B. Berbicara 1. Pengetian Berbicara
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan. Sebagai memperluasan dari bahasan ini. Dapat kita katakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat
didengar audible dan yang kelihatan visible yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan
atau ide-ide keinginan kepada orang lain yang dikombinasikan. Pada hakikatnya keterampilan berbicara merupakan keterampilan
memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.
20
Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-
faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang
paling penting bagi kontrol sosial.
21
Berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan.
22
2. Tujuan keterampilan berbicara
Tujuan utama
dalam keterampilan
berbicara adalah
untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka
seyogyanyalah sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin disampaikan. Dia harus mampu mengevalausi efek komunikasinya terhadap
para pendengarnya, dan seorang pembicara harus mengetahui prisip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun
perorangan.
23
20
Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Remaja, 2008, hlm. 241.
21
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 1993, hlm. 15.
22
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, hlm. 165.
23
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai…, hlm. 15.
Disamping itu, keterampilan berbicara juga memiliki tujuan dalam pengembangan yang akan dimiliki bagi seorang yang berbicara. Di antaranya:
a. Kemudahan berbicara Peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih
berbicara sampai mereka memgembangkan keterampilan ini secara wajar, lancar, dan menyenangkan, baik di hadapan pendengar umum yang lebih
besar jumlahnya. b. Kejelasan
Dalam hal ini peserta didik berbicara dengan jelas, baik artikulasi maupun diksi kalimatnya. Gagasan yang diucapkan harus tersusun dengan
baik. c. Bertanggung jawab
Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicaraan untuk bertanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan
sungguh-sungguh mengenai apa yang menjadi pokok pembicaraan , tujuan pembicaraan, siapa yang diajak berbicara, dan bagaimana situasi
pembicaraan serta momentumnya. d. Membentuk pendengaran yang kritis,
Latihan berbicara
yang baik
sekaligus mengembangkan
keterampilan menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi tujuan utama, yaitu peserta didik perlu belajar untuk mengevaluasi kata-kata, niat, dan
tujuan pembicaranya. e. Membentuk kebiasaan.
Kebiasaan berbicara tidak dapat dicapai tanpa kebiasaan berinteraksi dalam bahasa yang dipelajari bahkan dalam bahasa ibu.
Tujuan keterampilan berbicara seperti yang dikemukakan di atas akan dapat dicapai jika program pengajaran dilandasi prinsip-prinsip
yang relevan, dan pola KBM yang membuat para peserta didik secara aktif mengalami kegiatan berbicara.
24
1 Tingkat pemula
24
Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Remaja, 2008, hlm. 243.
Untuk tingkat pemula, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara dapat dirumuskan peserta didik dapat melafalkan bunyi
bahasa, menyampaikan informasi, menyampaikan setuju atau tidak setuju, menjelaskan identitas diri, menceritakan hasil bacaan atau
simakan, menyatakan ungkapan rasa hormat dan mampu bermain peran.
2 Tingkat menengah Untuk tingkat menengah, tujuan pembelajaran keterampilan
berbicara bahwa peserta didik dapat menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan,
menjelaskan identitas diri,
menceritakan hasil simakan atau bacaan, melakukan wawancara, bermain peran, dan menyampaikan gagasan dalam diskusi dan pidato.
3 Tingkat paling tinggi Untuk tingkat yang paling tinggi, tujuan pembelajaran
keterampilan berbicara dirumuskan bahwa peserta didik dapat menyampaikan
informasi, berpartisipasi
dalam percakapan,
menjelaskan identitas diri, menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan dan berpartisipasi dalam wawancara.
25
Dari tujuan kegiatan keterampilan berbicra di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan berbicara memiliki manfaat atau tujuan dicapai yaitu
dari tingkat pemula sampai tingkat yang paling tinggi. Berdasarkan keterangan di atas tujuan yang hendak dicapai seorang pengajar harus
memenuhi beberapa konsep. Empat konsep dasar yang harus dipahami oleh pengajar sebelum
mengajarkan bahasa kedua dengan model pembelajaran keterampilan berbicara, yaitu berbicara dan menyimak adalah kegiatan resiprokal,
berbicara adalah proses berkomunikasi individu, berbicara adalah ekspresi kreatif, berbicara adalah ekspresi kreatif, berbicara adalah tingkah laku,
25
Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Remaja, 2008, hlm. 287.
berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman dan berbicara adalah pancaran pribadi.
26
3. Prinsip Umum yang Mendasari Kegiatan Berbicara