Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah membuat suatu kebijakan yang tertuang dalam materi UU 32 2004 yaitu mengenai kebijakan
otonomi daerah. Dalam UU ini disebutkan bahwa prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dan prinsip otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab. Dalam penjelasan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan otonomi yang seluas-luasnya dalam arti, daerah diberikan kewenangan mengurus dan
mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan Pemerintah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan,
peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Prinsip otonomi yang nyata adalah suatu
prinsip bahwa urusan pemerintah dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan
berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan
dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yakni memberdayakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan. Romli, 2007
Melalui otonomi daerah ini maka setiap kawasan di Indonesia mencoba untuk menggali lagi potensi yang dimiliki sehingga dapat memberikan kemajuan terhadap
Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
perekonomian daerah. Tiap-tiap daerah mulai mengkaji sektor-sektor mana yang ternyata memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatannya sehingga
dianggap sebagai komoditi unggulan. Di dalam sistem perekonomian, sektor ekonomi di kelompokkan kedalam tiga sektor utama, yaitu sektor pertanian yang meliputi
pertanian bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sektor pengolahan meliputi pertambangan dan penggalian, industri manufaktur, listrik, gas
dan air minum, konstruksi dan bangunan. sektor pelayanan meliputi perdagangan hotel dan restaurant, transportasi dan komunikasi, jasa keuangan dan jasa sosial
lainnya. Provinsi Sumatera Utara merupakan daerah kawasan barat Indonesia,
memiliki kondisi geografis dengan wilayah laut yang sangat luas, sehingga potensi kelautan dan perikanannya sangat besar. Dengan kondisi seperti ini membuat sektor
pertanian menjadi salah satu sektor unggulan bagi perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor namun pada pembahasan ini
penulis lebih memfokuskan kepada sektor perikanan sebagai salah satu sektor yang memberikan kontribusi kepada peningkatan pendapatan asli daerah PAD yaitu pada
daerah pesisir tepatnya Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Desa Percut, sebuah desa yang berpenduduk lebih kurang dari 2.500
KK terletak diujung Timur Laut Kabupaten Deli Serdang menuju laut lepas dan lebih kurang 1 jam menempuh perjalanan darat dari Kota Medan. Di desa ini dahulunya
kehidupan masyarakat yang pokok adalah nelayan dan hingga kini kegiatan itu masih terus berjalan dan turun ke anak-anak para keluarga nelayan tersebut. Pendidikan
Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
formal anak bukan sesuatu yang menjadi prioritas. Karena prioritas utama mereka adalah mencari uang dan turun ke laut.
Dari perspektif ekonomi sektor riel, satu-satunya yang membuat optimis bangsa Indonesia untuk keluar dari jebakan krisis ekonomi adalah adanya sumber
daya alam yang kaya dan beragam. Apabila kita dapat memanfaatkan sumber daya alam ini secara optimal, efisien dan berkesinambungan, tidak mustahil Indonesia
dapat mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, serta adil dan makmur. Pada test case selama krisis sektor-sektor riel yang berbasis sumber daya alam terbukti
memberikan harapan. Sektor perikanan salah satunya, ketika semua sektor menunjukkan pertumbuhan negatif sektor ini justru kebalikannya. Hal ini karena
sektor perikanan menggunakan rupiah pada faktor produksinya sementara transaksi penjualan ke pasar dunia menggunakan nilai dolar Mulyadi, 2005. Pendayagunaan
sumber daya perikanan ditujukan untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Oleh karena itu pembangunan
di subsektor perikanan yang meliputi: produksi, industri pengolahan, teknologi, ketrampilan dan fasilitas pendukung perlu ditingkatkan.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan subsektor perikanan yaitu:
1. Pembangunan di subsektor perikanan ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup nelayan dan memajukan kualitas kehidupan desa pantai.
Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
2. Untuk mencapai tujuan seperti butir 1 tersebut maka diperlukan upaya
peningkatan dan diversifikasi produksi ikan. 3.
Bila pernyataan 2 tersebut tercapai maka pembangunan di subsektor perikanan mampu untuk menyerap banyak tenaga kerja dan mampu
memperluas kesempatan berusaha. 4.
Untuk dapat mencapai peningkatan dan diversifikasi produksi ikan yang bernilai tambah yang tinggi, maka diperlukan kegiatan agribisnis perikanan.
Soekartiwi, 1996 Secara umum pemanfaatan sumber daya perikanan tersebut masuk dalam
kategori rendah. Hal ini terjadi karena produksi perikanan nasional lebih dari 80 disumbangkan oleh perikanan rakyat yaitu nelayan dengan perahu tanpa motor dan
petani ikan dengan sistem budidaya tradisional Mulyadi, 2005. Rendahnya tingkat pendidikan, ketrampilan dan peralatan yang dimiliki oleh nelayan menyebabkan
rendahnya tingkat pendapatan dan tingkat produktivitas, karena tidak ada penyesuaian dengan tingkat teknologi yang menyebabkan tingkat pendapatannya
rendeah, sehingga kehidupan nelayan semakin tua semakin berat beban yang ditanggung. Emerson, 1979
Kontribusi yang diberikan oleh kegiatan sektor perikanan terhadap daerah adalah melalui pungutan retribusi yang dilakukan pada tempat pelelangan ikan,
selanjutnya retribusi ini akan masuk dan dihitung sebagai salah satu indikator pembentuk pendapatan asli daerah PAD. Namun pungutan retribusi ini berbeda-
beda untuk setiap tempat pelelangan ikan. Besar kecilnya sumbangan yang berasal
Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository © 2009
dari retribusi terhadap PAD dipengaruhi oleh kinerja TPI, dimana faktor-faktor yang menentukan kinerja TPI itu sendiri antara lain :
1 Pemahaman nelayan dan pedagang terhadap tempat pelelangan ikan TPI
2 Loyalitas terhadap tempat pelelangan ikan TPI
3 Manfaat tempat pelelangan ikan TPI
Berdasarkan uraian di atas , kemudian penulis merangkumnya untuk diteliti dalam suatu tulisan yang berjudul “ Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan
Melalui TPI Terhadap PAD Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”.
1.2. Perumusan Masalah