembobotan dan peratingan
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada matriks EFE. Dari analisis ini akan dihasilkan informasi mengenai posisi Vin’s Berry Park dibandingkan dengan para
pesaingnya, kemudian dari informasi tersebut Vin’s Berry Park dapat memperkirakan tindakan yang akan diambil pesaing dalam menghadapi peluang
dan ancaman yang dihadapi industri secara total dan yang paling utama Vin’s Berry Park
dapat menyusun dan mengembangkan keunggulan bersaing yang unik dan berbeda dari pesaingnya.
Dari informasi yang diperoleh dari pihak manajemen Vin’s Berry Park diketahui ada enam agrowisata yang menjadi pesaing utama Vin’s Berry Park,
mereka adalah Little Farmers, Kavling Stroberi, Rumah Stroberi, Spirit Camp, Pesona Strawberry dan Strawberry Land. Ketujuh agrowisata ini dianggap
pesaing utama dibandingkan agrowisata stroberi lainnya karena ketujuh agrowisata ini sudah dikelola secara profesional dan menawarkan produk yang
serupa dengan yang ditawarkan oleh Vin’s Berry Parksehingga produk ketujuh pesaing ini dapat menggantikan produk Vin’s Berry Park.
Melalui pengamatan langsung dan diskusi dengan beberapa pemilik agrowisata di Kabupaten Bandung didapatkan tujuh faktor sukes kritis yang
mempengaruhi keberhasilan suatu agrowisata yakni produk jasa agro yang ditawarkan, lokasi, kelengkapan dan kondisi fasilitas umum, keragaman fasilitas
rekreasi yang ditawarkan, harga, periklananpromosi dan pelayanan. Masing- masing bobot untuk tiap faktor sukses kritis diperlihatkan pada Tabel 22 .Dari
pembobotan diketahui bahwa fasilitas rekreasi menempati urutan pertama diikuti oleh jasa agro yang ditawarkan, fasilitas umum, harga, pelayanan,
promosiperiklanan dan terakhir lokasi.
Tabel 22. Pembobotan Faktor Sukses Kritis CPM
FAKTOR STRATEGIS BOBOT RESPONDEN KE
RATA- RATA
1 2
3
Jasa Agro yang ditawarkan 0.1786
0.1667 0.1190
0.1548 Lokasi
0.0714 0.1310
0.1429 0.1151
Sarana prasarana 0.1429
0.1429 0.1667
0.1508 Harga
0.1429 0.1548
0.1310 0.1429
Fasilitas rekreasi 0.1786
0.1548 0.1786
0.1706 Promosi Periklanan
0.1786 0.0833
0.1310 0.1310
Pelayanan 0.1071
0.1667 0.1310
0.1349
Total 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000
Untuk fasilitas rekreasi, Vin’s Berry Park menempati urutan keempat seperti terlihat pada Tabel 23. Vin’s Berry Park berada di bawah Little Farmers,
Spirit Camp dan Rumah Stroberi. Little Farmer dan Spirit Camp memiliki nilai
total skor yang sama menunjukkan bahwa mereka adalah penyedia fasilitas rekreasi yang terbaik diantara pesaing lainnya.
Tabel 23. Total skor CPM untuk kategori Fasilitas Rekreasi
Agrowisata Total Skor
Little Farmers 0.6257
Spirit Camp 0.6257
Rumah Stroberi 0.5688
Vin’s Berry Park 0.5119
Kavling Stroberi 0.3981
Strawberry Land 0.3413
Pesona Strawberry 0.1706
Untuk kualitas jasa agro yang ditawarkan, Vin’s Berry Park bersama dengan Little Farmers mendapatkan nilai total skor CPM tertinggi dibandingkan
dengan seluruh pesaing lainnya seperti terlihat pada Tabel 24.
