Faktor Kepribadian sebagai Penunjang Keterampilan Berbicara

d Kelancaran. Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraannya, Seringkali kita dengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu dise- lipkan bunyi-bunyi tertentu yang sangat mengganggu penangkapan pendengar, misalnya menyelipkan bunyi ее, oo, aa, dan sebagainya. Sebaliknya pembicara yang terlalu cepat berbicara juga akan menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraannya. e RelevansiPenalaran. Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan de- ngan logis. Proses berpikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis. Hal ini berarti hubungan bagian-bagian dalam kalimat, hubungan kalimat dengan kalimat harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan. f Penguasaan Торік. Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Tujuannya tidak lain supaya topik yang dipilih betul-betul dikuasai. Penguasaan topik yang baik akan menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Jadi, penguasaan topik ini sangat penting, bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara. 78

c. Faktor Kepribadian sebagai Penunjang Keterampilan Berbicara

Kemampuan berbahasa lisan dengan baik untuk dapat efisien dalam berbicara kempuan berbahasa lisan menjadi faktor utama ini dikarenakan kemampuan berbicara dengan baik tidak cadel, artikulasi yang jelas, tidak gagap dan intonasi yang bagus akan membuat pembicaraan lebih mudah dimengerti dan pembicaraan menjadi lebih efisien. 79 Seperti dikatakan dalam buku orator bahawa menjadi seorang pembicara harus melakukan latihan yang serius dan banyak faktor pendukung yang menunjang seperti. 1 Melatih Suara 78 Maidar G Arsad Mukti, Pembinaan Kemampuan Berbicara…, hlm. 20 – 21. 79 Boediono, “Faktor Penunjang Efisiensi Berbicara”, dari http:boediono.blogspot.com201011faktor-penunjang-efisiensi-berbicara.html. diakses tanggal 21112010 . pukul; 13.05. Suara adalah salah satu bagian terpenting dalam berpidato karena massa akan mendengarkan suara pidato yang di keluarkan dari mulut seorang orator. Suara yang baik akan menciptakan suasana menjadi hidup. Kita patut bersyukur karna Tuhan menciptakan suara manusia berbeda beda sehingga massa dapat membedakan seorang orator hanya dari suaranya saja. Misalnya suara K.H. Zainudin M.Z. berbeda dengan suara manusia berbeda dengan suara bung Karno meskipun mereka sama tenarnya. Dengan melatih suara secara teratur, akan didapatkan hasil suara berkualitas dan berciri khas. Secara lahiriah, ada orang bersuara kecil dan ada juga yang bersuara keras. Suara yang sangat kecil sangat menyulitkan orang tersebut untuk tampil, sedangkan suara yang keras belum tentu menjamin seseorang dapat menyampaikan pidato dengan baik.Oleh sebab itu,kedua tipe suara perlu dilatih. Untuk menguji kualitas suara, ajaklah salah seorang teman Anda untuk berdiri lima meter dari hadapan Anda di tempat terbuka. Pada tempat seperti ini suara tidak memantul dan menggema sehingga anda tidak perlu berteriak keras, tetapi bersuaralah dengan normal. Bila teman anda tidak mendengar dengan jelas, anda perlu memaksimalkan latihan suara itu lagi. 2 Melatih wajah Melatih wajah dan tubuh sangat penting untuk menyesuaikan suara dan gerakan tubuh. Orator yang semngat akan menggunakan mimik wajah yang bersemanagat pula. Ketika bernada pelan, ia akan menggerakan bibirnya agak agak sedang. Pada saat mengacungkan telunjuknya, ia akan melantangkan suaranya. Gerakan wajah dan tubuh ysng berpariasi itu dapat menambah daya tarik audiens. Ekspresi wajah menggambarkan perasaan seseorang, anda tidak perlu bingung membaca keadaan hati seseorang karena bahasa tubuh telah mengajarkan berbagai hal tentang ini. Kita hanya perlu mencocokan hubungan ekspresi wajah dengan ucapan orang tersebut. Bila ada kontradiksi antara ucapan dan ekspresi, biasanya terbaca sesuatu yang dibuat-buat. Hati yang menolak akan serasi dengan ekspresi penolakan juga, begitu pula sebaliknya. Namun ada juga sebagian orang yang mampu melakukan kontradiksi antara ekspresi dan ucapan seperti tadi karena kemampuan mereka didapat dari latihan-latihan khusus. Dalam hubugaan dengan pidato, ekspresi wajah harus disesuaikan dengan perasaan,intonasi dan uraian isi yang dibicarakan. Bagian wajah yang perlu dilatih antara lain mata, mulut, dan mimik. 