Kerangka Konsep DEFINISI OPERASIONAL

44

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan pedoman untuk penelitian dan merupakan model yang menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dimana masing-masing variabel tersebut akan dioperasionalkan dan diukur oleh peneliti. Variabel dependen yang akan diteliti yaitu asupan energi dan protein. Sedangkan dalam penentuan variabel- variabel independen sebagai faktor yang mempengaruhi asupan energi dan protein pada balita, peneliti memilih variabel umur balita, umur ibu balita, status bekerja ibu, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Beberapa variabel lain yang terdapat dalam kerangka teori seperti pengetahuan gizi ibu, ketersediaaan bahan makanan, sosial budaya, daya beli dan penyakit infeksi tidak diikut sertakan karena variabel ketersediaan bahan makanan dan daya beli sudah terwakili oleh variabel pendapatan keluarga. Selain itu pada penelitian RISKESDAS 2010 ini variabel yang tersedia terbatas. Kerangka konsep Determinan Asupan Energi dan Protein pada Balita di Wilayah Indonesia Timur dan Barat dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 kerangka konsep penelitian Umur ibu balita Jumlah anggota keluarga Asupan Energi Protein pada Balita Umur balita Pendidikan ibu Tingkat ekonomi keluarga Status bekerja ibu 46

3.2 DEFINISI OPERASIONAL

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil ukur Skala 1. Asupan energi dan protein Konsumsi pangan balita yang mengandung energi dan protein yang tercatat pada saat recall 24jam oleh petugas Depkes, 2011 Angket riskesdas 2010 Kuesioner RKD10 B9 konsumsi makan balita 0. Kurang konsumsi energi 70 AKG dan protein 80 AKG 2004 1. Cukup konsumsi energi ≥70 AKG dan protein ≥80 AKG 2004 Depkes, 2011 Ordinal 2. Umur ibu Masa hidup ibu balita dalam tahun dengan pembulatan kebawah atau umur pada waktu ulang tahun terakhir. Depkes, 2011 Angket riskesdas 2010 Kuesioner RKD10 B4K7 ibu Umur ibu balita dalam tahun Rasio 3. Umur balita Masa hidup balita dalam bulan dengan pembulatan kebawah atau umur pada waktu ulang tahun terakhir. Depkes, 2011 Angket riskesdas 2010 Kuesioner RKD10 B4K7 balita Umur balita dalam bulan Rasio 47 No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil ukur Skala 4. pendidikan ibu Tingkat pendidikan formal yang pernah dicapai ibu balita tersebut. Depkes, 2011 Angket riskesdas 2010 Kuesioner RKD10 B4K8 ibu 0. Rendah, jika pendidikan ibu paling tinggi tamat SMP 1. Tinggi, jika pendidikan ibu tamat SMA atau lebih Firdaus, 2003 Ordinal 5. Tingkat ekonomi keluarga Pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran pangan dan non pangan dalam rumah tangga. BPS, 2007 Kuisioner Susenas 2010 Kuisioner RKD10 B7.B. K25 0. Rendah: Kuintil 1 sd 2 1. Tinggi: Kuintil 3 sd 5 BPS, 2007 Ordinal 6. Jumlah anggota keluarga Banyaknya anggota rumah tangga yang tinggal dan hidup bersama dalam satu rumah Depkes, 2011 Angket riskesdas 2010 Kuesioner RKD10 B2K2 0. Besar: ≥ 4 orang 1. Kecil: 4 orang BKKBN, 1998 dalam Albugis, 2008 Ordinal 7. Status bekerja ibu Status bekerja atau tidak bekerja yang dilakukan oleh ibu balita untuk mendapat penghasilan saat dilakukan penelitian riskesdas 2010. Depkes 2011 Angket riskesdas 2010 Kuisioner RKD10 B4K9 ibu 0. Bekerja sekolah, swasta, PNS, TNI, Pedagang, Buruh 1. Tidak bekerja termasuk sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha, atau sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja Depkes 2011 Ordinal

3.3 HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Energi pada Ibu Hamil di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas Tahun 2010)

0 7 95

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

19 95 155

DETERMINAN STUNTING ANAK BADUTA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2010

0 12 49

ANALISIS PERMINTAAN DAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 1990- 2010 ANALISIS PERMINTAAN DAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 1990-2010.

0 3 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH TIMUR INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)

0 0 9

PERKAWINAN DINI DAN DAMPAK STATUS GIZI PADA ANAK (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)

0 0 11

DETERMINAN STATUS GIZI PENDEK ANAK BALITA DENGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007-2010)

0 0 11

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI DAN KEGEMUKAN PADA PENDUDUK DEWASA DI INDONESIA TAHUN 2007 DAN 2010 (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007 DAN 2010)

0 0 12