k. Pembiayaan Resi Gedung
Pembiayaan Resi Gedung adalah pembiayaan transaksi komersial dari satu komoditasproduk yang diperdagangkan secara luas
dengan jaminan utama berupa komoditasproduk yang dibiayai dan berada dalam satu gudang atau tempat yang terkontrol secara
independen independently controlled warehouse. Manfaat :
9 Meningkatkan bankable, karena persediaan barang menjadi eligible security
. 9 Meningkatkan perputaran persediaan barang dan profitabilitas.
9 Outsourcing control atau manajemen persediaan di lapangan. 9 Meningkatkan modal kerja untuk ekspansi bisnis dan
pengembangan usaha, meskipun kondisi fixed asset terbatas.
E. Standar pelayanan Bank Syariah Mandiri Pada Tabungan Mabrur
Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pelayanan, memiliki standar yang harus dipenuhi oleh para pegawainya untuk memuaskan nasabah. Pelayanan
prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama di manapun berada, apa pun tugas dan jabatannya. Standar pelayanan yang ditentukan Bank Syariah
Mandiri yaitu costumer service memberikan pelayanan kepada nasabah yang akan membuka rekening dilakukan dalam waktu yang relatif cepat. Proses administrasi
dilakukan sekitar 5 menit, kemudian penyetoran langsung di lakukan teller.
Berikut alur pemberian pinjaman tersebut:
Teller menyetormenabung
Costumer service membuka rekening
Lunas saldo mencukupi minimal pendaftaran haji
SPPH surat pendaftaran pergi haji
SISKOHAT sistem komputerisasi haji terpadu
BPIH bukti pergi ibadah haji
Departemen Agama daftar ulang
Melakukan Ibadah Haji sesuai no. porsi
Departemen Agama daftar ulang
BPIH bukti pergi ibadah haji
SISKOHAT sistem komputerisasi haji terpadu
SPPH surat pendaftaran pergi haji
Pembiayaan Talangan Haji mendapatkan pembiayaan
dengan akad qardh, dan membayar feeujrah dengan
akad ijarah Saldo belum mencukupi
nasabah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik dari 100 responden nasabah berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, status
menikah, dan pendapatan per bulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing karakteristik responden, yaitu:
1. Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 2 kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada gambar 4.1 sebagai berikut:
Gambar 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan gambar 4.1. diketahui bahwa dari 100 orang responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 66 orang 66 yang
berjenis kelamin laki-laki dan 34 orang 34 adalah perempuan. 2. Umur
Berdasarkan umur responden terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok 17
tahun, 17-25 tahun, 26-50
tahun, 50 tahun. Data karakteristik responden berdasarkan umur disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur
Dari data pada gambar 4.2 diketahui bahwa dari 100 responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, jumlah umur 17-25 sebanyak 27 orang
27, pada umur 26-50 sebanyak 67 orang 67, sedangkan responden dengan umur 50 sebanyak 6 orang 6.
Dari data tersebut menunjukan bahwa lebih dari 60 nasabah adalah orang dewasa yang umurnya lebih dari 26 tahun, yang secara pemikiran jauh
lebih matang dan bijak dalam memutuskan suatu pilihan. 3. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan data responden terdiri dari 3 kelompok yaitu Pegawai Negri Sipil, Pegawai Swasta, lainnya. Data karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan disajikan pada gambar 4.3 sebagai berikut: Gambar 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasar data pada gambar 4.3 diketahui bahwa dari 100 responden Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 44 orang 44
berstatus sebagai pegawai negri, 35 orang 35 berstatus sebagai pegawai swasta, dan 21 orang 21 berstatus lain-lain, diantaranya ibu rumah tangga,
dan lain sebagainya. Dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat 44 nasabah didominasi
oleh pegawai negri yang secara financial lebih matang atau berpenghasilan tetap, dengan kata lain nasabah pada Tabungan Mabrur didominasi oleh
nasabah yang berpenghasilan tetap. 4. Pendidikan
Berdasarkan pendidikan responden terdiri dari 6 kelompok yaitu, SD, SMP, SMU, sarjana, pasca sarjana, lainnya. Data karakteristik responden
berdasarkan pendidikan disajikan pada gambar 4.4 sebagai berikut. Gambar 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
Dari data pada gambar 4.4 diatas diketahui bahwa dari 100 responden, responden yang berlatar belakang SD sebanyak 3 orang 3, SMP 10 orang
10, SMU 35 orang 35, sarjana 47 orang 47, pascasarjana sebanyak 4 orang 4, dan lainnya sebanyak 1 orang 1.