3 Melatih mata Pernahkah perasaan Anda berbunga bunga ketika dilirik seorang wanita? Kontak mata yang genit seperti itu mudah sekali meluluhkan perasaan seorang pria. Sebenarnya, mata memiliki kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi orang lain. Seorang yang karismatik biasanya memiliki sorot mata yang mengagumkan. Banyak wanita yang tergila-gila pada seorang pria yang tatapan matanya yang mampu menggetarkan hati mereka tersebut. Pada langkah awal, cobalah buat gambar mata sesuai dengan ukuran mata Anda. Tempelkan gambar itu di dinding, tepat dihadapan mata anda. Kemudian, tataplah mata itu tanpa berkedip selama lima menit. Tambah lagi sebanyak sepuluh menit. Bila mampu mencapai sepuluh menit, tambah lagi sampai lima belas menit. Begitu pula untuk seterusnya. Kemudian, letakan gambar itu keatas dan tataplah sesuai dengan aturan yang dijelaskan tadi. lakuan latihan tiga kali sehari. Dan lakukan pelatihan terhadap binatang seperti melihat mata kucing, elang, anjing. Usahakan mata Anda lebih tahan berkedip dari pada mata binatang tersebut. Saat latihan berbicara didepan orang, tataplah mata Anda dari kiri dan kanan. Sorotah pandangan anda kesetiap sudut ruangan. Anggaplah bangku bangku yang kosong itu sebagai audiens yang hidup. Tataplah semuanya satu persatu. Latihan seperti ini perlu dilakukan dengan santai karena mata yang tegang akan mengurangi mata audiens. Mata yang sayu juga akan membuat dugaan bahwa sang pembicara itu sedang loyo. Oleh sebab itu, dengan tatapan yang rileks, seorang pembicara akan mendapat perhatian audiens yang luar biasa. Dengan demikian, mata akan terlatih ketika tampil pada medan sesungguhnya, ingatlah, sorotan mata yang baik dapat menghidupkan suasana ddisekitar podium. 4 Melatih mulut Berkomunikasi dengan mulut adalah kelebihan yang dimiliki manusia. Setiap perkataan yang diungkapkan seseorang dapat terbaca pada gerakan mulut orang tersebut. Dalam berpidato, peran mulut sangat vital sekali, pada tahap latihan ini, kita mencoba menampilkan gaya mulut yang baik. Mulut terdiri dari bibir, lidah, gusi, dan lain lain. Semua organ ini menyatu untuk mengoloa suara. Bagian terpenting yang yang mesti dilatih adalah adalah bibir dan lidah. Biasanya berbicara dengan suara yang jelas supaya orang dapat memahami pembicaraan kita. Agar pembicaraan menjadi jelas, lidah harus diposisikan dengan baik sesuai dengan ketukan kata yang dikeluarkan. Untuk mempraktikannya, ajaklah teman berbicara. Usahakan agar dia mampu memahami perkataan dia tanpa harus diulang ulang. Bagian lain yang masih berkaitan dengan mulut adalah bibir. Orang yang sedang marah, bibirnya cemberut. Orang yang senang, bibirnya selalu tersenyum. Gerakan bibir yang beragam ini memiliki pesona yang luar biasa. Variasi gerakan bibir ketika berpidato dapat melahirkan daya tarik audiens. Namun, jangan terlalu berlebihan dalam mengerakan bibir.karena risiko yang dihadapi sangat besar. Bisa saja sebagian audiens berteriak karena pembicara dinilai kurang beretika. Dewasa ini, masyarakat pandai sekali dalam menilai penampilan publik. Latihan bibir dengan gaya yang rileks. Sesuaikan intonasi pidato Anda, Kapan bibir digerakkan untuk santai, semangat, dan sedih. Alangkah lebih baik bila latihan ini berlatih di depan cermin. Perhatikan gerakan bibir Anda tersebut pada saat mengharmonisasikan dengan materi yang diucapkan. Anda juga dapat melengkapinya dengan intonasi dan gerakan tubuh lainnya. Latihan bibir ini memerlukan kesabaran yang tinggi karena biasa orang merasa tidak puas dengan hasil yang ada. Emosi dalam diri dapat mengurangi konsentrasi pergerakan bibir sehingga menjadi tegan. Oleh sebab itu, cobalah latihan ini dengan rutin supaya anda benar-benar menguasai tahap ini 5 Mimik Melatih mimik tidak jauh bebeda dengan melatih mata dan mulut. Hanya saja bagian yang digunakan dalam mimik ini lebih banyak. Apa yang digerakan wajah, itulah mimik yang diekspresiakan pada waktu itu. Sesuaikanlah gerakan mimk wajah itu dengan pembicaraan yang sedang diungkapkan. Kunci keberhasilan ini adalah sabar dan rilek. Latihlah mimik anda ditempat yang sunyi. Kemudian, cobalah pada tempat yang ramai. Lalu, bandingkan daya tahan rilek Anda itu pada tempat yang berbeda. Usahakan agar Anda yang mengatur gerakan mimik, bukan suasana ditempat latihan. Cermin sangat membantu dalam latihan ini. Sebaiknya gunakan cermin yag besar sehigga seluruh tubuh dapat memadukan kekuatan mimik Anda. 6 Melatih tubuh Tidak semua organ tubuh digerakan pada saat berpidato. Hanya sebagian organ saja yang sebagian aktif bergerak pada saat tampil di podium di ntaranya kepala, leher, tangan, dan badan, sedangkan kaki hanya digerakan sekali saja. Kaki digerakkan untuk membantu badan bergeser sedikit jangan terlalu panjang mengambil langkah kaki untuk bergeser. Ingat, berpidato tidak seperti bermain drama. Gerakan tubuh harus disesuaikan dengan jenis podium yang disediakan. Pada podium yang tidak menggunakan mimbar, sebaiknya tangan diletakkan di depan badan. Sekali-kali angkatlah tangan untuk mendukung ekspresi mimik Anda. Kedua tangan itu tidak selalu diletaakan di belakang badan karena akan terkesan berbaris, sedangkan pada podium yang bermimbar, tangan diletakan di atas mimbar tersebut. Angkatlah tangan secara bergantian supaya tidak terkesan monoton. Biasakan rutin untuk menggerakan rutin agar selalu seirama dengan mimik dan suara. Ada beberapa macam gerakan tubuh yang kurang disukai audiens, seperti menggaruk, mengernyitkan hidung, mengeluarkan lidah, merapikan rambut, dan melototkan mata. Sebaiknya gerakan gerakan tersebut tidak dilakukan. Anggaplah bahwa audiens itu bukan hanya sebagai pendengar setia, melainkan juga sebagi juri yang menilai setiap sikap sikap Anda. 80

d. faktor lingkungan

Dokumen yang terkait

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Peningkatan pemahaman bacaan cerita anak terjemahan melalui teknik peta pikiran (mind map) pada siswa kelas VII tahun pelajaran 2011-2012 (PTK di MTs Annajah Petukangan)

0 11 188

Upaya meningkatkan belajar siswa melalui strtegi pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada konsep hidrokarbon: penelitian tindakan kelas (classroom Action Research) di Madrasah Aliyah Annajah Pettukangan selatan Jakartach

4 24 102

Peningkatan keterampilan menulis naskah drama dengan media cerpen ( sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI MAN Cibinong Bogor tahun pelajaran 2010-2011)

2 21 165

Peningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif teknik student team Achievement division (STAD) : penelitian tindakan kelas pada siswa X SMA Yasih Bogor

1 27 140

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran mata pelajaran PAI di SMA N 28 Jakarta

0 5 104

Aplikasi strategi pembelajaran aktif teknik mind map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di MI Assholihiyah Rumpin Bogor : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas I

7 54 117

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Minat siswa terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas v min di tangerang selatan

0 13 117

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran. penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V MI. Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat

0 10 170