Sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri

BAB III TINJAUAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA

A. Sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didomonasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukrisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri selanjutnya disebut Bank didirikan pertama kali dengan nama PT. Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Cooperation Ltd, berkantor di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester Raden Soedja, Notaris di Jakarta. Akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.56923 tanggal 16 Juli 1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negri Jakarta Selatan dibawah No. 1810 tanggal 8 Mei 1956. Serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No. 390. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan Adian Yulizar, SH., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 29 april 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank Industri Nasional disingkaat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Cooperation Ltd. Menjadi PT Bank Maritim Indonesia. Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat dihadapan Raden Soeratman, SH., No. 146, Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1997 tentang perbankan, pada bulan November 1998 telah member peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya Bank-Bank Syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 denagn berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi Bank Syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat Bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo kedalam PT. Bannk Mandiri Persero pada tanggal 31 Juli 1999, rencananya perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah dengan nama Bank Syariah Sakinah diambil oleh PT. Bank Syariah Mandiri persero. PT. Bank Mandiri Persero sselaku pemilik baru mendukung sepenuhnya melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri Persero untuk membbentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan akta notaries: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999, kemudian melalui akta no. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 124KEP. BI1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS1999 tanggal 25 Oktobber 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis Bank Syariah di PT. Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri yanga memandang pentingnya kehadiran Bank Syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri Persero. PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai Bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul karimah budi pekerti mulia, yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT, yaitu: 1. Siddiq Integritas Menjaga martabat dengan integritas. awali dengan niat dan hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan peerilaku teladan. 2. Istiqomah Konsistensi Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap optimistis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri. 3. Fathanah Profesionalisme Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil. 4. Amanah Tanggung-jawab Terpercaya karena tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap, obyektif, akurat dan disiplin. 5. Tabligh Kepemimpinan Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan, membimbing, visioner, komunikatif, dan memberdayakan. PT. Bank Syariah Mandiri mendirikan pula kantor cabang di Tasikmalaya pada tanggal 25 Desember tahun 2003. Bangunan gedung Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya terletak di jalan Otto Iskandar dinata No.5 Tasikmalaya. Setelah melihat kebutuhan masyarakat akan pentingnya Lembaga Keuangan Syariah di daerah ynag tidak terjangkau maka pada tanggal 11 Juni 2005, didirikan Kantor Kas, dan pada tanggal 6 November 2007 didirikan kantor KLS sekarang menjadi KCP, terdiri dari: a. Kantor Kas Banjar, Jalan Letjen Suwarto No. 41 b. Kantor KLS Ciamis sekarang KCP, Jalan Ahmad Yani No.21

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri