Menentukan Peta Kabupaten Bogor

bulan kering dan bulan basah berturut-berturut Badan Meteorologi dan Geofisika, 2009: 4. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor, dimana peta Kabupaten Bogor yang ada di Arcview dibuat peta curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara, kemudian dibuat peta kesesuaian agroklimat pisang Kabupaten Bogor tahun 2008. Adapun langkah-langkah pembuatan aplikasi tersebut, dapat diuraikan lebih jelas lagi sebagai berikut:

4.3.1. Menentukan Peta Kabupaten Bogor

a Buka ArcView GIS 3.2. b Buka View baru, dengan meng-klik New pada Toolbox View. c Klik atau Add Theme, maka akan muncul Gambar 4.4. Gambar 4.4 Menu Add Theme d Pilih file kab_bogor.shp, lalu klik OK. Langkah pertama dalam analisis kesesuaian agroklimat pisang adalah menentukan peta Kabupaten Bogor yang didapat dari Bakosurtanal dalam format shapefile atau .shp. e Setelah itu check list kab_bogor.shp Gambar 4.5 Hasil Add Theme Gambar 4.5 tampak hasil dari peta Kabupaten Bogor yang telah di check list. Peta dasar Kabupaten Bogor inilah yang akan diolah menjadi peta iklim dan peta agroklimat tanaman pisang. f Kemudian klik file pilih Extensions. Gambar 4.6 Menu Extensions Setelah menentukan peta Kabupaten Bogor, maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan Extentions yang ada dalam software ArcView GIS 3.2. Extentions tersebut yang akan membantu proses pembuatan peta agroklimat pisang. Extentions tersebut antara lain Geoprocessing, Graticules and Measured Grids, JPEG JFIF, ModelBuilder, Image Support, Spatial Analyst untuk penginputan dan pengolahan data spasial maupun data atribut dan Polygon Thiessen untuk membuat peta kesesuaian agroklimat. d Kemudian klik Theme lalu pilih Convert to Grid, pada menu Grid Name tuliskan “Nwkab_bogor”, letakkan pada folder yang sudah dibuat lalu klik OK. Gambar 4.7 Menu Convert to Grid Langkah selanjutnya adalah meng-grid peta Kabupaten Bogor. Hal ini dilakukan untuk menentukan wilayah penelitian hanya di Kabupaten Bogor. e Pada menu Output Grid Extent: same As kab_bogor.shp dan pada menu output grid cell size: 0.009, klik enter lalu OK. Gambar 4.8 Menu Conversion Extent Output Grid Extent artinya seberapa besar theme grid akan dibuat. Ada beberapa pilihan, diantaranya Same as View berarti sebesar View, Same as Display sesuai dengan tampilan dilayar dan Same as sebesar theme lain yang ada pada View tersebut kab_bogor.shp. Output Grid Cell Size menunjukkan ukuran sel atau resolusi spasial. Semakin kecil nilai yang digunakan semakin detail informasi yang dapat disimpan dan semakin besar ukuran file hasil konversinya dan begitupun sebaliknya. Number of Rows dan Number of Columns akan menyesuaikan dengan ukuran sel yang digunakan. f Pada menu Pick field for cell values: klik “Nm_kec” lalu klik OK, kemudian klik Yes dan pindahkan hasil yang telah di convert ke bagian paling bawah. Gambar 4.9 Menu Conversion Field Tampilan grid peta Kabupaten Bogor didasarkan pada kecamatan. Hal ini dilakukan karena analisis spasial agroklimat pisang adalah seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Gambar 4.10 menunjukan hasil dari grid peta Kabupaten Bogor berdasarkan kecamatan. Gambar 4.10 Hasil Convert to Grid g Kemudian langkah selanjutnya yaitu pilih Analysis  Properties Analysis Mask  Grid name  OK seperti tampak pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Menu Analysis Properties Analysis Properties berfungsi untuk membatasi ukuran output sesuai dengan daerah yang ditentukan, dalam hal ini pada Analysis Mask menggunakan ukuran output sesuai dengan daerah pada theme grid yang dipilih pada view, yaitu “Nwkab_bogor”.

4.3.2. Membuat Peta Curah Hujan, Peta Suhu Udara dan Peta Kelembaban