Penyakit Infeksi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Asupan Energi dan Protein pada Balita.

di rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan serta sumber lainnya untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak. Zeitlin dalam WNPG VII, 2000. Sedangkan aspek kunci dalam pola asuh gizi meliputi perawatan dan perlindungan bagi ibu, praktik menyusui, pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI, penyiapan makanan, kebersihan diri, dan sanitasi lingkungan, praktik kesehatan dirumah, dan pola pencarian pelayanan kesehatan Zeitlin dalam WNPG VII, 2000.

2.2.10 Penyakit Infeksi

Hubungan antara gizi kurang dan penyakit infeksi sangat kompleks. Disatu sisi kekebalan tubuh terhadap infeksi akan berkurang apabila anak menderita gizi kurang. Contohnya adalah anak yang gizi kurang selanjutnya dapat menderita penyakit pneumonia atau penyakit infeksi lainnya, sedangkan disisi lain penyakit infeksi sangat mempengaruhi status gizi anak waterlow,1992. Penyakit infeksi dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan sehingga terjadi kekurangan gizi secara langsung. Pada anak umur 12-36 bulan khususnya mempunyai resiko penyakit infeksi seperti gastroenteritis dan campak WHO,2000. Hubungan yang sangat kuat antara malnutrisi dan kematian anak balita dikarenakan anak menderita gizi kurang disertai dengan penyakit infeksi. Beberapa penyakit yang menyebabkan terjadinya malnutrisi adalah penyakit diare, campak, ISPA, malaria,dll Schroeder,2001. Menurut Unicef 1998, anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang diare atau demam, akhirnya akan menderita kurang gizi. Penyakit infeksi dapat memberi dampak terhadap status gizi dan penyakit infeksi juga dapat diwakili oleh status gizi kurang. Penyebab utama KEP pada balita bukan hanya karena kurang pangan namun juga disebabkan penyakit infeksi yang berulang-ulang menimpa anak balita tersebut. Penyakit infeksi mengganggu metabolism, membuat ketidakseimbangan hormon dan mengganggu fungsi imunitas Utomo.B, 1998 dalam Lupiana, 2010. Infeksi dan malnutrisi merupakan hubungan dua arah. Infeksi mempengaruhi kurang gizi melalui berkurangnya intake makanan dan absorbs pada usus halus, meningkatnya katabolisme dan berkurangnya zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan jaringan dan pertumbuhan. Disisi lain malnutrisi dapat menjadi predisposisi terjadinya infeksi karena mempunyai dampak negative terhadap perlindungan tubuh melalui kulit dan membran selaput lendir dan melalui fungsi kekebalan tubuh Scrimshaw, Taylor dan Gordon, 1968 dalam Fikar, 2003. Penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak-anak adalah diare, ISPA, dan campak. Diare dapat menyebabkan anak tidak nafsu makan sehingga terjadi kekurangan jumlah makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuhnya, yang dapat berakibat gizi kurang. Anak yang menderita diare mengalami penurunan cairan serta gangguan keseimbangan zat gizi dan elektrolit. Serangan diare berulang atau diare akut yang berat pada anak gizi kurang merupakan risiko kematian Depkes, 1997 dalam Lupiana, 2010. Anak yang menderita diare berulang dengan masa kesakitan yang lebih lama akan mempunyai berat badan lebih rendah daripada yang tidak pernah diare. Diare yang berulang-ulang akan menyebabkan anak menderita KEP dan keadaan ini bisa berakibat pada tingginya morbiditas dan mortalitas Depkes RI, 2001.

2.3 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Energi pada Ibu Hamil di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas Tahun 2010)

0 7 95

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

19 95 155

DETERMINAN STUNTING ANAK BADUTA: ANALISIS DATA RISKESDAS 2010

0 12 49

ANALISIS PERMINTAAN DAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 1990- 2010 ANALISIS PERMINTAAN DAN EFISIENSI ENERGI LISTRIK DI INDONESIA TAHUN 1990-2010.

0 3 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH TIMUR INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)

0 0 9

PERKAWINAN DINI DAN DAMPAK STATUS GIZI PADA ANAK (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)

0 0 11

DETERMINAN STATUS GIZI PENDEK ANAK BALITA DENGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007-2010)

0 0 11

HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DEMOGRAFI DAN KEGEMUKAN PADA PENDUDUK DEWASA DI INDONESIA TAHUN 2007 DAN 2010 (ANALISIS DATA RISKESDAS 2007 DAN 2010)

0 0 12