Tabel 24 Total skor CPM untuk kategori Jasa Agro yang Ditawarkan
Agrowisata Total Skor
Vin’s Berry Park 0.5675
Little Farmers 0.5675
Rumah Stroberi 0.4643
Spirit Camp 0.4643
Strawberry Land 0.4127
Kavling Stroberi 0.3611
Pesona Strawberry 0.2579
Rumah Stroberi dan Spirit Camp memperoleh nilai total skor CPM yang sama untuk fasilitas umum yang dimiliknya mengungguli seluruh pesaing lainnya
termasuk Vin’s Berry Park seperti terlihat dalam Tabel 25.
Tabel 25 Total skor CPM untuk kategori Fasilitas Umum yang Dimiliki
Agrowisata Total Skor
Spirit Camp 0.6032
Rumah Stroberi 0.6032
Vins Berry Park 0.4524
Little Farmers 0.4524
Strawberry Land 0.4021
Kavling Stroberi 0.4021
Pesona Strawberry 0.1508
Agrowisata yang memiliki daya saing harga terbaik diantara ketujuh agrowisata ini adalah Pesona Strawberry, Little Farmers dan Kavling Stroberi.
Ketiga agrowisata ini memperoleh nilai total skor yang sama. Posisi Vin’s Berry Park
termasuk buruk diantara pesaing lainnya seperti diperlihatkan pada Tabel 26.
Tabel 26. Total skor CPM untuk kategori Harga
Agrowisata Total Skor
Pesona Strawberry 0.4762
Little Farmers 0.4762
Kavling Stroberi 0.4762
Rumah Stroberi 0.3810
Strawberry Land 0.3810
Vins Berry Park 0.3333
Spirit Camp 0.3333
Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Stroberi mendapat nilai total skor CPM yang tertinggi. Vin’s Berry Park berada di urutan kedua, urutan pesaing
lainnya diperlihatkan dalam Tabel 27.
Tabel 27 Total skor CPM untuk kategori Pelayanan yang Diberikan
Agrowisata Total Skor
Rumah Stroberi 0.4947
Vin’s Berry Park 0.4497
Spirit Camp 0.4048
Kavling Stroberi 0.4048
Little Farmers 0.3598
Strawberry Land 0.3148
Pesona Strawberry 0.1799
Dalam hal promosi Vin’s Berry Park menempati peringkat keempat di bawah Rumah Stroberi, Spirit Camp dan Little Farmers seperti ditunjukkan dalam
Tabel 28. Ini merupakan sedikit gambaran bahwa Vin’s Berry Park memang memiliki kelemahan dalam promosi. Ketiga agrowisata yang posisinya diatas
Vin’s Berry Park memang lebih dikenal secara luas oleh konsumen ketimbang
Vin’s Berry Park.
Tabel 28. Total skor CPM untuk kategori PromosiPeriklanan
Agrowisata Total Skor
Rumah Stroberi 0.4365
Little Farmers 0.3929
Spirit Camp 0.3929
Vins Berry Park 0.3492
Kavling Stroberi 0.2619
Strawberry Land 0.2619
Pesona Strawberry 0.1310
Lokasi Vin’s Berry Park cukup strategis dan ini diperlihatkan pada Tabel 29 dimana Vin’s Berry Park bersama dengan Little Farmesr dan Spirit Camp
memperoleh nilai total skor CPM yang sama. Namun total skor CPM untuk lokasi ketiga agrowisata ini masih berada di bawah Pesona Strawberry yang
mendapatkan skor CPM tertinggi.
Tabel 29. Total skor CPM untuk kategori Lokasi
Agrowisata Total Skor
Pesona Strawberry 0.3836
Vins Berry Park 0.3452
Little Farmers 0.3452
Spirit Camp 0.3452
Kavling Stroberi 0.3069
Strawberry Land 0.3069
Rumah Stroberi 0.2302
Tabel 30 memperlihatkan posisi Vin’s Berry Park secara keseluruhan dibandingkan dengan pesaing-pesaing utamanya. Secara keseluruhan Vin’s Berry
Park berada diurutan keempat di bawah Little Farmers, Rumah Stroberi dan Spirit
Camp . Dari analisis matriks profil persaingan atau CPM ini kita mengetahui
bahwa Vin’s Berry Park memiliki keunggulan yang dominan pada jasa agro yang dapat ditawarkan dan memiliki kelemahan terbesar pada harga.
