Hasil Penelitian yang Relevan
pengalaman hidupnya, namun pengalaman mereka yang beraneka ragam di kemudian hari sangat mewarnai miskonsepsi yang terjadi di kelas.
67
Konsep-konsep awal yang dimiliki oleh siswa dapat sesuai dengan konsep ilmiah ataupun tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Perbedaan konsep awal dengan
konsep ilmiah sangat berpengaruh pada perolehan pengetahuan tentang konsep berikutnya yang akan ia serap, hal inilah yang dapat meyebabkan terjadinya
miskonsepsi.
68
Ada kalanya perbedaan konsep awal siswa dengan konsep ilmiah dapat diubah dengan mudah, namun ada kalanya pula sulit untuk diubah.
69
Namun terkadang, guru enggan memperhatikan konsep awal yang dimiliki oleh siswa. Apabila
konsep yang tidak tepat telah masuk ke dalam struktur kognitif siswa maka miskonsepsi dapat berlanjut terus-menerus dan dapat menyebabkan siswa
terlambat menerima konsep yang baru dengan tepat. Sebelum guru membantu menangani miskonsepsi yang terjadi pada siswa, guru
harus terlebih dahulu mengetahui letak miskonsepsi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi miskonsepsi adalah dengan menggunakan
instrumen two-tier multiple choice.
67
Suparno, loc.cit., h.6.
68
Ibid., h.7.
69
Ibid., h. 31.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Instrumen Two-tier Multiple Choice
Pengetahuan Awal Siswa
Konsep awal yang sesuai dengan konsep ilmiah
Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah
Proses Belajar Mengajar
Terjadi miskonsepsi
Siswa terhambat dalam menerima pelajaran yang baru dan menemui masalah-masalah dalam belajar
Identifikasi Miskonsepsi
38