Pelayanan Pengaruh pelayanan Bank syariah mandiri cabang tasikmalaya terhadap minat nasabah pada produk tabungan mabrur

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan Kata pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata layan yang artinya membantu menyiapkan mengurus apa-apa yang di perlukan seseorang, sedangkan pelayanan adalah usaha untuk melayani seseorang. 7 Definisi pelayanan yang di kemukakan oleh Kasmir, S.E., M.M adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. 8 Sedangkan menurut SK Menpan No. 63KEPM.PAN71993 tanggal 10 Juli tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Tiga definisi pelayanan tersebut dapat di simpulkan bahwa pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi yang berusaha untuk 7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.646. 8 Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: Raja Grafindo, 2008,h.15. melayani seseorang dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah demi tercapainya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. 2. Prinsip Pelayanan Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut dapat ditunjukan dengan sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang baik. Sumber daya manusia yang baik ditandai dengan tersedianya karyawan yang baik. Oleh karena itu, sebelum menjadi karyawan yang bertugas melayani pelanggan harus melalui pendidikan dan pelatihan khusus terlebih dahulu, sehingga mampu menghasilkan karyawan yang baik, Ciri Pelayanan yang baik yang harus diikuti karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah antara lain: 1. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai 2. Mampu melayani secara cepat dan tepat. 3. Mampu berkomunikasi. 4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi. 5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. 6. Berusaha memahami kebutuhan nasabah. 7. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah. 9 Pada dasarnya nasabah ingin dilayani secara prima, di samping kualitas sumber daya manusia adalah tersedianya sarana dan prasarana yang baik. 9 Ibid , h.33. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti fasilitas atm, ruang tunggu, tata letak toilet dan mushalla yang nyaman,itu semua harus diberikan secara prima karena merupakan bagian dari pelayanan yang baik. Menurut E. Widiko Hari Murdoko, ada nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu proses yang saling berhubungan dan saling melengkapi dan terus selalu diupayakan untuk dijadikan sebagai suatu kebiasaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Nilai-nilai tersebut antara lain: 1. Charity Kenyamanan yang di rasakan oleh pelanggan salah satunya adalah kemurahan hati yang di tunjukan oleh karyawan, kemurahan hati yang didasari keikhlasan akan menggerakan kepada rasa senag, bahagia, dan dapat menikmati pekerjaan. Sebaliknya, tanpa semangat kemurahan hati, pelayanan yang diberikan hanya akan membuat pelanggan merasa tidak nyaman, dan dengan kondisi keterpaksaan hanya akan membuat pekerjaan menjadi bosan. 2. Competency Kompetensi merupakan aspek yang penting dimiliki oleh karyawan, karyawan yang mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi untuk menguasai bidang pekerjaannya secara profesional dapat mengimplementasikannya kepada pelayanan yang diberikan kepada pelanggan atau nasabah, mengingat sering kali pelanggan yang dilayani adalah orang-orang yang mungkin mempunyai kemampuan sama atau bahkan lebih dari karyawan sendiri. 3. Commitment Pelanggan atau nasabah mempunyai hak untuk di tepati janjinya, maka seorang karyawan harus mempunyai tekad yang besar untuk selalu setia dengan apa yang telah di janjikan kepada pelanggan atau nasabah. Apabila sebuah pelayanan tanpa disetai dengan komitmen yang baik terhadap pelanggan, maka akan menyebabkan pelanggan yang bersangkutan mengalami kekecewaan yang sangat besar. Pada akhirnya, pelanggan merasa tidak puas, dan minat terhadap perusahaan tersebut menurut. 