Tabel 30. Skor Rataan Matriks CPM
FAKTOR STRATEGIS
Vin’s Berry
Park Little
Farmers
Kavling Stroberi
Rumah Stroberi
Spirit Camp
Pesona Straw
berry
Straw- berry
Land
Jasa Agro 0.5675
0.5675 0.3611
0.4643 0.4643
0.2579 0.4127
Lokasi 0.3452
0.3452 0.3069
0.2302 0.3452
0.3836 0.3069
Fasilitas Umum 0.4524
0.4524 0.4021
0.6032 0.6032
0.1508 0.4021
Harga 0.3333
0.4762 0.4762
0.3810 0.3333
0.4762 0.3810
Fasilitas rekreasi 0.5119
0.6257 0.3981
0.5688 0.6257
0.1706 0.3413
Promosi Periklanan 0.3492
0.3929 0.2619
0.4365 0.3929
0.1310 0.2619
Pelayanan 0.4497
0.3598 0.4048
0.4947 0.4048
0.1799 0.3148
Total 3.0093
3.2196 2.6111
3.1786 3.1693
1.7500 2.4206
Berdasarkan hal ini dan juga mempertimbangkan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan utama Vin’s Berry Park, maka keunggulan bersaing yang
relevan bagi Vin’s Berry Park adalah mengembangkan diri menjadi agrowisata edukatif yang mengedepankan unsur edutainment dengan harga terjangkau.
Keunggulan bersaing ini selanjutnya akan menjadi dasar penetapan alternatif strategi yang akan diolah pada matriks IE dan matriks TOWS.
6.5.5 Analisis Matriks IFE
Analisis lingkungan internal menghasilkan dua belas kekuatan dan delapan kelemahan yang dimiliki oleh Vin’ Berry Park. Dua belas kekuatan tersebut
adalah continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan, unggul dalam budidaya dan panen stroberi, produk olahan stroberi yang berkualitas dan
beragam, fasilitas umum dan rekreasi yang sudah memenuhi standar industri, fleksibilitas harga fieldtrip untuk grup, lokasi yang mudah diakses, network luas,
menggunakan modal sendiri, pengendalian buah stroberi yang baik, kebersamaan
yang baik diantara karyawan dan pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru.
Sedangkan delapan kelemahan yang dimiliki Vin’s Berry Park adalah manajemen berpusat pada pemilik, tumpang tindih pekerjaan, promosi belum
optimal, pencatatan keuangan masih sederhana, wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat, profesionalisme karyawan rendah, tidak memiliki pemandu
sendiri dan SDM berbasis kebun masih harus belajar mengenai agrowisata.
Tabel 31. Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor Kekuatan :
Continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan
0.0329 3.00
0.0986 Unggul dalam budidaya dan panen stroberi
0.0543 4.00
0.2173 Produk olahan stroberi yang berkualitas dan beragam
0.0478 4.00
0.1910 Fasilitas umum yang memenuhi standar
0.0570 3.67
0.2089 Fasilitas rekreasi yang memenuhi standar umum
0.0565 3.67
0.2073 Fleksibilitas harga field trip untuk grup
0.0561 3.67
0.2057 Lokasi mudah diakses
0.0570 3.67
0.2089 Network
yang luas 0.0469
3.00 0.1406
Menggunakan modal sendiri 0.0311
3.33 0.1037
Pengendalian mutu buah stroberi yang baik 0.0535
4.00 0.2138
Kebersamaan yang baik diantara karyawan 0.0504
3.67 0.1848
Pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru 0.0438
3.67 0.1607
Kelemahan :
Manajemen berpusat pada pemilik 0.0329
1.67 0.0548
Tumpang tindih pekerjaan 0.0329
1.67 0.0548
Promosi belum optimal 0.0618
1.67 0.1030
Pencatatan keuangan masih sederhana 0.0416
2.00 0.0833
Wisata petik stroberi tidak dapat dilakukan setiap saat 0.0605
1.33 0.0806
Profesionalisme karyawan rendah 0.0605
1.33 0.0806
Tidak memiliki pemandu sendiri 0.0614
1.67 0.1023
SDM berbasis kebun harus belajar mengenai agrowisata 0.0614
1.67 0.1023
Jumlah 1.0000
2.8029
Berdasarkan hasil pengolahan data pada matriks IFE diatas maka dapat diketahui kekuatan dan kelemahan utama dari Vin’s Berry Park. Kekuatan utama
Vin’s Berry Park adalah 1 unggul dalam budidaya dan panen stroberi 0,2173,
2 pengendalian mutu buah stroberi yang baik 0,2138, keunggulan ini didapat karena pengalaman usaha Vin’s Berry Park sebelumnya yang hanya terfokus pada
peningkatan produksi dan mutu buah stroberi untuk memenuhi keinginan pasar.Berdasarkan pengalaman usaha tersebut kini keunggulan dalam hal
budidaya, panen dan pengendalian mutu buah stroberi ini merupakan kekuatan paling besar yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park sehingga amat potensial bila
dijadikan basis pengembangan keunggulan bersaing mereka. Diantara para pesaingnya, hanya Little Farmers yang sanggup menyamai kualitas Vin’s Berry
Park sehingga bisa dikatakan bahwa Vin’s Berry Park adalah salah satu
agrowisata dengan budidaya dan hasil panen terbaik dalam industri ini. Terakhir 3 lokasi mudah diakses dan fasilitas umum yang memenuhi standar 0,2089,
Keduanya merupakan penunjang yang sangat mempengaruhi pilihan konsumen mengenai agrowisata. Terutama fasilitas umum seperti lapangan parkir, kamar
mandi, musola dsb bila hal ini tidak disediakan maka konsumen akan sangat mudah berpindah ke pesaing karena pembeli memang memiliki banyak pilihan
sehingga faktor lokasi dan kondisi fasilitas umum yang dimiliki Vin’s Berry Park merupakan suatu kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing dalam industri.
Kelemahan utama Vin’s Berry Park adalah 1 promosi belum optimal 0,1030, Keunggulan Vin’s Berry Park yang disebutkan diatas akan menjadi hal
yang sia-sia jika tidak didukung promosi yang tepat. Vin’s Berry Park saat ini membidik pasar keluarga dan rombongan, sedangkan promosi yang dilakukan
hanya menyebar leaflet kepada berbagai sekolah, perusahaan dan instansi pertanian yang ada. Promosi seperti ini cukup untuk meningkatkan awareness
konsumen namun belum cukup untuk membuat konsumen, terutama konsumen
rombongan, untuk menggunakan jasa Vin’s Berry Park. Promosi dengan pendekatan baru perlu dilakukan oleh Vin’s Berry Park untuk memenangkan
pasar. 2 tidak memiliki pemandu sendiri dan SDM berbasis kebun masih harus belajar mengenai agrowisata 0,1023, Kelemahan ini ada mengingat bahwa Vin’s
Berry Park baru beberapa bulan mengembangkan agrowisata mereka. Kelemahan
ini menunjukkan bahwa mengelola agrowisata lebih rumit dari sekedar megelola kebun sehingga diperlukan langkah- langkah yang dapat memperbaiki kelemahan
ini sehingga proses transisi Vin’s Berry Park dari kebun yang memproduksi stroberi menjadi agrowisata stroberi menjadi lebih sempurna.
Total skor matriks IFE Vin’s Berry Park menunjukkan angka 2,8029 yang berarti di atas rata-rata yakni 2,5. Artinya Vin’s Berry Park memiliki posisi
internal yang cukup kuat untuk bersaing dalam industri.
6.5.6 Analisis Matriks Internal-Eksternal IE
Analisis matriks Internal-Eksternal digunakan untuk mempertajam analisis yang telah dilakukan pada matriks EFE dan IFE. Matriks IE memetakan skor
matriks EFE dan IFE sehingga Vin’s Berry Park dapat megetahui posisi perusahaannya saat ini dan strategi apa yang layak untuk dilaksanakan.
Total skor EFE Vin’s Berry Park adalah 2,7888, ini menunjukkan bahwa respon Vin’s Berry Park terhadap peluang dan ancaman diatas rata-rata namun
tergolong sedang. Sedangkan total skor IFE Vin’s Berry Park adalah 2,8029 yang menunjukkan bahwa faktor internal dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pemetaan terhadap masing- masing total skor dari faktor internal dan eksternal menggambarkan posisi perusahaan Vin’s Berry Park yakni pada kuadran
V seperti terlihat pada Gambar 8. Posisi pada kuadran V menunjukkan bahwa
perusahaan dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara dimana penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak
dilakukan untuk tipe-tipe perusahaan seperti Vin’s Berry Park.
Gambar 8. Matriks IE Vin’s Berry Park
TOTAL SKOR EVALUASI FAKTOR INTERNAL
4,0 Kuat 3,0 Rata-rata 2,0 Lemah 4,0
TOTAL SKOR EVALUASI Tinggi
FAKTOR EKSTERNAL
3,0 Sedang
2,0 Rendah
1,0 I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
6.5.7 Analisis Matriks TOWS
Matriks TOWS merupakan alat pencocokan yang memadukan informasi yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Perubahan eksternal yang lebih tidak
terkontrol akan menjadi awal pembahasan terlebih dahulu sebelum melihat pada aspek internal. Peluang dan ancaman bagi usaha Vin’s Berry Park yang diperoleh
dari matriks EFE serta kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park yang diperoleh dari matriks IFE dicocokkan dalam matriks TOWS, Penyusunan peringkat pada
peluang, ancaman kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park didasarkan pada skor masing- masing faktor pada matriks EFE dan IFE.Matriks TOWS berguna
untuk membantu Vin’s Berry Park mengembangkan strategi yang akan diimplementasikan untuk membangun keunggulan bersaing yang telah
dirumuskan sebelumnya pada matriks CPM yang juga mempertimbangkan peluang,ancaman,kekuatan dan kelemahan perusahaan serta posisi perusahaan
yang telah dianalisa pada matriks IE Setelah memahami keunggulan bersaing yang ingin dibangun dan
mengetahui posisi perusahaan maka kita bisa menyimpulkan strategi total perusahaan. Selanjutnya adalah menyusun alternatif-alternatif strategi untuk Vin’s
Berry Park dengan menggunakan matriks TOWS. Matriks TOWS dari Vin’s
Berry Park diperlihatkan pada Tabel 32.
Strategi S-O
1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik
. Peluang untuk mengembangkan agrowisata masih sangat terbuka luas mengingat tren back to nature yang sedang berkembang pada masyarakat
modern saat ini. Saat ini agrowisata stroberi, khususnya di Kabupaten Bandung,
menawarkan jasa wisata agro yang pada umumnya serupa yakni pengalaman memetik stroberi langsung dan melakukan kegiatan rekreasi seperti fun games
dsb. Vin’s Berry Park saat ini juga termasuk agrowisata demikian, di sisi lain Vin’s Berry Park
memiliki keunggulan dalam bidang bud idaya dan hasil panen stroberi dibandingkan dengan pesaingnya sehingga melihat peluang yang ada,
kondisi persaingan agrowisata, serta keunggulan yang dimiliki Vin’s Berry Park maka pengembangan paket wisata agro yang memiliki muatan edukasi yang lebih
baik dan menarik dapat menjadi jalan untuk menjadi agrowisata yang berbeda dan membuat Vin’s Berry Park menjadi pilihan utama konsumen dalam berwisata.
2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan. Vin’s Berry Park
memiliki continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan yang akan sangat bermanfaat bila hal ini diterjemahkan menjadi suatu manajemen
pengendalian mutu pelayanan dengan menetapkan standar operting procedur SOP untuk pelayanan. Diharapkan dengan adanya hal tersebut maka pelayanan
yang diberikan Vin’s Berry Park menjadi lebih baik sehingga peluang yang ada dapat diantisipasi dengan optimal.
3. Meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan memaksimalkan
network yang dimiliki . Konsumen yang datang berombongan seperti sekolah,
perguruan tinggi, kantor dsb adalah konsumen yang mendatangkan penghasilan paling besar bagi Vin’s Berry Park sehingga konsumen tipe ini sangat diandalkan
Vin’s Berry Park untuk terus menjalankan usahanya. Konsumen rombongan pun
adalah sasaran utama Vin’s Berry Park dalam pengembangan keunggulan bersaing mereka yang mengarah kepada jasa wisata agro yang bermuatan edukasi.
Demikian pentingnya konsumen ini maka Vin’s Berry Park harus bekerja ekstra melebihi promosi yang selama ini dilakukan yakni menyebar leaflet. Personal
selling dengan insentif tertentu kepada para decision maker untuk field trip seperti
guru, kepala sekolah, manajer maupun dosen diyakini bisa mendongkrak jumlah rombongan yang datang.
4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi rombongan. Merupakan salah satu insentif yang dipersiapkan bagi para decision maker agar
jumlah kunjungan rombongan meningkat. Discount merupakan insentif yang sangat menarik bagi para pembuat keputusan terlebih disaat inflasi mempengaruhi
keputusan konsumen untuk melakukan rekreasi.
Strategi W-O
1. Melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi dan kantor.
Promosi seperti ini baik dilakukan untuk meningkatkan awareness dan pemahaman
konsumen mengenai jasa yang ditawarkan Vin’s Berry Park terutama bagaimana Vin’s Berry Park
dapat menunjang proses pembelajaran melalui program agro edutainment
yang dimilikinya. Promosi melalui presentasi ini mempunyai efek yang lebih besar ketimbang hanya menyebarkan leaflet.
2. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun
. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park mayoritas bermuara pada belum tersedianya SDM
profesional yang bisa diandalkan untuk menjalankan usaha ini sepenuhnya. Antisipasi yang harus dilakukan guna tetap menjaga peluang Vin’s Berry Park
untuk dapat merebut pasar adalah dengan melatih karyawan yang ada sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pemerintah dan AWAI Asosiasi Wisata Agro Indonesia merupakan alternatif bagi Vin’s Berry Park untuk menjadi fasilitator
pelatihan yang dibutuhkan.
Strategi S-T
1. Mencari sumber dana selain bank yang lebih fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki bisa
ditingkatkan. Pengembangan keunggulan bersaing yang coba dilakukan sangat
berpeluang membutuhkan investasi baru yang harus dikeluarkan oleh Vin’s Berry Park.
Namun peran intermediasi bank yang diharapkan bisa membantu Vin’s Berry Park
masih sangat kecil, terutama kredit untuk pertanian. Hal ini dapat disiasati dengan mencari sumber dana lain selain bank yang lebih fleksibel dan
mudah seperti dana pinjaman dari konglomerat atu pejabat yang memiliki hubungan baik dengan pemilik Vin’s Berry Park.
2. Melakukan kontrak pembelian dengan pemasok LN berdasarkan harga awal yang disepakati future trading.
Keunggulan bersaing yang akan dibangun Vin’s Berry Park
sangat bergantung kepada kualitas hasil panen yang baik serta proses budidaya yang menarik. Kualitas hasil panen yang baik akan terjaga jika
semua input yang diperlukan bisa disediakan. Guna mengantisipasi harga bibit impor yang fluktuatif akibat fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar maka antisipasi
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kontrak pembelian diawal atau future trading
. Hal ini akan membuat harga beli bibit impor menjadi stabil, karena tidak terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah.
Strategi W-T
1. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat.
Memetik stroberi merupakan salah satu daya tarik utama yang dimiliki Vin’s Berry Park.Memetik stroberi juga
bagian dari edukasi yang diberikan dalam wisata, oleh karena itu jaminan bahwa konsumen setiap saat dapat melakukan petik stroberi sangat penting sehingga
perlu dilakukan perbaikan jadwal tanam dengan memaksimalkan jumlah green house
maupun lahan yang ada. 2. Melakukan perbaikan dalam pencatatan keuangan sehingga
kemampuan perusahaan yang sesungguhnya bisa diukur. Dengan penggunaan
sistem akuntansi maka perbaikan pencatatan bisa dilakukan. Pencatatan keuangan yang baik dapat mempermudah dan mendukung proses Vin’s Berry Park dalam
mencari investor. 3. Meningkatkan wilayah pemasaran ke daerah daerah baru seperti
Bogor, Subang dan Cirebon. Hal ini mengantisipasi bencana banjir di Jakarta
yang diperkirakan pada tahun-tahun mendatang masih akan terjadi. Peningkatan wilayah pemasaran bisa menutupi pasar yang seharusnya diisi oleh konsumen
yang berasal dari Jakarta.
Tabel 32. Matriks TOWS Vin’s Berry Park
Peluang :
1. Tren sosial Budaya untuk kembali ke alam
2. Pasar pelanggan yang datang secara rombongan
3. Inovasi budi-daya stroberi 4. Penduduk Jakarta dengan PDRB
tinggi merupakan pasar yang prospektif.
5. Pemasok LN memiliki citra kualitas yang unggul
6. Tol Cipularang memberikan akses cepat Jakarta-Bandung
7. Dukungan pemerintah, Pemda dan AWAI terhadap pariwisata
Ancaman :
1. Persaingan dalam industri tinggi
2. Industri agrowisata mudah dimasuki pendatang baru
3. Inflasi menurunkan daya beli masyarakat dan dana
rekreasi 4. Pembeli memiliki banyak
pilihan 5. Persaingan jasa substitusi
6. Intermediasi bank kurang berjalan
7. Risiko nilai tukar rupiah terhadap harga bibit LN
8. Pemilu ancam stabilitas politik
9. Rating investasi kabupaten Bandung tidak
menarik. 10. Banjir di Jakarta
Kekuatan :
1. Unggul dalam budidaya dan panen stroberi bibit LN
2. Pengendalian mutu buah bagus 3. Lokasi mudah diakses
4. Fasilitas umum parkir, toilet, mushola memenuhi standard.
5. Fasilitas rekreasi yang memenuhi standard umum
6. Fleksibilitas harga untuk group 7. Produk olahan stroberi yang berkualitas
dan beragam 8. Kebersamaan yang baik
9. Pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru
10. Network pemilik luas 11. Menggunakan modal sendiri
12. Continuous improvement plan terhadap kepuasan konsumen.
Kekuatan-Peluang 1. Menciptakan paket agrowisata
dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik.
2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan.
3. Meningkatkan personal selling untuk pemgunjung group sekolah,
kantor dsb. dengan memanfaatkan network. Secara khusus melakukan
personal selling kepada para decisison maker untuk urusan field
trip dengan menawarkan insentif menarik.
4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi
pengunjung rombongan Kekuatan-Ancaman
1. Mencari sumber dana selain bank yang lebih
fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga
kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki
bisa ditingkatkan.
2. Melakukan kontrak pembelian dengan
pemasok LN berdasarkan harga awal yang
disepakati future trading
Kelemahan :
1. Promosi belum optimal 2. Tidak memiliki pemandu tetap
3. SDM yang berbasis kerja kebun masih harus belajar
4. Wisata petik stroberi belum bisa dilakukan setiap saat
5. Profesionalisme karyawan rendah 6. Pencatatan keuangan masih sederhana
7. Manajemen berpusat pada pemilik 8. Tumpang tindih pekerjaan
Kelemahan-Peluang 1. Melakukan promosi yang gencar
melalui presentasi kepada sekolah, perguruan tinggi dan instansi lain
2. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam
agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun.
Kelemahan-Ancaman 1. Memperbaiki jadwal
produksi stroberi sehingga keinginan pelanggan
untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat.
2. Melakukan perbaikan dalam pencatatan
keuangan sehingga kemampuan perusahaan
yang sesungguhnya bisa diukur.
3. Meningkatkan wilayah pemasaran kepada daerah-
daerah lain seperti Subang, Bogor, Cirebon
dsb.
