2 2
2
40
i i
i
x x
x n
N
Untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan, hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran
pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan kepercayaan yang digunakan.
Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N’ N, maka diperlukan pengukuran tambahan, tapi jika N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah
mencukupi.
3.6.5. Rating Factor dan Allowance
11
Rating factor adalah faktor yang diperoleh dengan membandingkan kecepatan bekerja dari pada seseorang operator dengan normal menurut ukuran
peneliti. Ada enam sistem rating yang sering dipergunakan, antara lain : 1.
Skill dan Effort Rating 2.
Westinghouse System of Rating 3.
Synthetic Rating, merupakan metode ini mengevaluasi kecepatan operator berdasarkan data waktu gerakan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
4. Objective Rating, cara objektif adalah cara menentukan rating performance
yang memperhatikan dua faktor, yaitu kecepatan dan tingkat kesulitan pekerjaan.
5. Physiological Evaluation of Performance Level, level ini memberikan
11
Ibid Hal 139-154
Universitas Sumatera Utara
kecepatan denyut jantung per menit dan konsumsi oksigen per menit sesuai dengan kalori yang diukur berdasarkan ukuran fisiologi seseorang operator.
6. Performance Rating, bobot penyesuaian ini dinyatakan dalam persentasi,
dalam satuan per jam, atau dalam satuan unit. Dalam menentukan waktu baku diperlukan suatu kelonggaran allowance.
Kelonggaran terbagi dalam tiga bagian, yaitu : 1. Kelonggaran untuk memenuhi kebutuhan pribadi personnal allowance
2. Kelonggaran untuk hal-hal yang tidak terduga delay allowance 3. Kelonggaran untuk rasa lelah fatique allowance.
3.6.6. Perhitungan Waktu Standar
Untuk menghitung waktu standar kita perlu menghitung waktu siklus rata- rata yang disebut dengan waktu terpilih, faktor penyesuaiann rating factor,
waktu normal dan kelonggaran allowance. Wn = Wt × rf
dimana : Wn = Waktu normal Wt = waktu terpilih
Rf =
Rating factor Ws = Wn 1 + All
dimana : Ws = Waktu standar All
= Allowance
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dengan menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik melalui buku panduan
maupun studi lapangan, melakukan penelitian berdasarkan data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti.
Penelitian ilmiah merupakan suatu rangkaian proses panjang yang saling berkaitan dan disusun secara sistematis. Rangkaian tersebut digambarkan dalam
tahap penelitian dan setiap penelitian merupakan bagian yang menentukan tahap selanjutnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ilmiah diperlukan dua syarat yaitu
pemahaman konsep dasar ilmu pengetahuan dan penguasaan metodologi penelitian. Dari kedua tersebut akan melahirkan teknik berpikir secara ilmiah.
Ilmu pengetahuan merupakan teori, dimana teori yang sudah ada merupakan suatu dasar dalam menentukan variabel penelitian dan hubungan antara variabel
tersebut.
4.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian tindakan action research karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
suatu model rancangan penjadwalan produksi sehingga efisiensi di lantai pabrik dapat meningkat. Ditinjau dari tingkat eksplanasi, penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif, karena penelitian ini akan memaparkan setiap variabel yang
Universitas Sumatera Utara