2. Teknik Bercerita
Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu KBBI, 1995. Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk
menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan metode, oleh karena itu, teknik harus selaras dan serasi dengan
pendekatan. Bercerita merupakan salah satu teknik menyampaikan informasi kepada
orang lain pendengar. Bahkan guru-guru di sekolah sering menggunakan teknik bercerita dalam menyampaikan pelajaran kepada anak didiknya. Beberapa alasan
mengapa seseorang memilih menggunakan teknik bercerita dibanding teknik lainnya seperti drama, diskusi, atau menggunakan peralatan audio visual. Karena
teknik bercerita mempunyai kelebihan seperti berikut;
3. Kelebihan teknik bercerita a. Lebih Praktis dan Fleksibel
Praktis karena dapat dilakukan seorang diri tanpa koordinasi dengan orang lain seperti drama, misalnya. Fleksibel karena cerita dapat
disampaikan hampir di segala tempat maupun situasi, baik di dalam atau di luar kelas, kepada orang dalam jumlah banyak atau sedikit.
b. Lebih Murah Tanpa atau dengan Alat Peraga
Bercerita merupakan alat pengajaran yang sangat murah, karena dapat digunakan dengan atau tanpa alat peraga. Guru sekolah dapat bebas
memilih dan mengembangkan sendiri alat peraga yang bervariasi, baik membawa gambar, peraga, boneka sebagai partner, membuat sketsa selama
bercerita, menciptakan gerak-gerik tertentu dan melibatkan anak dalam cerita, dan variasi-variasi yang lain.
c. Pada Umumnya Anak Lebih Menyukai Cerita
Untuk anak yang lebih kecil, bahkan cerita yang sudah dikenal pun akan tetap memiliki daya tarik bila guru dapat mengemasnya dengan variasi
cerita yang menarik, yang disertai adegan-adegan pengulangan pada bagian tertentu. Sedangkan bagi anak yang lebih besar, keahlian guru
membangkitkan rasa ingin tahu anak terhadap kelanjutan cerita akan memikat perhatian mereka selama proses bercerita disampaikan.
Namun sayangnya, teknik bercerita sisi kelemahan. Hal itu dapat dilihat pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti pemaparan
berikut.
4. Kelemahan teknik bercerita
a. Seringkali dianggap sebagai teknik yang paling mudah, sehingga sebagian guru merasa tidak perlu melakukan persiapan karena mereka
tinggal menceritakan ulang. b. Isi bahan persiapan mengajar yang telah dibaca atau didapatnya dari
kelompok persiapan guru. Padahal, dalam menyampaikan cerita, seseorang harus benar-benar memiliki persiapan yang cukup matang untuk
mengemas ulang bahan pengajarannya. Hal ini penting untuk dilakukan supaya pada saat cerita disampaikan, tujuan yang ingin dicapai benar-
benar sampai pada sasaran. Cara menangani kelemahan bercerita, antara lain;
a. Ketahui terlebih dahulu isi cerita dari buku-buku cerita yang ada dan sesuaikan isi cerita dengan usia anak-anak.
b. Gunakan ekspresi wajah, gesture bahasa tubuh, dan suara. c. Perlihatkan emosi dari tokoh yang diceritakan dengan ekspresi wajah dan
naik turun nada suara intonasi. d. Berceritalah dengan santai, jangan terburu-buru perhatikan spasi.
e. Gunakan improvisasi cerita apabila cerita terlalu panjang. f. Sound effect dapat mendukung cerita sehingga semakin menarik perhatian
anak-anak. g. Kontak mata dengan anak-anak perlu dilakukan, jangan asyik sendiri
dengan buku ceritanya. h. Berinteraktiflah dengan anak-anak. Tanyakan apakah mereka paham isi
cerita? atau tanyakan pendapat mereka tentang gambar atau sikap tokoh
yang ada di cerita, serta dapat pula tanyakan pendapat mereka tentang ending cerita versi mereka ditengah-tengah cerita.
i. Hindari cerita kekerasan.
5. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Teknik Bercerita