Evaluasi Agroklimat Pisang Evaluasi Evaluation

T abel 4.4 Produksi Pisang Kecamatan Jasinga Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2008: 38 Produksi Pisang Kecamatan Jasinga Tahun 2001-2008 Tahun Produksi Real Ton Target Ton 2001 2700 7000 39 2002 2900 7100 41 2003 3050 7100 43 2004 3100 7200 43 2005 3200 7300 44 2006 3000 7400 41 2007 3300 7400 45 2008 3512 7500 47

4.4.2 Evaluasi Agroklimat Pisang

Unsur iklim merupakan faktor yang sangat penting bagi sektor pertanian khususnya di daerah tropis lembab. Adapun sifat dan karakteristik iklim suatu tempat secara umum dicerminkan oleh faktor-faktor iklim, antara lain adalah curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara. Pada tahap ini peneliti mencoba mengevaluasi kondisi iklim dari sentra produksi pisang Kabupaten Bogor terutama kecamatan Jasinga menyangkut menurunnya produksi pisang di daerah tersebut.

1. Curah hujan

Pada Gambar 4.41 menunjukkan bahwa curah hujan 2.390-2.795 mm berada di wilayah Depok, Cimanggis, Gunung Puteri, Bojong Gede, Gunung Sindur, Cileungsi, Cibinong, Sawangan dan sebagian wilayah Parung Panjang, dimana curah ini yang sesuai untuk tanaman pisang. Selanjutnya curah hujan 2.795-3.200 mm berada di sekitar wilayah Cibungbulang, sebagaian kecil wilayah Leuwiliang, sebagian Ciampea, sebagian Ciomas dan sebagian kecil wilayah Cijeruk. Kemudian untuk curah hujan 3.200-4.011 mm ada di Cariu, Jonggol, sebagian Citeurep, Cigudeg, Jasinga, Nanggung, sebagian kecil Leuwiliang, Caringin, Ciawi dan Cisarua. Dan curah hujan 4.011-4.417 mm berada di Kecamatan Semplak, Rumpin, sebagian Parung, Bogor Kota dan Kedunghalang. Dari segi curah hujan kesesuaian lahan sentra produksi Jasinga jika dilihat dari data kesesuaian agroklimat termasuk kedalam kesesuaian lahan S3 Kesesuaian Rendah, yaitu berkisar antara 3.200-4.011 mm pertahun. Hal ini mencerminkan berdasarkan parameter curah hujan sentra produksi Jasinga menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang yang rendah atau kurang sesuai. Sedangkan sentra produksi pisang di kecamatan lain seperti Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi termasuk dalam kesesuaian lahan S1 Kesesuaian Tinggi yaitu berkisar antar 2.300-2.795 mm pertahun. Hal ini menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang sesuai jika dilihat dari segi curah hujan. Gambar 4.41 Peta Curah Hujan

2. Suhu Udara

Setelah melalui proses reklasifikasi menunjukkan bahwa suhu yang berkisar antara 25-27 o Celcius yang berdasarkan teori paling sesuai untuk tanaman pisang yaitu meliputi seluruh wilayah Citeureup, Kedunghalang, Ciawi, Caringin, Cijeruk, Ciomas, Ciampea dan Cibungbulang. Selanjutnya suhu yang berkisar antara 24-25 o Celcius yang meliputi wilayah Gunung Sindur, Sawangan, Depok, Cimanggis, Gunung Putri, Cileungsi, Rumpin, Parung dan Semplak. Kemudian untuk suhu yang berkisar antara 22-24 o Celcius meliputi wilayah Parung Panjang, Jasinga, Leuwiliang, Cigudeg, Nanggung. Sedangkan suhu udara 21-22 o Celcius Cariu, Jonggol, Cisarua, Ciawi dan Caringin. Berdasarkan Gambar 4.42 Kabupaten Bogor sesuai untuk ditanami tanaman pisang dengan suhu yang berkisar antara 25-27 o Celcius. Dari segi suhu udara kesesuaian lahan sentra produksi Jasinga jika dilihat dari data kesesuaian agroklimat termasuk kedalam S3 Kesesuaian Rendah, yaitu berkisar antara 22-24 o Celcius. Hal ini mencerminkan berdasarkan parameter suhu udara sentra produksi Jasinga menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang rendah atau kurang sesuai. Sedangkan sentra produksi pisang di kecamatan lain seperti Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi termasuk dalam kesesuaian lahan S2 Kesesuaian Sedang yaitu berkisar antar 24-25 o . Hal ini menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang sedang atau cukup sesuai jika dilihat dari segi suhu udara. Gambar 4.42 Peta Suhu Udara

