Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan Pengujian Keseragaman Data Pengujian Kecukupan Data

bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Pengukuran waktu dilakukan atas elemen pekerjaan. 6. Menyiapkan Alat Pengukuran Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran waktu baku adalah : a. Jam henti stopwatch b. Lembar pengamatan c. Pena atau pensil

3.6.2. Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan

10 Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenamya. Hal ini biasanya dinyatakan dengan persen dari waktu penyelesaian sebenamya, yang seharusnya dicari. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan hasil yang diperoleh telah memenuhi syarat ketelitian yang ditentukan. Jadi tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 berarti bahwa penyimpangan hasil pengukuran dari hasil sebenamya maksimum 5 dan kemungkinan berhasil mendapatkan hasil yang demikian adalah 95. 10 Sutalaksana, Z. I., A. Ruhana, dan J. H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, 1979. Hal 135-136 Universitas Sumatera Utara

3.6.3. Pengujian Keseragaman Data

Selama melakukan pengukuran, operator mungkin mendapatkan data yang tidak seragam. Untuk itu digunakan alat yang dapat mendeteksinya yaitu peta kendali. Batas kendali dibentuk dari data yang merupakan batas yang menetukan seragam tidaknya data. Suatu data dapat dikatakan seragam, jika berada dalam batas kontrol dan data dikatakan tidak seragam jika berada diluar batas kontrol. Dalam penentuan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB untuk tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 digunakan batas 2 σ. Peta kontrol mempunyai batas-batas:  2    X BKA  2    X BKB

3.6.4. Pengujian Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari lapangan telah cukup untuk digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Misalkan serangkaian pengukuran pendahuluan telah dilakukan dan hasil pengukuran ini dapat dikelompokkan ke dalam subgroup berukuran n, dimana : j X __ = Data pengamatan ke-j j = 1,2,2,...,N Xi = Harga rata-rata data pengamatan pada subgroup ke-i i = 1,2,2,... ,k k = Banyaknya subgroup n = Besarnya subgroup Universitas Sumatera Utara  X = Harga rata-rata dari harga rata-rata subgroup N =jumlah pengamatan pendahuluan N = Jumlah pengamatan yang diperlukan σ = Standar deviasi data pengamatan  X  = Standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup x Maka : 1. Harga rata-rata dari subgroup adalah: k Xi X k i __     1 2. Standar deviasi dari data pengamatan adalah: 3. Standar deviasi harga rata-rata subgroup: n X     Dengan menetapkan tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5 maka formulasi yang digunakan adalah : Besarnya pengamatan yang dibutuhkan N adalah: 05 , __ X   N-1 Xj Xj N σ N j N j 2 1 1           Universitas Sumatera Utara   2 2 2 40                i i i x x x n N Untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan, hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan kepercayaan yang digunakan. Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N’ N, maka diperlukan pengukuran tambahan, tapi jika N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi.

3.6.5. Rating Factor dan Allowance