Dari status pendidikan 47 nasabah adalah sarjana, ini menunjukan bahwa yang memilih produk ini adalah nasabah yang berpendidikan tinggi dan
berintelektual. 5. Status Nikah
Berdasarkan status nikah, terdiri dari tiga kelompok yaitu lajang, menikah, dan jandaduda. Data karakteristik responden berdasarkan status
disajikan pada gambar 4.5 sebagai berikut: Gambar 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Nikah
Dari data pada gambar 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 100 responden terdapat 23 orang 22 yang berstatus lajang, 72 orang 88 yang berstatus
menikah, dan 5 orang 5berstatus jandaduda. Secara garis besar 72 adalah berstatus menikah, ini menunjukan bahwa
rata-rata orang yang berniat menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji adalah orang dewasa yang telah menikah, meskipun ada sebagian kecil sekitar
22 yang belum menikah atau masih lajang. 6. Penghasilan
Berdasarkan penghasilan data responden terdiri dari 4 kelompok yaitu s.d Rp. 5 juta, Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, Rp. 10 juta-Rp. 25 juta, Rp.25 juta.
Data karakteristik responden berdasarkan penghasilan disajikan pada gambar 4.6 sebagai berikut:
Gambar 4.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Penghasilan
Berdasarkan data pada gambar 4.6 diketahui bahwa dari 100 responden, terdapat 91 orang 91 yang berpendapatan s.d Rp. 5 juta, 8 orang 8 yang
berpendapatan Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, 1 orang yang berpendapatan Rp. 10 juta-Rp. 25 juta, dan 0 orang yang berpendapatan Rp.25 juta.
Dari data terebut menunjukan bahwa sebagian besar nasabah Tabungan Mabrur adalah berpenghasilan sedang yaitu dibawah Rp. 5 juta,- karena memang
dari data pekerjaan yang mendominasi pekerjaan nasabah adalah pegawai negri yang notabene penghasilan mereka adalah dibawah Rp. 5 juta,-.
B . Uji Validitas dan Realibilitas
1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa setiap
butir pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi,
yaitu dengan membandingkan hasil korelasi r
xy
dengan r
Tabel.
Jumlah sample 100 responden maka dapat ditentukan besarnya r
Tabel
yaitu 0,256. Perhitungan menggunakan Komputer program SPSS hasil uji validitas diperoleh tabel
sebagai berikut. Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Atribut Item
R
xy
R
table
Keterangan Tangible B1.1
0,392 0,256
RxyRtabel,valid B1.2
0,273 0,256
RxyRtabel,valid
B1.3 0,553
0,256 RxyRtabel,valid
B1.4 0,508
0,256 RxyRtabel,valid
B1.5 0,422
0,256 RxyRtabel,valid
B1.6 0,479
0,256 RxyRtabel,valid
Reliability B2.1 0,291
0,256 RxyRtabel,valid
B2.2 0,411
0,256 RxyRtabel,valid
B2.3 0,296
0,256 RxyRtabel,valid
Responsiveness B3.1 0,470 0,256 RxyRtabel,valid B3.2
0,387 0,256
RxyRtabel,valid B3.3
0,475 0,256
RxyRtabel,valid Assurance B4.1
0,263 0,256
RxyRtabel,valid B4.2
0,270 0,256
RxyRtabel,valid Emphaty B5.1
0,390 0,256
RxyRtabel,valid B5.2
0, 389
0,256 RxyRtabel,valid
Kepuasan C1.1 0,396
0,256 RxyRtabel,valid
C1.2 0,377
0,256 RxyRtabel,valid
C1.3 0,415
0,256 RxyRtabel,valid
C1.4 0,259
0,256 RxyRtabel,valid
Sumber : Data Primer diolah 2010
Tabel 4.2 menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi dari seluruh butir pertanyaan pada atribut kualitas pelayanan tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty dan kepuasan nasabah yang terdiri
dari 20 butir pertanyaan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi r
xy
seluruhnya mempunyai r
hitung
yang lebih besar dari r
tabel
r
tabel
= 0,256 dengan
demikian Jika r
hitung
r
tabel
maka Ho ditolak, Ho : insrumen penelitian tidak valid, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Artinya
seluruh butir pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika dilakukan dengan pengukur ulang. Suatu kuesioner reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik cronbach alpha α
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel
Koefisien Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan
1 Pelayanan X
0,805 0,6
Reliabel 2 Minat
Y 0,722
0,6 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah 2010 Hasil Uji Reliabilitas diperoleh koefisien Reliabilitas untuk seluruh
variable yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari nilai 0,6. Menurut Sekaran yang dikutip oleh Priyatno
16
, realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner ini
16
Duwi Priya tno ,
5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17
, Yo g ya ka rta : And i, 2008, h.172.
memiliki hasil yang koefisien jika dilakukan pengukuran dalam waktu dan model desain yang berbeda.
C. Hasil Kuesioner