3. Kelembaban Udara

Gambar 4.43 Peta Kelembaban Udara Pada Gambar 4.43 menunjukkan bahwa tingkat kelembaban udara yang berkisar 83 berada di Jasinga, Cigudeg, Leuwiliang, Nanggung, Cibungbulang. Untuk kelembaban udara yang berkisar 83 –84 yang berdasarkan teori sangat sesuai untuk mendukung pertumbuhan pisang meliputi Parung Panjang, Gunung Sindur, Rumpin, Parung, Sawangan, Bojong Gede, Depok dan beberapa wilayah Bogor Tengah. Selanjutnya tingkat kelembaban udara 84-85 meliputi wilayah Jonggol, Cariu, Ciawi, Cisarua dan Caringin. Berdasarkan teori kesesuaian agroklimat utnuk parameter kelembaban udara berkisar 80-84. Dilihat dari segi kelembaban udara kesesuaian lahan sentra produksi Jasinga jika dilihat dari data kesesuaian agroklimat termasuk kedalam S1 Kesesuaian Tinggi, yaitu berkisar antara 83. Hal ini mencerminkan berdasarkan parameter kelembaban udara sentra produksi Jasinga menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang tinggi atau cukup sesuai. Sedangkan sentra produksi pisang di kecamatan lain seperti Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi termasuk dalam kesesuaian lahan S1 Kesesuaian Tinggi yaitu berkisar antar 83-84. Hal ini menunjukkan tingkat kecocokan tanaman pisang sesuai jika dilihat dari segi kelembaban udara. Untuk menjawab perumusan masalah pada point terakhir yaitu akan dijabarkan melalui peta kesesuaian agroklimat tanaman pisang yang telah di overlay dengan menggunakan metode ModelBuilder dari data dari iklim yang meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan data kesesuaian agroklimat pisang seperti tampak pada Gambar 4.44. Gambar 4.44 Peta Kesesuaian Agroklimat Tanaman Pisang Dengan menggunakan metode weighted overlay, maka dapat terlihat pada Gambar 4.44 bahwa kesesuaian agroklimat di Kabupaten Bogor memiliki tiga tingkat kesesuaian agroklimat yang meliputi kesesuaian tinggi, kesesuaian sedang dan kesesuaian rendah. Untuk keterangan selanjutnya dapat dilihat berikut: 1. S1 Kesesuaian Tinggi Wilayah yang termasuk di dalam kesesuaian tinggi adalah wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman pisang berdasarkan faktor agroklimat yaitu curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman Pisang. Kesesuaian tinggi terjadi apabila mempunyai tingkat curah hujan yang berkisar antara 2.300 –2.900 mmtahun, suhu udara mencapai 25-24 o celcius dan kelembaban udara mencapai 80-84. Wilayah yang termasuk kedalam kesesuaian tinggi yaitu meliputi kecamatan Gunung Sindur, Sawangan, Depok, Cimanggis, Gunung Puteri, Bojong Gede, Cibinong, Cileungsi, sebagian Kecamatan Rumpin dan Parung dan sebagian kecil Kecamatan Cibungbulang, Ciampea, Ciomas dan Cijeruk. Disini dapat dilihat bahwa sentra produksi pisang Kabupaten Bogor yaitu kecamatan Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi dari segi agroklimat termasuk dalam kesesuaian lahan S1 Kesesuaian Tinggi atau tingkat kecocokan untuk tanaman pisang sesuai. 2. S2 Kesesuaian Sedang Wilayah yang termasuk di dalam kesesuaian sedang adalah wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman pisang dengan tingkat kesesuaian sedang berdasarkan faktor agroklimat yaitu curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pisang. Kesesuaian sedang terjadi apabila mempunyai tingkat curah hujan sedang yaitu yang berkisar antara 2.900 –3.200 mmtahun, suhu udara mencapai 23-25 o Celcius dan kelembaban udara mencapai 74-80. Wilayah yang termasuk kedalam kesesuaian sedang yaitu meliputi Kedunghalang, Citeureup, Bogor Kota, Cijeruk, Caringin, sebagian Kecamatan Parung Panjang, Cisarua, Ciawi dan Caringin. 