Analisis Lingkungan Internal PERUMUSAN S TRATEGI BERSAING

wisata agro yang banyak, pembeli dengan mudah dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain jika kebutuhan atau permintaannya tidak dapat dipenuhi. Proses untuk berpindah juga dimungkinkan karena biaya peralihan atau biaya untuk berpindah tempat wisata sangat kecil karena para anggota industri terletak berdekatan dan menawarkan produknya dengan harga yang bersaing.

6.4 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan pendekatan fungsional yang meliputi fungsi- fungsi: 1 Manajemen 2 Pemasaran 3 Keuangan dan Akuntansi 4 ProduksiOperasi 5 Sumberdaya Manusia 6 Penelitian dan Pengembangan. Analisis pada masing- masing fungsi dijabarkan sebagai berikut:

6.4.1 Analisis Manajemen

Fungsi manajemen yang dijalankan oleh manajemen Vin’s Berry Park cukup sederhana. Dalam gambaran umum yang disajikan pada bab sebelumnya kita mengetahui hal ini dari struktur organisasi yang digunakan perusahaan. Lebih dalam lagi, jika kita mengamati bagaimana pelaksanaan fungsi–fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staf serta pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan. Perencanaan perusahaan seperti perencanaan produk, pengembangan dan kebijakan utama semua dilakukan oleh pemilik. Pengambilan keputusan pun berpusat kepada pemilik. Pemilik merupakan orang yang sangat berpengalaman dalam bisnis karena telah menjadi pengusaha diberbagai bidang. Perencanaan jangka panjang Vin’s Berry Park pun terbilang bagus melihat berbagai rencana yang disampaikan beliau dalam wawancara. Kondisi ini memiliki implikasi dalam beberapa pelaksanaan fungsi manajemen seperti dalam hal implementasi rencana yang sudah ditetapkan pemilik. Implementasi rencana perusahaan seringkali terhambat akibat pengaruh kepemimpinan yang terpusat hanya kepada pemilik. Dalam beberapa kasus para supervisor yang ditunjuk pemilik tidak dapat melakukan pengawasan dan kontrol yang baik akibat para pegawai hanya menurut kepada pemilik bukan kepada supervisor yang ditunjuk. Hal ini berpengaruh buruk pada pelayanan yang diberikan perusahaan pada saat menghadapi pengunjung yang banyak. Perusahaan terkesan kurang siap dalam melayani pengunjung. Pengambilan keputusan yang dilakukan perusahaan tidak dapat dilakukan dengan cepat karena pemilik seringkali tidak ada ditempat saat keputusan harus dibuat, hal ini membuat pelayanan perusahaan menjadi lambat. Pengorganisasian yang dilakukan perusahaan kurang baik karena masih terjadi tumpang tindih pekerjaan. Ketika menghadapi pengunjung yang banyak hal ini tidak efektif. Kelebihan manajemen Vin’s Berry Park terletak pada sistem evaluasi yang dilakukannya secara berkala setiap minggu. Dengan evaluasi berkala ini kepuasan pelanggan dapat diketahui sehingga Vin’s Berry Park menjadi lebih responsif terhadap keinginan dan keluhan pelanggan.