6.5.8 Analisis Matriks QSPM
Sebelas alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks TOWS disederhanakan menjadi enam strategi yang benar-benar relevan bagi Vin’s Berry
Park untuk mencapai keunggulan bersaing yang diinginkan. Keenam strategi
tersebut dipilih mengacu kepada strategi total yang ingin dilakukan perusahaan yang dihasilkan dari analisis pada matriks CPM yakni menjadi agrowisata
edukatif dengan harga terjangkau dan analisis IE, yaitu strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar.
Keenam strategi tersebut adalah: 1 menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik, 2 meningkatkan personal selling
kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip
dengan memaksimalkan network yang dimiliki, 3 mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi peserta rombongan, 4 melakuan
promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb, 5 meningkatkan
kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service
, toko dan kebun, 6 memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat.
Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM maka keenam strategi yang telah dipilih dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik dengan total skor 6,2025.
2. Meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan
memaksimalkan network yang dimiliki dengan total skor 5,9042. 3. Melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen
rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb dengan total skor 4,8723.
4. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat dengan total skor
4,6310. 5. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti
pemandu, customer service, toko dan kebun dengan total skor 4,4602. 6. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi peserta
rombongan dengan total skor 3,7228. Berdasarkan hasil matriks QSPM diatas kita mengetahui bahwa kegiatan
menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukatif yang lebih baik dan menarik kemudian kegiatan meningkatkan personal selling kepada pengunjung
grup khususnya pada decision maker untuk kegiatan field trip dengan memanfaatkan network yang dimiliki merupakan dua strategi utama yang bisa
membangun keunggulan bersaing Vin’s Berry Park sebagai agrowisata edukatif dengan harga terjangkau.
Keterkaitan kedua strategi tersebut dengan strategi total Vin’s Berry Park adalah jika Vin’s Berry Park ingin memanfaatkan kekuatan terbesar yang
dimilikinya yakni unggul dalam budidaya dan hasil panen stroberi maka keunggulan bersaing yang bisa dibangun adalah agrowisata edukatif karena Vin’s
Berry Park memiliki pengetahuan yang luas mengenai stroberi. Keunggulan
bersaing ini akan efektif jika sasaran konsumennya tepat, maka Vin’s Berry Park harus membidik pasar sekolah-sekolah, perguruan tinggi, atau instansi pertanian
yang umumnya datang dalam skala rombongan. Membidik konsumen tipe ini sangat tepat karena mereka merupakan sumber penghasilan yang besar.
Konsekuensi dari pengembangan keunggulan bersaing ini adalah Vin’s Berry Park
harus mampu memadukan unsur edukasi dan entertainment dalam paket wisatanya sehingga bermanfaat dan memiliki nilai plus bagi konsumen dari
sekolah, perguruan tinggi maupun instansi pertanian. Menciptakan paket wisata dengan muatan edutainment dapat dilakukan dengan menyiapkan atraksi budidaya
pertanian yang unik dan dapat dip raktekkan langsung oleh pengunjung yang datang.
Semua persiapan diatas harus didukung dengan promosi yang tepat. Promosi yang selama ini dilakukan belum cukup melihat persaingan yang ada saat
ini. Personal selling kepada para decision maker untuk kegiatan field trip merupakan langkah yang strategis untuk meningkatkan jumlah kunjungan
rombongan. Network yang dimiliki oleh pemilik juga pengalamannya dalam negosiasi bisnis merupakan modal yang kuat untuk promosi ini.Insentif yang
menarik bagi para decision maker dengan cara memberi diskon bagi sekolah atau perguruan tinggi yang datang dalam jumlah siswa banyak, hadiah untuk para
decision maker kemudian pendekatan kekeluargaan yang sifatnya emosional bisa
menjadi alternatif yang bisa dilakukan. Kelima strategi lainnya juga merupakan strategi pendukung yang memaksimalkan kualitas pelayanan dan kesempatan
Vin’s Berry Park dalam menjaring konsumen.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN