bagaimana posisi alat bicara, seperti lidah, gigi, bibir, dan langit-langit pada waktu kita membentuk bunyi, baik vokal maupun konsonan.
Untuk dapat menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara selain harus memberikan kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, si
pembicara juga harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara harus berbicara dengan jelas dan tepat. Dalam hal ini ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan oleh si pembicara untuk keefektifan berbicara, yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.
a. Faktor-Faktor Kebahas аan
1. Ketepatan Ucapan Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-
bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar.
67
Orang yang salah mengucapkan kata-kata biasanya dianggap kurang berkependidikan atau tidak terlalu
pintar, karena banyak persoalan salah pengucapan disebabkan oleh kebiasaan salah artikulasi yang buruk.
68
Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang tidak tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau kurang menarik. Atau
sedikitnya dapat mengalihkan perhatian pendengar. Pengucapan bunyi- bunyi bahasa dianggap cacat kalau menyimpang terlalu jauh dari ragam
lisan biasa, sehingga terlalu menarik perhatian, mengganggu komunikasi, atau pemakaiannya pembicara dianggap aneh.
2. Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi yang Sesuai Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi akan merupakah daya
tarik tersendiri dalam berbicara. Bahkan kadang-kadang merupakan faktor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan
penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, akan
67
Maidar G Arsad Mukti, Pembinaan Kemampuan Berbicara…, hlm. 18.
68
John W. Osborne, Kiat Berbicara…, hlm. 71.
menyebabkan masalahnya menjadi menarik.
69
Suara yang monoton dan membosankan merupakan pembunuh nomor satu dalam suatu penyajian.
Sebagian besar dari arti yang ingin dikatakan akan hilang apabila dalam bicaranya tidak memiliki suara yang menyenagkan
70
3. Pilihan Kata Diksi Pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi. jelas maksudnya
mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan akan lebih paham, kalau kata-kata yang digunakan
kata-kata yang sudah dikenal oleh pendengar. Misalnya, kata-kata populer tentu akan lebih efektif dari pada kata-kata yang muluk-muluk, dan kata-
kata yang berasal dari bahasa asing. 4. Ketepatan Sasaran Pembicaraan
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraannya.
Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan penyampaian. Seorang pembicara harus mampu menyusun
kalimat efektif, kalimat yang mengenai sasaran, Sehingga mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat.
71
b. Faktor-Faktor Nonkebahasaan