2.5.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Daftar Peralatan Produksi PT. Morawa Electric Transbuana No. Nama
Mesin Kapasitas
Kg Tegangan
Volt Jumlah
Unit Fungsi
1 Hoist Crane
5000 380
3 Memindahkan material yang bobotnya
sangat berat 2 Forklift
3000 -
2 Memindahkan material yang bobotnya
lebih ringan 3
Kereta sorong 200 - 5
Memindahkan material yang bobotnya lebih ringan
4 Mesin las
- 220
2 Digunakan untuk proses
penyambungan pada saat pembuatan tangki trafo dan koneksi kumparan
5 Timbangan duduk 1000
- 1
Mengukur berat inti transformator yang sudah selesai digulung
6 Bridge tester
- 500
1 Mengukur tahanan kumparan
7 Megger
- 500
1 Mengatur tahanan isolasi inti
8 Applied voltage
transformator - -
1 Menguji rugi-rugi inti, persentase
beban nol dan uji hubungan singkat 9
Induction voltage regulator
- -
1 Mengukur tegangan listrik
10 Turn ratio test set
TRT set - -
1 Digunakan untuk melihat apakah
perbandingan belitan dari masing- masing kumparan sudah sesuai
Sumber : PT Morawa Electric Transbuana
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Penjadwalan
Penjadwalan scheduling menurut Conway adalah pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin. Menurut
Kenneth R. Baker, penjadwalan didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber daya untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Morton 1993, penjadwalan adalah proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan sumber-sumber untuk mengerjakan semua
aktivitas yang diperlukan yang memenuhi kendala aktivitas dan sumber daya. Berdasarkan definisi di atas, maka pengertian penjadwalan secara umum dapat
diartikan sebagai pengalokasian sumber daya terbatas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Unit dasar dari sebuah proses penjadwalan adalah operasi yang harus
dikerjakan pada mesin sedangkan job pekerjaan merupakan suatu susunan yang terdiri dari beberapa operasi. Pengertian job pekerjaan sendiri dikembangkan
sehingga mempunyai arti sebagai entiti individual yang diketahui waktu prosesnya, mempunyai due date dan memerlukan waktu set-up sebelum diproses
pada mesin. Input dari suatu penjadwalan mencakup urutan ketergantungan antar operasi routing, waktu proses untuk masing-masing operasi serta fasilitas yang
dibutuhkan untuk setiap operasi. Menurut Baker 1974 yang juga sejalan dengan Morton 1993, terdapat dua jenis kendala yang sering ditemukan dalam masalah
penjadwalan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara