Penelitian Pendahuluan Instrumen Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan hasil perhitungan maka didapat hasil 23 sebagai jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian maka dilakukan pembulatan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 35 Apotek dengan unit sampel sasaran penelitian Apoteker atau petugas Apotek. Sampel apotek yang diambil pada setiap kecamatan adalah: 1. Apotek di Kecamatan Garut Kota : apotek 2. Apotek di Kecamatan Tarogong Kidul : apotek 3. Apotek di Kecamatan Tarogong Kaler : apotek Setelah jumlah sampel ditetapkan pada tiap kecamatan, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel Apotek pada tiap kecamatan secara random.

4.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.5.1. Kriteria Inklusi

1. Apotek yang berada di wilayah Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler dan Tarogong Kidul di Kabupaten Garut. 2. Apotek yang memiliki surat izin resmi dan terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. 4.5.2. Kriteria Eksklusi 1. Apotek yang telah tutup saat penelitian dilakukan.

4.6. Langkah Penelitian

4.6.1. Penelitian Pendahuluan

Sebelum penelitian, dilakukan survei pendahuluan. Tujuan dilakukannya survei pendahuluan adalah untuk memastikan jumlah apotek di daerah Garut Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler dan Kecamatan Tarogong Kidul. Penelitian pendahuluan ini dilakukan pada bulan November 2014 dengan cara meminta data apotek resmi di tiga Kecamatan tersebut dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

4.6.2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Skenario Lampiran 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Lembar Resep Obat Antidiabetes 3. Protokol Penelitian 4. Check List Lampiran 1 5. Alat perekam Skenario dalam penelitian ini menempatkan peneliti sebagai keluarga pasien yang ingin menebus obat antidiabetes untuk salah satu keluarga peneliti yang terjangkit penyakit diabetes melitus. Pasien diabetes melitus tersebut merupakan seorang wanita berumur 40 tahun, baru terdiagnosis diabetes melitus tipe 2, pasien ini memiliki keluhan berupa sakit mag. Dalam skenario ini dipilih obat metformin 500 mg dan simetidin untuk diresepkan pada pasien. Skenario obat ini kemudian di tuliskan dalam resep. Resep yang digunakan dalam penelitian ini adalah resep yang dituliskan oleh dokter, dimana dokter menjadi pihak yang membantu dalam melengkapi instrumen penelitian. Protokol penelitian ini adalah selama penelitian peneliti tidak diperbolehkan menunjukkan check list saat mengajukan pertanyaan dan peneliti tidak ikut serta membantu atau menambahkan jawaban dari narasumber di Apotek. Hal ini dilakukan agar jawaban yang didapatkan murni berasal dari narasumber di Apotek. Peneliti harus bersikap objektif dalam menggambarkan keadaan setiap Apotek dan Apoteker yang ada di dalamnya. Peneliti juga dituntut untuk memberi perlakuan yang sama pada setiap Apotek yang didatangi sehingga data yang dihasilkan bersifat objektif. Check list yang digunakan dalam penelitian diambil dari jurnal Profil Informasi Obat pada Pelayanan Resep Metformin dan Glibenklamid di Apotek Wilayah Surabaya yang dibuat Umi Athiyah dkk 2014 karena mampu menggambarkan peran apoteker dalam pemberian informasi obat, telah tervalidasi dan sesuai garis besar informasi obat yang harus disampaikan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 35 Tahun 2014.

4.6.3. Validitas Instrumen