Biaya dan Pendapatan serta Sistem Bagi Hasil Tempat pelelangan Ikan TPI

Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009

2.11. Biaya dan Pendapatan serta Sistem Bagi Hasil

Ongkos produksi dalam usaha nelayan terdiri dari dua kategori, yaitu ongkos berupa pengeluaran nyata actuil cost dan ongkos yang tidak merupakan pengeluaran nyata inputed cost. Dalam hal ini, pengeluaran-pengeluaran nyata ada yang kontan dan ada yang tidak kontan. Pengeluaran-pengeluaran kontan adalah 1 bahan bakar dan oli; 2 bahan pengawet es dan garam; 3 pengeluaran untuk makanankonsumsi awak; 4 pengeluaran untuk retribusi dan pajak. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak kontan adalah upahgaji awak nelayan pekerjaan yang umumnya bersifat bagi hasil dan dibayar sesudah hasil dijual. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak nyata ialah penyusutan dari boatsampan, mesin- mesin dan alat-alat tangkap. Karena pengeluaran ini hanya merupakan penilaian yang tidak pasti, yang dilakukan di sini hanya merupakan taksiran kasar. Pada umumnya, pendapatan para nelayan penggarap ditentukan secara bagi hasil dan jarang diterima sistem upahgaji tetap yang diterima oleh nelayan. Sistem upahgaji bulanan ternyata hanya diperoleh pada alat penangkapan dengan jermal, hal mana mungkin disebabkan karena alat adalah bersifat pasif. Dalam sistem bagi hasil, bagian yang dibagi ialah pendapatan setelah dikurangi ongkos-ongkos eksploitasi yang dikeluarkan pada waktu beroperasi ditambah dengan ongkos penjualan hasil. Jadi, di sini termasuk ongkos bahan bakar, oli, es dan garam, biaya makanan para awak kapal, dan pembayaran retribusi. Biaya lain yang masih termasuk ongkos eksploitasi seperti biaya reperasi dengan demikian adalah seluruhnya tanggungan dari pemilik alat dan boat. Mulyadi, 2005 Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009

2.12. Tempat pelelangan Ikan TPI

Tempat pendaratan ikan adalah suatu lingkungan kerja meliputi areal perairan, daratan serta sarana yang bisa digunakan untuk memberikan pelayanan umum dan jasa guna memperlancar aktivitas kapal perikanan dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produksi perikanan, yang berfungsi sebagai: a. Pusat pengembangan masyarakat nelayan. b. Berlabuhnya kapal-kapal perikanan. c. Pendaratan ikan hasil tangkapan. d. Memperlancar kegiatan perikanan. e. Tempat pemasaran, pengolahan dan distribusi ikan hasil tangkapan. f. Pusat pelaksanaan pembinaan mutu hasil perikanan. g. Pusat pelaksanaan penyuluhan dan pengumpulan data. Sedangkan TPI adalah suatu bangunan yang merupakan komponen pusat pendaratan ikan dimana terjadi kegiatan transaksi jual beli ikan antara nelayan sebagai produsen dan pedagang. Pelelangan adalah suatu kegiatan pemasaran ikan di tempat pelelangan ikan dengan tata cara dan mekanisme tertentu untuk mendapatkan harga yang menguntungkan bagi nelayan dan di lain pihak dapat mewujudkan harga yang wajar bagi masyarakat konsumen. Tempat pelelangan ikan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1 TPI yang tetap tidak berpindah-pindah 2 Mempunyai bangunan induk TPI 3 Ada yang mengkoordinasi pelelangannya 4 Mendapat izin dari yang berwewenang. Biasanya TPI ini dikoordinasikan oleh dinas perikanan, Cory Pasaribu : Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Melalui Tpi Terhadap Pad Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, 2009. USU Repository © 2009 koperasi atau pemerintah daerah. Tempat-tempat pelelangan ikan tersebut pada umumnya terletak di tepi pantai. Mubyarto, 1984

2.13. Peraturan daerah tentang Retribusi