aspek pendukung lainnya seperti hukum peraturan, publikasi, laporan tahunan beserta informasi lainnya yang relevan dan kode etik yang kuat.
24
4. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Setelah beberapa aspek tentang Good Corporate Governance telah dipaparkan di atas, maka pembahasan berikutnya adalah mengenai prinsip-
prinsip dasar Good Corporate Governance. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a. Transparency Keterbukaan Informasi
Transparansi bisa diartikan keterbukaan informasi, baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi
material dan relevan mengenai perusahaan. Menurut peraturan di pasar modal Indonesia, yang dimaksud informasi material dan relevan adalah
informasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham perusahaan tersebut, atau yang mempengaruhi secara signifikan risiko
serta prospek usaha perusahaan yang bersangkutan. Ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari penerapan prinsip ini.
Salah satunya stakeholder dapat mengetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan perusahaan. Kemudian, karena ada
informasi kinerja perusahaan yang diungkap secara akurat, tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, maka dimungkinkan
24
Busyaeri, Ahmad, “Urgensi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance GCG pada Bank Syariah Studi Penelitian pada PT. Bank DKI Syariah Jakarta”,
Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 35-36.
terjadinya efesiensi pasar. Selanjutnya, jika prinsip transparansi dilaksanakan dengan baik dan tepat, akan dimungkinkan terhindarnya
benturan kepentingan conflict of interest berbagai pihak dalam manajemen.
25
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.At taubah: 119
b. Accountability Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif. Masalah yang sering ditemukan di perusahaan- perusahaan Indonesia adalah mandulnya fungsi pengawasan Dewan
Komisaris. Atau justru sebaliknya, Komisaris Utama mengambil peran berikut wewenang yang seharusnya dijalankan Direksi. Padahal,
diperlukan kejelasan tugas serta fungsi organ perusahaan agar tercipta suatu mekanisme checks and balances kewenangan dan peran dalam
mengelola perusahaan. Bila
perusahaan accountability ini diterapkan secara efektif, maka ada
kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab antara
25
Mas Ahmad Daniri, Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia, Jakarta: Ray Indonesia, 2005, h. 9-10.
pemegang saham, Dewan Komisaris, serta Direksi. Dengan adanya kejelasan inilah maka perusahaan akan terhindar dari kondisi agency
problem benturan kepentingan peran.
26
c. Responsibility Pertanggungjawaban
Responsibility diwujudkan dalam tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab, yang memperhatikan berbagai kepentingan yang
terkait bagi terselenggaranya suatu perusahaan do the right thing. Ha ini diwujudkan dengan menciptakan kesesuaian di dalam pengelolaan
perusahaan terhadap prinsip-prinsip bisnis yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
27
Sebuah perusahaan harus memenuhi dan mematuhi hukum dan undang-undang yang berlaku. Termasuk di dalamnya pemeliharaan
lingkungan hidup, hak-hak konsumen, ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Dalam konteks responsibility, sebuah perusahaan tidak tegak
secara terisolasi dari berbagai kepentingan sosial-budaya dan politik kelompok-kelompok lain stakeholders. Melainkan terintegrasi di
dalamnya. Di sini, sebuah perusahaan tidak hanya harus bertanggung
26
Mas Ahmad Daniri, Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia, Jakarta: Ray Indonesia, 2005, h. 10.
27
Ratna Januarti, “Penerapan Good Corporate Governance Pada Sektor Perbankan Studi : Divestasi Bank Lippo”, Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, no.2 Juni 2003: h.105.
jawab terhadap mereka yang berhubungan langsung dengan perusahaan, tetapi mereka juga yang tak berhubungan secara langsung denganya.
28
d. Independency Kemandirian
Independensi merupakan prinsip penting dalam penerapan Good Corporate Governance di Indonesia. Independensi atau kemandirian
adalah suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Independensi sangat penting dalam
proses pengambilan keputusan, keberpihakan karena adanya utang budi yang berlaku dalam budaya dan tata nilai masyarakat Indonesia dapat
menghilangkan independensi seseorang. Untuk meningkatkan independensi dalam pengambilan keputusan
bisnis, perusahaan hendaknya mengembangkan beberapa aturan, pedoman, dan praktik di tingkat corporate board, terutama di tingkat
Dewan Komisaris dan Direksi yang oleh Undang-undang didaulat untuk mengurus perusahaan dengan sebaik-baiknya.
29
e. Fairness Kesetaraan dan Kewajaran
28
Aburizal Bakrie, “Good Corporate Governance : Sudut Pandang Pengusaha, Jurnal Reformasi Ekonomi”, no.2 Oktober-Desember 2000: h. 24.
29
Mas Ahmad Daniri, Good Corporate Governance Konsep Dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia, Jakarta: Ray Indonesia, 2005, h. 11-12.
Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, manajemen dan karyawan bank, nasabah serta stakeholder lainnya.
30
Fairness juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan
penegakan peraturan untuk melindungi hak-hak investor khususnya pemegang saham minoritas dari berbagai bentuk kecurangan. Bentuk
kecurangan ini bisa berupa insider trading transaksi yang melibatkan informasi orang dalam, fraud penipuan, dilusi saham nilai perusahaan
berkurang, KKN, atau keputusan-keputusan yang dapat merugikan seperti pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan, penerbitan saham baru,
merger, akuisisi, atau pengambil-alihan perusahaan lain. Pendek kata, fairness menjadi jiwa untuk memonitor dan menjamin perlakuan yang adil
di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
31
5. Pedoman Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance