Data Permintaan Produk Data Jumlah Mesin Processor Urutan Proses Produksi

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung atau pengukuran langsung pada lantai pabrik dengan bantuan alat dan panduan dari pembimbing lapangan. Selain pengukuran langsung, data juga dapat diperoleh dari dokumen perusahaan seperti volume produksi, data mesin dan spesifikasinya.

5.1.1. Data Permintaan Produk

Data penjualan yang dikumpulkan pada penelitian ini diambil untuk data penjualan pada bulan Februari 2011 untuk produk trafo tiga phasa 25 kVA, 50 kVA, 100 kVA, 160 kVA dan 200 kVA. Spesifikasi produk untuk tiap jenis trafo dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Spesifikasi Setiap Jenis Transformator Tiga Phasa Trafo Lebar mm 25 KVA, 3  30 50 70 80 90 100 50 KVA, 3  30 60 80 90 100 110 100 KVA, 3  40 60 80 100 110 120 160 KVA, 3  50 70 90 110 130 140 200 KVA, 3  50 70 90 110 130 140 Sumber : PT. Morawa Electric Transbuana Universitas Sumatera Utara Data permintaan produk dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Permintaan Produk Trafo Tiap KVA pada Bulan Februari 2011 Job Jenis Profil Jumlah Permintaan unit Due Date Hari 1 25 kVA 6 7 2 50 kVA 25 14 3 100 kVA 18 12 4 160 kVA 16 10 5 200 kVA 12 15 Sumber : PT. Morawa Electric Transbuana

5.1.2. Data Jumlah Mesin Processor

Data jumlah mesin yang diambil berdasarkan mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi transformator dari awal bahan baku siap diproses yaitu dari proses pemotongan ini hingga proses akhir yaitu packing. Untuk tiap varian produk, semuanya melewati semua mesin yang sama namun dengan perbedaan waktu proses yang dikarenakan perbedaan spesifikasi. Data jumlah mesin di lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Jumlah Mesin dan Waktu Setup Work Center Nama Mesin Jumlah Unit Waktu Setup Menit I Mesin Potong 1 25 II Mesin Penggulung Inti 2 15 III Mesin Penimbangan inti 1 3 IV Mesin Annealing 1 5 V Mesin Uji Rugi-rugi 1 2 VI Mesin Core Winding 8 15 VII Mesin Koneksi Kumparan 7 10 VIII Mesin Insulating Dryer 1 12 IX Mesin Turn Ratio Test 1 3 Sumber: PT. Morawa Electric Transbuana Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Urutan Proses Produksi

Proses produksi dimulai dari desain produksi transformator yang diterima dari Kabag Desain sampai dengan terminal assembly untuk trafo tiga phasa dan satu phasa. Urutan proses produksi transformator adalah sebagai berikut. 1. Stasiun Kerja Pemotongan Silikon WC I Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai pada saat operator menekan tombol pada panel mesin potong silikon sampai silikon terpotong sesuai dengan ukurannya. 2. Stasiun Kerja Penggulungan Inti Trafo WC II Satu siklus pada satsiun kerja ini dimulai pada saat potongan silikon masuk kedalam mesin penggulung inti sampai gulungan inti selesai. 3. Stasiun Kerja Pemanggangan Inti WC III Satu siklus pada stasiun ini dimulai ketika silicon steel dimasukkan ke pemanggangan dengan menggunakan tungku pemanas annealing furnace sampai silicon steel dikeluarkan kembali. 4. Stasiun Kerja Penimbangan Berat Inti WC IV Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai pada saat inti tranformator yang telah dipanggang, ditimbang dan dikeluarkan kembali dari timbangan. 5. Stasiun Kerja Pengujian Rugi-rugi Inti Transformator WC V Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai pada inti transformator tiba ke pengujian rugi-rugi dengan hoist crane untuk diuji apakah jumlah lilitan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan sampai dikeluarkan dari stasiun pengujian ini. Universitas Sumatera Utara 6. Stasiun Kerja Pemotongan dan Pembuatan Kertas Isolasi WC VI Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai saat penggulungan kumparan dan dilapisi dengan kertas isolasi insulation paper yang tebalnya 0,125 mm dan dibungkus ke dalam roda gigi yang bisa berputar pada mesin coil winding, kertas isolasi diberi lilin untuk melicinkan putaran dan selanjutnya kawat tembaga digulung. 7. Stasiun Kerja Pemasangan dan Koneksi Kumparan WC VII Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai dengan pemasangan plat pendukung inti, kemudian perakitan koneksi antara kumparan yang satu dengan yang lain. Koneksi kumparan pertama sekali dilakukan terhadap kumparan sekunder dengan cara las, kemudian dilakukan pemasangan tutup case dengan menggunakan mur dan baut dan dilaknjutkan dengan koneksi dengan kumoaran primer. 8. Stasiun Pengeringan Trafo WC VIII Stasiun ini dimulai dengan pengeringan trafo di blower pada suhu 115 C sampai 300 C. 9. Stasiun Kerja Packing WC IX Satu siklus pada stasiun kerja ini dimulai pada saat pemasangan terminal, pengujian isolasi dan perbandingan belitan turn ratio test, pemasangan casing , pengisian minyak, pengujiam akhir routine test dan pemasangan name plate dan merk. Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Rating Factor Pekerja