6.4.2 Analisis Pemasaran

Dalam melakukan penetrasi pasar, Vin’s Berry Park membangun jejaring dengan sekolah-sekolah, perguruan tinggi, lembaga- lembaga pemerintahan dan swasta yang membutuhkan informasi mengenai tanaman ho rtikultura. Dari gambaran tersebut bisa disimpulkan bahwa Vin’s Berry Park membidik segmen rombongan dan keluarga dari berbagai lapisan yang sangat luas. Setiap segmen dapat direkrut sesuai dengan kepentingannya masing- masing. Segmentasi ini kemudian mendasari pembentukan bauran pemasaran Vin’s Berry Park seperti dijabarkan berikut: a. Produk Produk yang dikembangkan oleh Vin’s Berry Park seperti agrowisata pada umumnya merupakan perpaduan antara budidaya pertanian dengan pariwisata. Obyek wisata dari Vin’s Berry Park adalah buah stroberi serta cara membudidayakannya. Buah stroberi yang diproduksi oleh Vin’s Berry Park merupakan stroberi yang diproduksi dengan menggunakan bibit impor dari California sehingga hasil buahnya beruk uran besar dengan rasa yang manis dan dengan bentuk yang beranekaragam serta dengan tekstur kasar khas stroberi California .Keunikan lainnya adalah budidaya stroberi ini menggunakan dua sistem yakni hidroponik dalam green house dan secara organik di kebun terbuka sehingga menjadi keunggulan tersendiri bagi Vin’s Berry Park.Diantara buah stroberi juga ditanam beberapa jenis syuran seperti wortel, bayam, dan bawang daun namun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Buah stroberi dan budidaya yang dikembangkan Vin’s Berry Park dikemas dalam satu paket field trip yang merupakan obyek wisata unggulan dari Vin’s Berry Park. Pengembangan buah stroberi juga menjadi kelebihan Vin’s Berry Park. Berbagai produk olahan stroberi meliputi jus stroberi, selai stroberi, manisan stroberi, cake stroberi, es krim stroberi, yoghurt stroberi dan brownies stroberi. Berbagai produk olahan ini dijual di café kebun bersama dengan sejumlah makanan lain seperti nasi liwet, nasi bakar, dsb. Dalam area ini selain café, sarana dan prasarana seperti toilet, musola, guest house serta lapangan parkir yang luas juga tersedia sehingga memberi kenyamanan pada pengunjung yang datang. Sebagai pelengkap, terdapat pula sejumlah permainan yang menambah variasi obyek wisata Vin’s Berry Park seperti permainan memacu adrenalin yang meliputi permainan flying fox, high rope dan rock climbing. Permainan lain yang cukup menarik adalah gokart yang dapat digunakan untuk berkeliling kebun. Terakhir permainan anak-anak seperti ayunan dan jungkat jungkit juga tersedia. Permainan ini dikemas dalam beberapa paket wisata yang menarik. Vin’s Berry Park juga mengembangkan sebuah kebun binatang mini yang berisikan binatang- binatang melata, peliharaan yang ada dilingkungan kita sehari- hari. b. Harga Dalam industri yang dimasuki Vin’s Berry Park, harga merupakan suatu hal yang sangat sensitif karena daya tawar konsumen yang tinggi akibat banyaknya jumlah pesaing yang dihadapi oleh Vin’s Berry Park. Hal ini berpengaruh kepada penetapan harga yang dilakukan Vin’s Berry Park, harga yang ditetapkan tentunya harus harga yang kompetitif. Vin’s Berry Park dalam penetapan harga yang dilakukannya juga memandang perilaku pesaing dalam menetapkan harga sebagai dasarnya. Selanjutnya selain pertimbangan perilaku pesaing, penetapan harga yang dilakukan Vin’s Berry Park didasarkan pada tingkat pelayanan dan mutu produk yang dihasilkan perusahaan. Secara umum harga yang ditawarkan Vin’s Berry Park cukup bersaing dengan pesaing yang lain namun untuk beberapa produk, harga Vin’s Berry Park lebih tinggi dibanding pesaing. Harga yang lebih tinggi ini diikuti juga dengan kualitas yang lebih baik pada produk tersebut. Hal ini menurut perusahaan sangat wajar, namun bila informasi pasar yang diterima konsumen tidak sempurna, seringkali perbedaan harga ini menjadi penyebab konsumen beralih ke pesaing lain. Khusus untuk wisata field trip kebun bagi grup, harga yang ditetapkan bisa sangat fleksibel tergantung negosiasi pengunjung dengan manajemen Vin’s Berry Park. Fleksibilitas harga field trip ini yang membuat pengunjung merasa nyaman dalam memilih Vin’s Berry Park karena bisa menentukan sendiri konsep field trip yang akan dijalani. c. Distribusi Place Lokasi Vin’s Berry Park dapat dengan mudah diakses. Sejak pembangunan tol Cipularang, pasar Vin’s Berry Park merambah dari Bandung hingga Jakarta. Pengunjung dapat menghemat beberapa jam dengan menggunakan jalur ini. Jalur distribusi penjualan Vin’s Berry Park bisa dilakukan dari berbagai lapisan yang ditenggarai dari event organizer EO, travel biro, maupun distribusi langsung kepada end user. d. Promosi Promosi yang dilakukan Vin’s Berry Park masih bisa dikatakan belum optimal. Promosi yang dilakukan bersifat promosi langsung kepada konsumen sasaran menggunakan leaflet dan brosur yang disebar kepada sekolah-sekolah dan relasi-relasi yang dimiliki oleh pemilik ketika ia masih bergelut di bisnis tekstil dan perdagangan benang. Pengunjung yang datang pun didominasi oleh relasi pemilik. Relasi beliau sangat luas meliputi beberapa pejabat pemerintah, pengusaha, kepala sekolah bahkan beberapa mantan menteri pada pemerintahan yang lalu serta beberapa dosen perguruan tinggi ternama di Indonesia. Terbukti network yang dimiliki cukup efektif mendatangkan pengunjung. Para relasi yang telah berkunjung pun menjadi alat perusahaan guna melakukan promosi dari mulut ke mulut sehingga diharapkan network yang sudah ada bisa berkembang lebih luas lagi. Hal ini memang mendatangkan pengunjung dan pengunjung pun bisa ikut mempromosikan Vin’s Berry Park namun akibatnya Vin’s Berry Park tidak dikenal secara luas. Dalam beberapa kasus banyak warga kota Bandung yang secara lokasi berdekatan dengan Vin’s Berry Park tidak mengetahui keberadaan agrowisata ini, ini membuktikan bahwa promosi yang dilakukan perusahaan belum optimal dan perlu ditingkatkan lagi.

