8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Kultur
Pengertian budaya menurut Antropologi Koentjaraningrat, 2003: 72 merupakan seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Selanjutnya menurut bahasa Sansekerta budaya atau yang disebut
Buddhayah, merupakan bentuk jamak dari Budhi akal. Menurut Zamroni 2000: 148 kultur merupakan suatu pandangan hidup
yang diakui bersama oleh sekelompok masyarakat, yang meliputi cara berpikir, perilaku, sikap, ataupun nilai yang tercermin baik secara fisik maupun abstrak.
Kultur ini juga dapat terlihat sebagai perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan serta cara memandang
sebuah permasalahan dan solusinya. Oleh karena itu, secara alami kultur akan diwariskan oleh satu generasi ke generasi berikutnya. Sekolah menjadi salah satu
lembaga utama yang dipersiapkan untuk memperlancar proses penyebaran kultural antar generasi tersebut.
Selanjutnya berbagai pengertian mengenai kultur muncul diantaranya menurut Diana Febriana 2008: 13 sebagai berikut.
“Kultur sebagai pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, pola teladan
pengetahuan, perilaku, keyakinan, ideologi, norma, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, mitos, sikap, kebiasaan, nilai yang tercermin
baik wujud fisik maupun abstrak, dan cara hidup untuk melakukan
9 penyesuaian dengan lingkungan sekaligus cara untuk memandang
persoalan dan memecahkannya.” Menurut Stolp dalam Srinatun 2011: 63 definisi budaya sekolah
belumlah diperoleh sebuah kesatuan pandangan. Terminologi budaya sekolah masih di samakan dengan “iklim atau ethos”. Konsep budaya sekolah masuk ke
dalam dunia pendidikan pada dasarnya sebagai salah satu upaya untuk memberikan arah tentang efisiensi dalam lingkungan pembelajaran, lingkungan
dalam hal ini dibedakan menjadi dua hal yaitu lingkungan yang sifatnya alami sesuai dengan budaya siswa dan guru, serta lingkungan buatan yang dibentuk oleh
guru atau hasil interaksi antara guru dengan siswa. Ary H Gunawan 2000: 17-18 membagi kultur menjadi 2 bagian, yaitu
Kultur Kebudayaan Material Kebendaan dan Kultur Kebudayaan Nonmaterial Rohaniah
a. Kultur Kebudayaan Material Kebendaan
Kebudayaan material material culture merupakan wujud kebudayaan yang berupa benda-benda konkret hasil karya manusia seperti rumah, mobil,
candi, jam, benda hasil teknologi, dan lain sebagainya. Dengan begitu, dapat diartikan bahwa budaya material merupakan hasil ciptaan manusia yang berupa
benda-benda yang dapat secara langsung kita gunakan. b.
Kultur Kebudayaan Nonmaterial Rohaniah Kebudayaan non material merupakan kebudayaan yang tidak berupa
benda-benda konkrit, yang merupakan hasil cipta dan rasa manusia, misalnya: