Lembar observasi yang digunakan telah melalui pertimbangan dosen pembimbing. Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi
No Aspek yang diamati
I Identitas Guru
Lulusan Pendidikan Biologi Pendidikan Terakhir
Lama mengajar II
Membuka Pelajaran 1
Menyampaikan indikator pembelajaran 2
Melakukan prakonsepapersepsi 3
Meluruskan konsepsi siswa III
Kegiatan Pembelajaran
A Penguasaan Materi pembelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran yang baik
2 Menyampaikan materi sesuai hierarki belajar
B Strategi Pembelajaran
1 Menggunakan metode pembelajaran bernuansa
konstruktivisme 2
Melakukan kegiatan eksplorasi 3
a. Melakukan kegiatan elaborasi di kelas
b. Melakukan kegiatan elaborasi di laboratorium
4 Melakukan kegiatan konfirmasi
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi yang akan
dicapai 6
Menguasai kelas dengan baik
C Pemanfaatan sumber belajar media pembelajaran
1 Menggunakan media yang tepat sesuai materi pembelajaran
D Hubungan dengan Siswa
1 Menjawab setiap pertanyaan siswa
2 Memberikan kesempatan siswa untuk memberikan gagasan
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif
E Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan
benar
IV Penutup
1 Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
2 Memberikan penguatan materi diakhir jam pelajaran
3 Memberikan evaluasi
4 Memberikan tugas
5 Mengoreksi tugas
F. Kalibrasi Instrumen
Dalam menentukan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian, dilakukan beberapa kalibrasi instrumen. Untuk mendapatkan 14 soal
yang digunakan dalam penelitian, dilakukan kalibrasi instrumen yang meliputi uji
validitas, reliabilitas dan daya beda. Kalibrasi instrumen dilakukan pada tahap uji instrumen yang dapat dilihat di alur penelitian pada Gambar 3.1.
1. Tes Diagnostik
a. Uji Validitas Sebelum guru menggunakan suatu tes, hendaknya guru mengukur terlebih
dulu derajat validasinya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya dengan instrumen yang kurang valid.
8
Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas konten. Validitas konten validitas isi diperlukan dalam mengukur instrumen yang telah
memiliki kesesuaian isi dalam mengukur aspek yang akan diujikan.
9
Validitas konten pada penelitian ini dilakukan oleh kedua dosen pembimbing. Berdasarkan
hasil uji validitas, didapatkan 40 soal valid dari 40 soal yang telah dibuat.
10
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai
apa yang dinilainya.
11
Suatu tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan pengukuran berulang kali pada kelompok individu
yang sama.
12
Uji reliabilitas dilakukan pada tahap ke-2, yaitu tahap uji instrumen dan dilaksanakan pada 30 siswa kelas X-C di MAN 13 Jakarta. Reliabilitas
dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, yaitu:
13
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet. XIV, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 211
9
Margono, op.cit., h. 75.
10
Lampiran 12, h. 149-187.
11
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006, Cet. I, h. 105.
12
Margono, op.cit., hal 171.
13
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. IV, h. 114.
2 1
11 2
1 1
k i
i t
S k
r k
S
Keterangan:
11
r = koefisien reliabilitas tes
k = jumlah soal
2 i
S
= jumlah ragam dari skor tiap soal
2 t
S = jumlah ragam dari skor total
Reliabilitas instrumen TTMC ini dihitung dengan menggunakan program SPSS 20. Adapun klasifikasi koefisien reliabilitas
Cronbach’s Alpha dapat dilihat pada tabel 3.3.
14
Tabel 3.3 Klasifikasi Cronbach’s Alpha
Koefisien reliabilitas tes
Kriteria
0.90 Baik sekali
0.80 – 0.89
Baik 0.70 - 0.79
Dapat diterima 0.60 - 0.69
Diragukan 0.50
– 0.59 Buruk
0.50 Tidak diterima
Tinggi rendahnya skor reliabilitas menunjukkan tingkat reliabel suatu tes. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai 1.
15
Berdasarkan hasil korespondensi melalui email dengan Tuysuz, soal yang digunakan untuk
pengambilan data adalah soal dengan skor reliabel yang baik.
16
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 20 terhadap 40 soal yang telah diujikan,
didapatkan hasil reliabilitas sebesar 0.82 reliabel dengan kriteria baik.
14
Anil Matkar, “Cronbach’s Alpha Reliability Co-efficient for standard of customer services in
Maharashtra State Co-operative Bank ”, Journal of Research in Commerce and Management, Vol.
1, 2011, h. 74.
15
Surapranata, op. cit., h. 114.
16
Lampiran 14, h. 201.
c. Daya Pembeda Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan kelompok siswa yang
berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Angka yang dapat mengukur perbedaan itu adalah daya pembeda atau indeks diskriminasi. Perhitungan daya
beda dilakukan pada tahap uji instrumen dan dihitung berdasarkan data yang didapatkan dari uji reliabilitas pada 40 soal TTMC. Adapun perhitungan daya
pembeda adalah menggunakan rumus:
17
A B
A B
B B
D J
J
Keterangan: J = jumlah peserta tes
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda
Kriteria
0,00 - 0,20 Jelek
0,21 – 0,40
Cukup 0,41
– 0,70 Baik
0,71 – 1,00
Baik Sekali
Dalam prosedur pembuatan soal TTMC berdasarkan prosedur yang diajukan oleh Tuysuz, maka soal yang dapat dipergunakan untuk penelitian adalah soal
dengan kategori cukup.
18
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda pada 40 soal TTMC, maka diperoleh 14 butir soal dengan kategori cukup. Dengan demikian,
soal yang digunakan untuk tahap pengambilan data sebanyak 14 soal.
17
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 212.
18
Lampiran 14, h. 201.