55 Orangtua datang kesekolah pada saat acara open house atau ketika
mengambil laporan tengah semester. Acara open house itu menjelaskan kepada para orangtua atas apa yang akan diperoleh anaknya selama
disekolah dalam satu tahun maupu itu kegiatan ekstrakulikuler maupun intrakurikuler.
2
B. Hambatan dan Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran Agama
Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam di SDI Al-Izhar PL, ada beberapa, kendala yang dihadapi baik yang bersifat teknis operasional,
kelengkapan sarana pendidikan maupun yang berkaitan dengan kondisi guru dan anak didik. Karena pendidikan yang dikembangkan untuk anak, maka
metode yang digunakan pun harus sesuai dengan karakteristik mereka. Selain itu terkadang ada juga orangtua yang kurang memperhatikan anaknya karena
orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya. Inkonsistensi keluarga dalam menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan salah
satu faktor hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran agama bagi anak-anak yang pada tahap usia seperti mereka masih membutuhkan contoh dan
keteladanan. Kecenderungan orangtua murid untuk lebih memprioritaskan kegiatan
pengembangan anak di bidang lain seperti sepak bola, seni rupa, basket, dan lain-lain dibandingkan dengan pembinaan di bidang pembelajaran agama. Hal
ini menjadi trend para orangtua murid SDI Al-Izhar PL. Belum lagi maraknya
2
Bpk. Drs.H.Bronto Asmoro,Wawancara Pribadi,Selasa 21 September 2010
56 pengaruh teknologi dan informasi yang di dapat anak dengan sendirinya akan
memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak. Kendala lain yang timbul adalah belum terbiasanya anak melakukan
kebiasaan ibadah di rumah sehingga anak kurang biasa menjiwai dan memahami karena kurangnya kerjasama orangtua dengan pihak sekolah.
Hambatan lainnya yang muncul adalah kurangnya pemahaman tentang beribadah pada orangtua murid. Lingkungan yang majemuk juga menjadi
salah satu hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran agama. Faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi yang dilakukan
antara guru dan orangtua Murid dalam pembelajaran agama, yakni :
1. Komunikator Guru
Ada berbagai cara bagaimana guru dapat membantu orangtua dalam mendidik anaknya, para guru harus mengetahui kebutuhan dan
harapan anak, guru harus merencanakan suatu pengalaman yang baru sehingga anak-anak terdorong untuk mengembangkan minat mereka,
seorang guru juga harus bisa memahami sikap dan perilaku anak selama di sekolah, sehingga guru dapat memberitahukan tentang perkembangan
anaknya di sekolah, sehingga apabila ada masalah dengan anak maka seorang guru dapat menyampaikan masalah tersebut kepada orangtuanya
dan secara bersama-sama mencari penyelesaiannya. Maka terciptalah komunikasi yang baik antara guru dengan orangtua.
2. Komunikan Orangtua
Telah diketahui bahwa keterlibatan orangtua di sekolah akan meringankan guru dalam membina kepercayaan diri anak, dan sudah jelas