Hasil Uji Observasi Hasil Analisis Data

53 Pada kelas kontrol hasil pretest yang memperoleh nilai terendah 20 sedangkan yang memperoleh nilai tertinggi 60. Pada kelas eksperimen hasil pretest yang memperoleh nilai terendah 20 sedangkan yang memperoleh nilai tertinggi 67. Untuk hasil posttest pada kelas kontrol diperoleh nilai terendah 53 dan nilai tertinggi 87 sedangkan hasil posttest pada kelas eksperimen diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 93. Dengan demikian, kelompok eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses sains memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional. Dari hasil analisis tampak pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan pengukuran. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ini keduanya berada pada distribusi normal, baik hasil uji pretest dan posttestnya, hal tersebut terbukti pada hasil uji persyaratan analisis yang menyatakan bahwa X 2 hitung  X 2 tabel dimana X 2 tabel pada taraf kepercayaan 95 dengan dk = 3 sebesar 7.81. Selain itu kedua kelompok ini juga bersifat homogen, terbukti berdasarkan hasil uji pretest dan posttestnya yang menyatakan bahwa F hitung  F tabel dimana F tabel pada taraf kepercayaan 95 sebesar 1.85. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, pada taraf kepercayaan 95. Hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen, diperoleh nilai t hitung = 1.65 dan nilai t tabel = 2.00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai t hitung tidak berbeda di daerah penerimaan H , yaitu t hitung  t tabel atau 1.65  2.00. Dengan demikian H diterima dan H a ditolak pada taraf kepercayaan 95 hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata- rata skor pretest kelompok kontrol dengan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen. Sedangkan berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest dilakukan untuk mengetahui apakah skor posttest kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan keterampilan proses sains lebih besar dibandingkan 54 dengan skor posttest yang menggunakan pembelajaran konvensional, diperoleh t hitung = 3.62 dan nilai t tabel = 2.00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitung  t tabel atau 3.62  2.00. Dengan demikian H ditolak dan H a diterima pada taraf kepercayaan 95 hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol. Kegiatan dalam keterampilan proses dapat dilihat pada lembar observasi yang menunjukkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada saat praktikum mencapai 77.46. Keaktifan dan antusias siswa sangat tinggi terlihat dari semangat dan keseriusan para siswa saat praktikum berlangsung. Nilai observasi terhadap aktivitas siswa pada saat praktikum yang paling besar terjadi pada indicator mencatat setiap hasil pengamatan yaitu sebesar 93.3. hal ini terjadi karena rasa ingin tahu siswa sangat tinggi sehingga hasil praktikum yang telah didapat mereka catat dengan terperinci. Fisika merupakan salah satu disiplin ilmu yang terdiri atas komponen- komponen alam yang saling terkait. Komponen itu adalah objek dari gejala-gejala alam yang sangat luas dan selalu berkembang dari waktu ke waktu yang memberikan konsekuensi pada manusia. Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala- gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika. Pengajaran fisika merupakan suatu proses pentransperan materi fisika yang ada melalui seorang guru kepada siswanya. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pembelajaran fisika sebaiknya melalui proses untuk menjelaskan konsep.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan

9 160 169

Tingkat disiplin kerja guru di MTs.Soebono Mantofani Jombang Ciputat

0 15 78

Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep suhu dan kalor (penelitian Quasi eksperimen di SMA 10 Tangerang)

4 20 134

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Hubungan disiplin kerja guru dengan kualitas balajar siswa di MTS Soebono Mantofani Jombang-Ciputat

0 11 106

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

2 25 63

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11