Ketika kita dihadapkan dengan komunikasi antar pribadi maka yang menjadi dasar asumsi pertanyaan kita adalah mengapa kita harus berkomunikasi? Kerlinger
Liliweri, 1991:45 mengemukakan bahwa hubungan dengan orang lain ternyata mempengaruhi kita. Kita tergantung kepada orang – orang yang lain karena mereka juga
berusaha mempengaruhi kita melalui pengertian yang diberikannya, informasi yang dibagikannya, semangat yang disumbangkannya dan masih banyak pengaruh yang
lainnya. Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa berkomunikasi antar pribadi disebabkan karena dorongan pemenuhan kebutuhan yang belum atau tidak dimiliki
seseorang sebelumnya atau belum layak dihadapannya. Komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif dalam hal mengubah sikap,
pendapat atau perilaku seseorang yang sifatnya dialogis yaitu berupa percakapan. Selain itu komunikasi antarpribadi memiliki keuntungan tersendiri, yakni arus balik bersifat
langsung sehinggga komunikator mengetahui tanggapan dari komunikannya.
I.5.3 Self Disclosure
Teori ini diperkenalkan oleh Joseph Luft 1969 yang menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk
hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang perkenalan yang ditunjukkan dengan jendela johari
Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri sendiri Diketahui orang lain
1 terbuka 2 buta
3 tersembunyi 4 tidak dikenal
Tidak diketahui orang lain
gambar 1.jendela johari
Universitas Sumatera Utara
Gambar di atas melukiskan bahwa dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain terdapat empat macam kemungkinan yang akan dihadapi.
Bidang 1. menggambarkan kondisi dimana dua orang mengembangkan hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah dalam hubungan mereka.
Bidang 2. menggambarkan masalah hubungan antara kedua pihak yang diketahui oleh orang lain namun tidak oleh diri sendiri
Bidang 3. menggambarkan masalah tersebut diketahui diri sendiri namun tidak dengan orang lain.
Bidang 4. komunikan dan komunikator sama–sama tidak mengetahui masalah hubungan di antara mereka
Keadaan yang ideal adalah seperti yang ditunjukkan pada bidang 1, dimana komunikan dan komunikator saling mengetahui masing–masing. Namun setiap orang
memiliki peluang dalam mengungkapkan maupun tidak mengungkapkan masalah yang dihadapinya.
I.5.4 Proses Belajar dan Keterampilan Berbahasa
Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-
pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan Mulyati, 2005:5. Sekolah adalah tempat berinteraksi yang saling mempengaruhi diantara insan-
insan yang terdiri atas pelajar dan pengajar, berlangsung secara terarah dalam suasana ilmu pengetahuan dan dapat membimbing pelajar introvert bisa menjadi insan yang aktif
dan dinamis. Apabila pelajar mengurung diri, pasif dan tidak mau berinteraksi dengan gagasan dan prakarsanya, ia tidak menggunakan lembaga sekolah dan kampus dengan
berbagai fasilitasnya itu sebagai tempat untuk membina ilmu pengetahuan dan untuk mencari pengalaman.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hubungan ini, sudah tentu peranan para pengajar untuk memotivasi mereka sungguh penting. Diharapkankan para pengajar harus menjadi insan ekstrovert,
yaitu aktif, dinamis, optimis, toleran, berhati terbuka, dan mudah bergaul agar tidak mempunyai kesenjangan yang jauh antara guru dan siswa sehingga membuat proses
belajar menjadi efektif Effendy, 2006:107. Menurut teori belajar, manusia memperoleh pengetahuan bahasa melalui tiga
proses yaitu asosiasi, imitasi dan peneguhan Rakhmat, 2005:271. Asosiasi berarti melazimkan suatu bunyi dengan objek tertentu. Misalnya, kata
“Nazi” biasanya diasosiasikan dengan kejahatan mengerikan. Kita belajar bahwa Nazi adalah jahat karena kita telah belajar mengasosiasikannya dengan hal yang
mengerikan. Imitasi berarti menirukan pengucapan dan struktur kalimat yang di dengar.
Seringkali orang mempelajari sikap dan perilaku sosial dengan meniru sikap dan perilaku yang menjadi model.
Peneguhan dimaksudkan sebagai ungkapan positif yang dinyatakan ketika
seseorang mengucapkan kata-kata dengan benar. Orang belajar menampilkan perilaku tertentu karena perilaku itu disertai dengan sesuatu yang menyenangkan
dan dapat memuaskan kebutuhan atau mereka belajar menghindari perilaku yang disertai akibat-akibat yang tidak menyenangkan.
Keterampilan bahasa siswa mencakup kemampuan mendengar, membaca,
berbicara, dan menulis. -
Mendengar Listening Skill, merupakan keterampilan bahasa dalam mendengar
seseorang yang berbicara melalui percakapan yang memiliki tujuan komunikatif dengan struktur linguistik. Mencakup juga respon verbal serta ekspresi dan
intonasi lawan bicara.
-
Berbicara speaking skill, berarti mampu mengucapkan berbagai makna melalui
percakapan yang memiliki tujuan komunikatif dengan struktur linguistik. Dibutuhkan rasa percaya diri agar dapat mengungkapkan gagasan ataupun
instruksi melalui ucapan pronounciation yang baik dan intonasi yang benar.
Universitas Sumatera Utara
-
Membaca reading skill, berarti mampu memahami berbagai makna,
mengidentifikasi ciri kebahasaan dan melafalkan kata-kata dalam berbagai teks
tulis yang memiliki tujuan komunikatif dan berstruktur linguistik.
-
Menulis writing skill, berarti mampu menguasai tata bahasa grammar, kosa
kata vocabulary, serta dapat merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar dalam berbagai makna yang memiliki tujuan komunikatif dan
berstruktur linguistik. Tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa dapat berkomunikasi dalam
bahasa secara lisan maupun tulisan secara lancar dan sesuai dengan konteks sosialnya Depdiknas, 2003: 15. Standar kompetensi siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris untuk
tingkat SMPMTs Depdiknas, 2003:4 adalah sebagai berikut: -
Mampu mendengarkan dan memahami beraneka ragam wacana lisan, baik sastra maupun non sastra
- Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan secara lisan
- Mampu membaca dan memahami suatu teks bacaan sastra dan nonsastra dengan
kecepatan yang memadai -
Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan
- Mampu mengekspresikan berbagai ragam sastra
I.5.5 Remaja