3. S3 Kesesuaian Rendah Wilayah yang termasuk di dalam kesesuaian rendah adalah wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman pisang dengan tingkat kesesuaian rendah berdasarkan faktor agroklimat yaitu curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman pisang. Kesesuaian rendah terjadi apabila mempunyai tingkat curah hujan rendah yaitu yang berkisar antara 3.200 –3.900 mmtahun, suhu udara mencapai 23-25 o Celcius dan kelembaban udara mencapai 74-80. Wilayah yang termasuk kedalam kesesuaian rendah yaitu Jasinga, Cigudeg, Nanggung, semplak, Cariu, Cisarua, Jonggol, sebagian besar Leuwiliang, sebagian, Rumpin, Parung, Ciomas. Sedangkan N Tidak Sesuai tidak termasuk pada peta agroklimat pisang di Kabupaten Bogor. Disini dapat dilihat bahwa sentra produksi pisang Kabupaten Bogor yaitu kecamatan Jasinga dari segi agroklimat termasuk dalam kesesuaian lahan S3 Kesesuaian Rendah atau tingkat kecocokan untuk tanaman pisang kurang sesuai. Berdasarkan data produksi pisang tahun 2008 dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor menujukkan bahwa: 1. Kesesuaian lahan agroklimat S1 Kesesuaian Tinggi menunjukkan relasi yang signifikan terhadap produksi real pada sentra produksi Gunung Sindur sebesar 3.612 tontahun dan mencapai prosentase 88 dari target produksi. Begitu juga pada sentra produksi Cimanggis menunjukkan produksi real sebesar 4.050 tontahun dan mencapai target sebesar 90. Kesesuaian lahan agroklimat S1 Kesesuaian Tinggi juga menunjukkan relasi yang cukup signifikan terhadap produksi real pisang pada sentra produksi Cileungsi sebesar 5.000 tontahun dan mencapai prosentase 77 dari target produksi. 2. Kesesuaian lahan agroklimat S3 Kesesuaian Rendah menunjukkan relasi yang signifikan terhadap produksi real pada sentra produksi Jasinga sebesar 3.512 tontahun dan hanya mencapai prosentase 47 dari target produksi. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sentra produksi pisang Jasinga ditinjau dari segi agroklimat pisang berada pada kesesuaian lahan S3 Kesesuaian Rendah. Dengan kata lain kecamatan Jasinga merupakan wilayah dengan tingkat kecocokan rendah untuk ditanami pisang jika dilihat dari segi iklim dan agroklimat Kabupaten Bogor. Hal ini menunjukkan produksi pisang di kecamatan tersebut mengalami penurunan produksi dari tahun ke tahun jika dibanding dengan prduksi pisang dari kecamatan yang menjadi sentra produksi yang lain yang menunjukan kenaikan produksi dari tahun ke tahun. Sedangkan pada sentra produksi lain seperti Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi berada pada kesesuaian lahan S1 Kesesuaian Tinggi. Dengan kata lain kecamatan Gunung Sindur, Cimanggis dan Cileungsi merupakan wilayah dengan tingkat kecocokan tinggi untuk ditanami pisang jika dilihat dari segi iklim dan agroklimat Kabupaten Bogor. Hal ini juga menunjukkan produksi pisang di kecamatan tersebut mengalami kenaikan produksi dari tahun ke tahun. Adapun kecamatan non-sentra produksi pisang Kabupaten Bogor dilihat dari segi agroklimat pisang menunjukkan kesesuaian lahan S1 Kesesuaian Tinggi meliputi kecamatan Sawangan, Depok, Cileungsi, sebagian Kecamatan Rumpin dan Parung dan sebagian kecil kecamatan Cibungbulang, Ciampea, Ciomas dan Cijeruk.

4.5 Penerapan Implemention