4. Consistent Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan atau nasabah harus selalu konsisten meskipun dalam kondisi apa pun. Tidak ada alasan untuk menurunkan pelayanan meskipun kondisi yang ada tidak mendukung. Salah satu contohnya adalah banayak perusahaan yang mulai mengendurkan kepelayanan terhadap fasilitas atau sarana penunjang, tanpa disadari bahwa sukses kepelayanan salah satunya bergantung kepada fasilitas yang di berikan kepada pelanggan atau nasabah. 5. Care Kepedulian yang di berikan oleh karywan terhadap pelanggan atau nasabah menjadi sagat penting, dengan kepedulian ini diharapkan pelanggan merasa bahwa kehadiran karyawan adalah sebagai figure yang dapat memberikan solusi, bukan menjadi masalah bagi pelanggan. Oleh sebab itu, pola piker yang sebaiknya dikembangkan oleh karyawan adalah bahwa kepedulian yang diberikan kepada pelanggan dapat bertahan lama apabila karyawan menganggap pelanggan bukan sebagai pengganggu pekerjaan tetapi bagian dari proses pekerjaan. 6. Continuous Pelayanan yang berkualitas harus bersifat continuous. Artinya, berkelanjutan dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu pelanggan harus tetap diperhatikan apakah mengalami persoalan dengan produk yang telah diberikan, apakah merasa puas dengan fasilitas yang telah diberikan. Maka disinilah perlunya menyediakan banyak waktu untuk pelanggan atau nasabah sehingga mereka merasa tetap diperhatikan. 10 3. Dimensi Kualitas Pelayanan Model kualitas pelayanan yang paling popular dan hingga kini dijadikan sebagai acuan dalam riset adalah model servqual singkatan dari service quality yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. 10 E. Widiko Hari Murdoko, Great Costumer Service, Jakarta: Elex Media Computindo, 2007, h.7. Tabel 2.1 Dimensi Kualitas Pelayanan Dimensi Definisi Tangibles Bukti Fisik Fasilitas fisik, fasilitas layanan, peralatanperlengkapan dan sumber daya manusia. Reliability Keandalan Kemampuan pegawai untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak peratma kali Responsiveness Daya Tanggap Kesediaan dan kemampuan pegawai untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka dengan segera Assurance Jaminan Pengetahuan dan kesopanan pegawai serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pelanggan Empathy Empati Kesediaan pegawai memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan. Kenyataan bahwa sampai saat ini model servqual dipersepsikan sebagai model terbaik dan paling popular tidak bisa dipungkiri karena disertai dengan pengukuran yang mudah di mengerti. 11 Dimensi Kualitas pelayanan tersebut akan dijadikan sebagai pijakan pendekatan yang kemudian diubah menjadi sebuah pertanyaan yang diajukan kepada responden. 11 Fandy Tjiptono, Service, Quality Satisfaction, Jogjakarta: ANDI, 2007, h.160. 4. Tujuan dan Manfaat Kualitas Pelayanan Tujuan pelayanan secara umum adalah untuk menunjang pemasaran terhadap nasabah atau pelanggan. Apabila tujuan telah terlaksana maka manfaat secara umum dari pelayanan bisa didapatkan yaitu meningkatkan loyalitas pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan ditandai dengan pembelian secara berulang kali, sehingga perusahaan akan tetap survive dalam jangka panjang dan meningkatkan laba perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono, manfaat keunggulan layanan sangat besat baik bagi pelanggan, perusahaan, maupun karyawan. Manfaat bagi pelanggan: 1. Pemenuhan kebutuhan. 2. Penghargaan mendapat pelayanan yang baik. 3. Kepercayaan sebagai mitra bisnis. 4. Kepercayaan terhadap perusahaan yang professional. Manfaat bagi karyawan: 1. Meningkatkan kepercayaan diri. 2. Menumbuhkan kepuasan pribadi. 3. Menumbuhkan bekerja. 4. Menumbuhkan semangat berkarir. Manfaat bagi perusahaan. 1. Peningkatan citra profesional. 2. Kelangsungan usaha terjamin. 3. Mendorong masyarakat untuk berhubungan dengan perusahaan. 4. Meningkatkan laba perusahaan. 12

B. Minat