6.4.3 Analisis Keuangan dan Akuntansi

Sejak berdiri pada tahun 1999 Vin’s Berry Park menggunakan modal sendiri.Ini menunjukkan bahwa rasio leverage perusahaan sangat kecil, rasio leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam melunasi hutang-hutang jangka pendeknya atau memiliki rasio likuiditas yang tinggi. Hal positif lainnya dari penggunaan modal sendiri oleh perusahaan adalah bahwa setiap keuntungan yang dihasilkan dapat langsung digunakan untuk modal mengembangkan usaha. Penggunaan modal sendiri ini merupakan kekuatan yang dimiliki Vin’s Berry Park. Sistem pencatatan keuangan pun masih dilakukan dengan sederhana. Pencatatan keuangan belun mengunakan sistem akuntansi, pencatatan yang dilakukan hanya berdasarkan pemasukan dan pengeluaran saja. Dengan sistem pencatatan seperti ini perusahaan sulit untuk mengukur kemampuan dan perkembangan perusahaan karena sulit membedakan antara uang milik pribadi dengan milik perusahaan.

6.4.4 Analisis ProduksiOperasi

Fungsi produksi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa David,2002. Dalam agrowisata stroberi yang dijalankan Vin’s Berry Park dimana daya tarik utama agrowisata ini terletak pada keunikan buah stroberi serta budidayanya. Oleh karena itu sangat penting bagi Vin’s Berry Park untuk memberi perhatian khusus pada hal ini. Karena tanpa buah stroberi serta budidaya nya Vin’s Berry Park akan kehilangan daya tariknya dan tidak lagi bisa disebut sebuah agrowisata. Vin’s Berry Park menyadari hal ini dengan menerapkan sebuah sistem untuk mengendalikan mutu buah stroberi yang dihasilkan serta untuk menjaga kelestarian bud idaya yang dilakukan. Manajemen Vin’s Berry Park menyebut sistem pengendalian ini dengan sistem SIPOC. Sistem ini juga menjaga kelangsungan kelestarian habitat alam tempat Vin’s beroperasi. Sistem ini dijabarkan sebagai berikut : a. S Supplier Arti pemasok disini menyangkut keseluruhan input bahan baku seperti: • Bambu untuk pembuatan green house • Plastik ultraviolet untuk pembuatan green house • Paku dan kawat • Pipa PVC • Stik irigasi • Selang dan filter • Bibit impor dari California Berbagai unsur yang disampaikan diatas merupakan unsur penting sejak rencana penyelenggaraan budidaya stroberi. Seluruh fasilitas harus disediakan secara terpadu khususnya bibit yang diimpor dari California yang merupakan hasil kultur jaringan yang sudah dilakukan penyesuaian dengan iklim dan temperatur di Lembang. b. I Input Input yang digunakan meliputi SDM, material, peralatan dan fasilitas lingkungan. Input ini akan digunakan dalam proses transformasi untuk mengubah input tersebut menjadi produk. Proses transformasi ini dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kualitas dan kuantitas produksi untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Karenanya perlu jaminan bahwa setiap komponen input harus memenuhi standar. Diantaranya adalah: Untuk input SDM • Harus memiliki pengetahua n • Harus memiliki ketrampilan • Harus memiliki motivasi • Memiliki percaya diri Untuk material • Bambu berkualitas dengan ketebalan serta umur tertentu. • Plastik ultraviolet 200 mikron • Ketebalan dan kualitas pipa • Kelenturan selang pada tingkat kadaluarsa yang layak Dari sumber informasi diatas dapat memperkecil deviasi pada bidang pelaksanaan. c. P Process Merupakan suatu tahapan dalam transformasi input yang menghasilkan output berupa produk yang dapat ditawarkan ditawarkan pada pelanggan. Untuk menghasilkan output terbaik berdasarkan Standar Operating Procedur SOP. Langkah- langkah yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan proses yang tepat sehingga betul-betul mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Proses produksi dapat dilihat pada lampiran 1. d. O Output Dalam memenuhi tuntutan pelanggan, sebagai produsen harus menerjemahkan keinginan konsumen yang bentuknya abstrak menjadi nyata. e. C Customer Merupakan tahap dimana pelanggan merasa puas karena terpenuhi keinginannya. Tahapan ini adalah tahapan yang paling kritis, karena seringkali sifatnya masih abstrak tapi tersirat dari pikiran pelanggan. Dari sisi kualitas dan kuantitas produksi stroberi, Vin’s Berry Park adalah salah satu agrowisata yang memiliki produksi yang baik dalam industri. Kelemahan Vin’s Berry Park terletak pada kontinuitas produksi stroberi mereka. Seringkali pada saat tertentu ketika konsumen datang hendak memetik stroberi, mereka mendapati stroberi produksi Vin’s Berry Park belum siap panen. Produksi stroberi mereka yang tidak kontinu ini merupakan kelemahan mereka yang dapat meciptakan kesan buruk di mata konsumen.

6.4.5 Analisis Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia yang dikelola manajemen Vin’s Berry Park berjumlah empat belas orang. Semua karyawan direkrut dari masayarakat sekitar yang berdomisili di sekitar area agrowisata Vin’s Berry Park. Perekrutan pegawai dilakukan berdasarkan sistem kekeluargaan sehingga para karyawan yang bekerja di Vin’s Berry Park telah memiliki kebersamaan yang baik akibat hubungan kekeluargaan yang telah terjalin. Para pekerja ini bekerja dengan pembagian kerja yang sangat sederhana, mereka dibagi ke dalam dua kelompok dimana satu kelompok diberi deskripsi tugas untuk mengelola budidaya dan sebagian karyawan lain diberi deskripsi tugas untuk mengurusi semua hal yang tidak berkaitan dengan budidaya. Perekrutan pegawai dari masayarakat sekitar menciptakan hubungan baik Vin’s Berry Park dengan masayarakat sekitarnya. Namun perekrutan semacam ini juga memiliki konsekuensi yang cukup merugikan bagi Vin’s Berry Park. Para pekerja yang direkrut umumnya bukan pegawai dengan latar belakang pendidikan yang tinggi sehingga profesionalisme mereka rendah. Latar belakang budaya mereka juga menyebabkan rendahnya profesionalisme mereka. Hal ini telah berkali-kali menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan kerja dan pelayanan yang dilakukan Vin’s Berry Park. Secara umum para pegawai yang bekerja di Vin’s Berry Park masih dalam tahap belajar untuk bisa menjalankan tugasnya masing- masing dengan baik karena sebagian pekerja masih berbasis kerja kebun sehingga mengalami kesulitan memhami dan menjalankan tugasnya dalam rangka pengembangan Vin’s Berry Park menjadi sebuah agrowisata. Hal ini menghambat implementasi rencana perusahaan. Karena pegawai yang direkrut berpendidikan rendah maka tanggung jawab untuk memandu pengunjung harus diserahkan kepada pihak luar perusahaan. Hal ini beresiko bagi perusahaan karena pemandu yang digunakan merupakan pemandu wisata di agrowisata lain yang sejenis sehingga informasi sangat mudah dicuri, selain itu pemandu tersebut terkadang tidak tidak dapat memenuhi kesepakatan yang ditetapkan. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian dan resiko yang dapat merugikan Vin’s Berry Park.

6.4.6 Analisis Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang saat ini sedang dilakukan oleh Vin’s Berry Park meliputi pengembangan produk-produk olahan stroberi. Beberapa produk sudah dalam tahap pengujian seperti teh yang terbuat dari daun stroberi. Pengembangan produk olahan ini diharapkan dapat menciptakan keunggulan bersaing Vin’s Berry Park, karena beberapa produk olahan yang ada sudah bisa ditiru oleh pesaing.

6.5 Ikhtisar Analisis